Daftar 5 Negara ASEAN dengan Biaya Kuliah Paling Mahal

Negara-negara ASEAN memiliki beberapa universitas ternama dengan biaya kuliah yang berbeda. Siapa yang paling mahal?

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 28 Jul 2024, 12:00 WIB
Diterbitkan 28 Jul 2024, 12:00 WIB
Ilustrasi mahasiswa, mahasiswi, kuliah
Ilustrasi mahasiswa, mahasiswi, kuliah. (Photo by RDNE Stock project from Pexels)

Liputan6.com, Jakarta Biaya kuliah di perguruan tinggi merupakan salah satu pertimbangan utama bagi calon mahasiswa, terutama bagi mereka yang ingin melanjutkan studi ke luar negeri.

Di kawasan ASEAN, biaya kuliah di setiap negara memiliki perbedaan yang cukup signifikan.

Berikut ini adalah daftar negara-negara ASEAN dengan biaya kuliah paling mahal berdasarkan data terbaru, dikutip dari data Universitas, Kementerian Pendidikan Negara ASEAN, Laporan Pendidikan 2024:

1. Singapura

Singapura menempati urutan pertama sebagai negara dengan biaya kuliah tertinggi di ASEAN. Universitas-universitas ternama seperti National University of Singapore (NUS) dan Nanyang Technological University (NTU) mematok biaya kuliah yang tinggi, terutama untuk mahasiswa internasional. Rata-rata biaya kuliah tahunan untuk program sarjana di Singapura berkisar antara SGD 20,000 hingga SGD 50,000 (sekitar Rp220 juta hingga Rp550 juta).

2. Malaysia

Malaysia juga memiliki biaya kuliah yang cukup tinggi, terutama di universitas-universitas swasta seperti Universiti Teknologi Petronas dan Monash University Malaysia. Rata-rata biaya kuliah tahunan untuk program sarjana di Malaysia berada di kisaran MYR 30,000 hingga MYR 60,000 (sekitar Rp100 juta hingga Rp200 juta).

3. Thailand

Universitas di Thailand, terutama yang bertaraf internasional seperti Chulalongkorn University dan Mahidol University, juga menetapkan biaya kuliah yang tinggi. Biaya kuliah tahunan untuk program sarjana di Thailand berkisar antara THB 200,000 hingga THB 400,000 (sekitar Rp90 juta hingga Rp180 juta).

4. Filipina

Di Filipina, universitas seperti Ateneo de Manila University dan De La Salle University memiliki biaya kuliah yang relatif tinggi. Rata-rata biaya kuliah tahunan di Filipina berkisar antara PHP 200,000 hingga PHP 400,000 (sekitar Rp55 juta hingga Rp110 juta).

5. Indonesia

Di Indonesia, universitas-universitas swasta terkemuka seperti Universitas Indonesia dan Universitas Gadjah Mada juga menetapkan biaya kuliah yang cukup tinggi, meskipun masih lebih rendah dibandingkan dengan negara-negara lain di ASEAN.

Rata-rata biaya kuliah tahunan untuk program sarjana di Indonesia berkisar antara Rp30 juta hingga Rp60 juta.

Kesimpulan

Biaya kuliah yang tinggi sering kali menjadi tantangan bagi banyak keluarga di ASEAN. Namun, investasi dalam pendidikan tinggi tetap dianggap penting untuk masa depan yang lebih cerah.

Sebagai kawasan yang terus berkembang, ASEAN diharapkan dapat menyediakan lebih banyak beasiswa dan program bantuan pendidikan untuk membantu mahasiswa mencapai impian mereka tanpa harus terbebani oleh biaya yang besar.

 

Faktor Apa Saja yang Mempengaruhi Biaya Kuliah?

Ilustrasi kuliah
Ilustrasi kuliah. (Sumber: Freepik)

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Biaya Kuliah di ASEAN:

  • Mata Uang: Nilai tukar mata uang suatu negara terhadap mata uang negara asal mahasiswa akan sangat berpengaruh terhadap biaya kuliah yang harus dibayarkan.
  • Prestise Universitas: Universitas dengan reputasi yang baik dan akreditasi internasional umumnya memiliki biaya kuliah yang lebih tinggi.
  • Program Studi: Program studi yang diminati, seperti kedokteran, teknik, atau bisnis, biasanya memiliki biaya kuliah yang lebih mahal dibandingkan program studi lainnya.
  • Fasilitas Universitas: Universitas yang dilengkapi dengan fasilitas modern, seperti laboratorium, perpustakaan, dan asrama yang nyaman, cenderung memiliki biaya kuliah yang lebih tinggi.
  • Biaya Hidup: Biaya hidup di suatu kota juga akan memengaruhi total biaya yang harus dikeluarkan selama kuliah, termasuk biaya akomodasi, transportasi, dan makanan.
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya