Kekuatan Militer Indonesia Jika Dikirim ke Gaza, Bisa Kalahkan Israel?

Prabowo Subianto menyatakan kepada dunia mengenai kesiapannya Indonesia mengirim pasukan militer ke jalur Gaza.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 02 Jun 2024, 12:30 WIB
Diterbitkan 02 Jun 2024, 12:30 WIB
Deretan Alutsista Dipamerkan di HUT ke-74 TNI
Prabowo Subianto menyatakan kepada dunia mengenai kesiapannya Indonesia mengirim pasukan militer ke jalur Gaza. Bagaimana sebenarnya kekuatan militer Indonesia?. (Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Jakarta Baru-baru ini Presiden Indonesia terpilih Prabowo Subianto menyatakan kepada dunia mengenai kesiapannya mengirim pasukan militer ke jalur Gaza. Pasukan ini punya tugas untuk menjaga perdamaian di sana.

Hal ini disampaikan Prabowo saat menghadiri pertemuan International Institute for Strategic Studies (IISS) Shangri-La Dialogue Ke-21 di Singapura, Sabtu (1/6/2024).

Ia menjelaskan bahwa langkah tersebut merupakan komitmen Indonesia untuk menjaga perdamaian di Gaza, dan mendukung terjadinya gencatan senjata antara Palestina dengan Israel.

"Kami (Indonesia) siap mengirimkan pasukan penjaga perdamaian untuk memberikan perlindungan dan keamanan kepada semua pihak," kata Prabowo.

Lantas, bagaimana sebenarnya kekuatan militer Indonesia? Sampai membuat Prabowo percaya diri dengan keinginanya mengirim pasukan ke jalur Gaza.

Indonesia menjadi salah satu negara dengan kekuatan militer terbesar di wilayah Asia Pasifik. Terutama di ASEAN, kekuatan Tentara Nasional Indonesia (TNI) menduduki posisi teratas.

Menurut laporan dari Global Fire Power, Minggu (2/6/2024), TNI berada di peringkat ke-13 dunia dengan nilai Power Indeks mencapai 0,2251. Peringkat ini naik tiga posisi dari sebelumnya yang berada di posisi ke-16.

Posisi ke-13 yang diraih Indonesia mengungguli kekuatan militer beberapa negara lain seperti Israel yang berada di peringkat ke-17 dengan Power Indeks 0,2596 dan Iran di peringkat ke-14 dengan Power Indeks 0,2269. Faktor utama yang mendorong peningkatan peringkat ini adalah anggaran Kementerian Pertahanan Indonesia yang mencapai Rp 139 triliun di 2024.

Kekuatan Alutsista TNI

Salah satu kekuatan utama TNI terletak pada alutsistanya yang canggih dan jumlah personil yang besar. Berikut adalah rinciannya:

Kekuatan Udara

Indonesia memiliki 466 pesawat tempur dan pendukung, termasuk 41 jet tempur. Kekuatan udara Indonesia ini memastikan kemampuan Indonesia untuk mempertahankan wilayah udara nasional dan memberikan dukungan udara dalam operasi militer.

Kekuatan Laut

TNI Angkatan Laut mengoperasikan 324 aset pertahanan laut, termasuk 10 kapal perang Frigates, 21 kapal perang Corvettes, dan 4 kapal selam. Keberadaan armada laut ini memungkinkan Indonesia untuk menjaga keamanan wilayah perairan dan jalur maritimnya yang strategis.

Kekuatan Darat

TNI Angkatan Darat dilengkapi dengan 314 tank, 12.000 kendaraan militer, dan 63 Multiple Launch Rocket System (MLRS). Alutsista darat ini memberikan kemampuan bagi TNI untuk mempertahankan wilayah daratan dan menjalankan operasi tempur secara efektif.

Personil Militer

Selain alutsista yang mumpuni, TNI juga didukung oleh jumlah personil yang mencapai lebih dari 1 juta prajurit. Keberadaan personil militer yang banyak ini menjadi tulang punggung kekuatan pertahanan Indonesia, memastikan kesiapan TNI dalam menghadapi berbagai ancaman.

 

Menhan Prabowo: Indonesia Siap Kirim Pasukan Perdamaian ke Gaza

Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto menyoroti konflik yang hingga saat ini masih terjadi di Gaza.
Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto menyoroti konflik yang hingga saat ini masih terjadi di Gaza.

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengatakan bahwa Indonesia siap mengirimkan pasukan penjaga perdamaian ke Gaza untuk menjaga dan memantau gencatan senjata antara Palestina dengan Israel.

"Kami (Indonesia) siap mengirimkan pasukan penjaga perdamaian untuk memberikan perlindungan dan keamanan kepada semua pihak," kata Prabowo saat menghadiri pertemuan International Institute for Strategic Studies (IISS) Shangri-La Dialogue Ke-21 di Singapura, Sabtu (1/6/2024).

Ia menjelaskan bahwa langkah tersebut merupakan komitmen Indonesia untuk menjaga perdamaian di Gaza, dan mendukung terjadinya gencatan senjata antara Palestina dengan Israel.

Ia juga mengatakan bahwa langkah tersebut sebagai cara Indonesia mendukung seluruh upaya yang dapat mempercepat perkembangan two-state solution guna mengatasi konflik Palestina-Israel.

Selain itu, ia mengatakan bahwa Indonesia siap mengirimkan tenaga medis untuk mengoperasikan rumah sakit lapangan di Gaza dengan persetujuan kedua belah pihak.

"Indonesia juga sangat bersedia mengevakuasi dan merawat warga sipil Palestina yang terluka serta membutuhkan perawatan di rumah sakit lapangan," ujarnya.

Ia lantas menekankan bahwa Presiden RI Joko Widodo telah menginstruksikan dirinya untuk mengevakuasi, menerima, dan merawat sekitar 1.000 pasien dengan perawatan medis dalam waktu dekat.

Dalam forum internasional tersebut, ia juga mengimbau seluruh pihak untuk bekerja sama mewujudkan gencatan senjata permanen dan perdamaian yang komprehensif antara Palestina-Israel.

Konflik Gaza Miliki Riwayat Panjang

Potret Anak-anak dan Perempuan di Gaza
Warga Palestina berjalan melewati puing-puing rumah yang hancur di Khan Yunis, Jalur Gaza Selatan pada 6 Maret 2024. Kementerian Kesehatan Gaza juga mengungkap sebanyak 60 ribu wanita hamil di wilayah tersebut menderita kekurangan gizi dan dehidrasi akibat perang Israel. (Foto oleh AFP)

Sementara itu, ia menjelaskan bahwa konflik di Gaza menjadi penting karena Indonesia menjadi bagian dari negara dengan pemeluk umat Muslim terbesar di dunia. Meskipun, kata dia, konflik tersebut berada di Gaza, Timur Tengah, bukan Asia Tenggara.

Ia juga mengatakan bahwa Indonesia memahami bahwa konflik di Gaza merupakan permasalahan yang memiliki riwayat panjang, dan telah berlangsung lama.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya