Pipa BBM di Tuban Bocor, Pertamina Pastikan Kondisi Aman

Pertamina Gerak Cepat Tangani Rembesan Pipa Tuban, Kondisi Aman

oleh Septian Deny diperbarui 10 Jun 2024, 12:19 WIB
Diterbitkan 10 Jun 2024, 12:16 WIB
Pertamina memastikan pasokan BBM aman usai Gempa Tuban. (Istimewa)
Pertamina memastikan pasokan BBM aman usai Gempa Tuban. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina Patra Niaga melalui Terminal Bahan Bakar Minyak (BBM) Tuban gerak cepat menangani kebocoran pipa yang terjadi pada pukul 02.00 WIB dini hari Senin (10/6). Langkah pertama yang dilakukan adalah memastikan dinding pengamanan mampu memagari agar rembesan tidak meluber (auto protection).

Selain itu penanganan dilakukan dengan mengerahkan vacuum truk (penyedot minyak) dan oil absorbant (penyerap minyak) agar minyak yang keluar segera tertangani. Produk yang mengalami kebocoran di pipa BBM tersebut adalah BBM jenis Pertamax.

Sebagai antisipasi keselamatan warga, Pertamina segera melakukan evakuasi warga desa Tasikharjo yang berada di sekitar area kebocoran. Meskipun pemukiman warga berada di jarak yang cukup jauh dari Terminal BBM Tuban.

Kondisi Membaik

Area Manager Communication, Relation & CSR Jatimbalinus Ahad Rahedi menyatakan bahwa kondisi sudah berangsur membaik dan penyebab kebocoran masih dalam investigasi.

"Kondisi sudah berangsur membaik dan sebagian warga sudah kembali ke rumah. Penyaluran BBM ke masyarakat Tuban dan sekitarnya tetap berjalan normal dan stok dipastikan aman. Kami juga terus berkoordinasi dengan Forkopimda, BPBD serta lembaga dan instansi terkait lainnya di Tuban," jelas Ahad.

Untuk keselamatan, PertaminaTerm Patra Niaga menghimbau kepada masyarakat di sekitar area Terminal BBM untuk tidak merokok maupun menyalakan api, hingga kondisi dinyatakan sepenuhnya aman.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Gudang LPG Terbakar di Bali Diduga Tempat Pengoplosan

LPG 3 Kg Subsidi
Pertamina Patra Niaga mencatat peningkatan konsumsi Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 Kg bersubsidi selama periode bulan Juli 2023. Foto: Pertamina

Kebakaran melanda gudang elpiji di Jalan Cargo Taman Denpasar, Minggu sekitar pukul 06.00 WITA. PT Pertamina Patra Niaga menyatakan, gudang Liquified Petroleum Gas (LPG) yang alami kebakaran di Denpasar, Bali diduga melakukan praktik pengoplosan karena bukan agen atau pangkalan resmi.

"Diduga tempat tersebut merupakan tempat praktik pengoplosan,” ujar Area Manager Communication, Relations and CSR Pertamina Patra Niaga Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara Ahad Rahedi di Denpasar, Minggu (9/6/2024) seperti dikutip dari Antara.

Ia menuturkan, gudang yang mengalami kebakaran itu bukan agen dan pangkalan resmi setelah tim internal BUMN mengecek ke lokasi kejadian.

Dugaan pengoplosan gas itu menguat setelah tim menemukan tabung gas mulai ukuran subsidi tiga kilogram, 12 kilogram dan 50 kilogram di lokasi kejadian. Saat ini, Pertamina sedang menunggu hasil investigasi dari aparat kepolisian terkait kebakaran yang melalap gudang tersebut.

Sebelumnya, kebakaran melanda gudang elpiji di Jalan Cargo Taman Denpasar, Minggu sekitar pukul 06.00 Wita. Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Denpasar I Made Tirana menuturkan, api diperkirakan bermula dari gudang elpiji yang kemudian merambat ke gudang pipa paralon.

Ia mengungkapkan sekitar empat orang menjadi korban kebakaran gudang penyimpanan elpiji dan pipa paralon tersebut. Dari empat korban kebakaran, lanjut dia, tiga orang di antaranya dirujuk ke Rumah Sakit Surya Husada dan satu orang dirujuk ke RSUD Wangaya Denpasar.

Empat korban yang mengalami luka bakar tersebut merupakan pekerja gudang penyimpanan LPG. Api yang melalap gudang elpiji dan gudang pipa paralon itu dapat dipadamkan sekitar pukul 08.30 WITA.

Tirana menuturkan, ada tujuh unit mobil pemadam kebakaran yang dikerahkan untuk menjinakkan "si jago merah" itu di dua gudang tersebut. Ia menuturkan, dari tujuh mobil pemadam itu, enam di antaranya dikerahkan Pemerintah Kota Denpasar dan satu mobil lainnya dari Kabupaten Badung.


Hadapi Idul Adha, Pertamina Tambah Pasokan LPG 3 Kg 11,4 Juta Tabung

LPG
Langkah Kepolisian Republik Indonesia dalam mengungkap aksi pengoplosan LPG bersubsidi 3 Kg sangat di apresiasi dan mendapat dukungan penuh dari Pertamina Patra Niaga. (Dok. Pertamina)

Sebelumnya, Kementerian Agama (Kemenag) menetapkan 1 Zulhijjah 1445 Hijriah jatuh pada 8 Juni 2024. Dengan begitu, maka Hari Raya Idul Adha 10 Zulhijjah 1445 H jatuh pada Senin, 17 Juni 2024.

Untuk mengantisipasi melonjaknya kebutuhan masyarakat akan LPG 3 kilogram di Hari Raya Idul Adha 2024, PT Pertamina Patra Niaga menambah pasokan LPG 3 kg sebanyak 11,4 juta tabung.

“Dengan penambahan ini kami berharap bisa memenuhi kebutuhan LPG 3 kg sehingga masyarakat tidak perlu khawatir dan bisa tenang menjalankan rangkaian kegiatan di Idul Adha 2024,” kata Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting dikutip dari keterangan tertulis, Jumat (7/6/2024).

Penyaluran tambahan tabung LPG 3 kg akan dilakukan secara bertahap mulai hari ini hingga hari H Idul Adha. Penyaluran LPG dilakukan melalui agen ke pangkalan.

Pertamina Patra Niaga memastikan stok nasional LPG dalam kondisi aman dan saat ini berada di level 18 hari.

Namun, Irto mengimbau masyarakat untuk membeli LPG 3 kg di pangkalan resmi Pertamina agar bisa mendapatkan harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemda masing-masing wilayah.

“Kami pastikan stock di Pangkalan selalu ada dan LPG 3 kg dijual sesuai HET. Jika di pengecer, itu di luar kewenangan kami,” jelas dia.

Selain memastikan ketersediaan LPG 3 kg, Pertamina Patra Niaga juga menjamin ketersediaan LPG Non Subsidi yaitu Bright Gas tersedia di lapangan baik di Pangkalan maupun outlet modern yang tentunya mudah di akses masyarakat.

Jika masyarakat menemukan kendala maupun membutuhkan informasi lebih lanjut terkait produk Pertamina, masyarakat dapat menghubungi Pertamina Call Center (PCC) 135.

 

Infografis Kebakaran Kilang Pertamina Balongan Indramayu
Infografis Kebakaran Kilang Pertamina Balongan Indramayu
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya