Harga Emas Dunia Merosot ke Level Terendah, Saatnya Borong Emas?

Harga emas merosot ke level terendah dalam lebih dari dua minggu pada hari Kamis (Jumat waktu Jakarta). harga emas di pasar spot turun 1,7% menjadi USD 2.357,89 per ons, setelah menyentuh level terendah sejak 9 Juli. Sedangkan harga emas berjangka AS turun sekitar 2,5% menjadi USD 2.355,10.

oleh Septian Deny diperbarui 26 Jul 2024, 07:30 WIB
Diterbitkan 26 Jul 2024, 07:30 WIB
Ilustrasi harga emas dunia hari ini (Foto By AI)
Ilustrasi harga emas dunia hari ini. Harga emas merosot ke level terendah dalam lebih dari dua minggu pada hari Kamis (Jumat waktu Jakarta). harga emas di pasar spot turun 1,7% menjadi USD 2.357,89 per ons, setelah menyentuh level terendah sejak 9 Juli. Sedangkan harga emas berjangka AS turun sekitar 2,5% menjadi USD 2.355,10. (Foto By AI)

Liputan6.com, Jakarta Harga emas merosot ke level terendah dalam lebih dari dua minggu pada hari Kamis (Jumat waktu Jakarta). Harga emas dunia anjlok karena aksi ambil untung terjadi setelah kenaikan harga emas baru-baru ini, sementara para pedagang menunggu data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang dapat memberikan isyarat lebih lanjut tentang kapan bank sentral akan memangkas suku bunga.

Dikutip dari CNBC, Jumat (26/7/2024), harga emas dunia di pasar spot turun 1,7% menjadi USD 2.357,89 per ons, setelah menyentuh level terendah sejak 9 Juli. Sedangkan harga emas berjangka AS turun sekitar 2,5% menjadi USD 2.355,10.

“Jelas ada aksi ambil untung yang terjadi akibat melemahnya pasar ekuitas AS, yang lebih dari sekadar aksi jual,” kata Analis Marex, Edward Meir.

Harga emas mencapai titik tertinggi sepanjang masa di USD 2.483,60 minggu lalu di tengah meningkatnya optimisme terhadap penurunan suku bunga dari Federal Reserve AS pada bulan September.

Mantan Presiden Fed New York Bill Dudley mengatakan Fed harus memangkas suku bunga minggu depan dalam kolom Bloomberg pada hari Rabu, mengutip data ketenagakerjaan terkini.

Menurut CME FedWatch Tool, pasar melihat peluang 100% untuk pemangkasan suku bunga pada bulan September. Daya tarik emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil cenderung bersinar dalam lingkungan suku bunga rendah.

Pedagang sekarang menunggu data pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) AS - pengukur inflasi pilihan Fed yang akan dirilis pada hari Jumat.

“Pasar emas dan perak akhir-akhir ini mengalami kenaikan tajam... jadi kombinasi likuidasi jangka panjang dan aksi ambil untung dari kenaikan terkini memperburuk tekanan jual,” kata  Direktur Investasi dan Perdagangan Alternatif High Ridge Futures David Meger.

Impor Emas

Sementara itu, impor emas bersih Tiongkok melalui Hong Kong merosot 18% pada bulan Juni dari bulan sebelumnya karena lonjakan harga emas baru-baru ini membebani permintaan perhiasan.

Tak cuma harga emas, harga perak juga turun 3,8% menjadi USD 27,89 per ons dan mencapai titik terendah dalam 11 minggu. Harga platinum turun 1,4% menjadi USD 34,95, mendekati level terendah tiga bulan, dan harga paladium turun 2,3% menjadi USD 911,63. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Harga Emas Batangan Naik Lagi, Investor Tunggu Data Ekonomi AS

Ilustrasi harga emas dunia hari ini (Foto By AI)
Ilustrasi harga emas dunia hari ini (Foto By AI)

Harga emas naik pada Rabu ketika dolar melemah, dengan fokus investor beralih ke data ekonomi AS yang akan dirilis minggu ini untuk sinyal baru mengenai waktu pemotongan suku bunga bank sentral.

Dikutip dari CNBC, Kamis (25/7/2024), harga emas di pasar spot naik 0,7% menjadi SUD 2.425,28 per ons pada pukul 13:49 GMT. Sementara itu, emas berjangka AS naik 0,8% menjadi USD 2.426,60.

"Indeks dolar AS yang lebih lemah, harga indeks saham AS yang lebih rendah, dan harga minyak mentah yang lebih tinggi mendukung minat beli untuk emas dan perak," kata Jim Wyckoff, analis pasar senior di Kitco Metals.

Indeks dolar turun 0,2%. Dolar AS yang lebih lemah membuat emas lebih menarik bagi pembeli yang memegang mata uang lainnya. Nasdaq yang didominasi oleh saham teknologi mengalami penurunan terbesar dalam pembukaan Wall Street yang lemah pada hari Rabu.

 


Menanti Data Ekonomi AS

Ilustrasi harga emas dunia (Foto By AI)
Ilustrasi harga emas dunia (Foto By AI)

Investor menantikan laporan produk domestik bruto (PDB) AS untuk kuartal kedua pada Kamis dan data pengeluaran konsumsi pribadi untuk bulan Juni pada Jumat untuk petunjuk mengenai jalur pemotongan suku bunga Federal Reserve.

"Hal utama yang membantu emas saat ini adalah ekspektasi pasar bahwa The Fed mungkin akan memutuskan untuk memotong suku bunga lebih awal dari September," kata Chris Gaffney, presiden pasar dunia di EverBank.

"Selain itu, pemotongan pajak impor emas dan perak oleh India juga membantu karena itu akan meningkatkan permintaan," tambah Gaffney.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya