Kejar Swasembada Pangan, Kementan Kebut Pompanisasi di Jawa Tengah

Kementerian Pertanian mengebut pelaksanaan program pompanisasi di Jawa Tengah.

oleh Fachri pada 14 Agu 2024, 13:55 WIB
Diperbarui 14 Agu 2024, 13:50 WIB
Kementan.
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, Andi Nur Alam Syah, pada rapat koordinasi (rakor) percepatan pompanisasi dan Perluasan Areal Tanam (PAT) digelar di Semarang, Jawa Tengah, Selasa (13/8/2024). (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Semarang Guna mengantisipasi kemarau sekaligus mencapai swasembada pangan dalam tiga tahun, Kementerian Pertanian mengebut pelaksanaan program pompanisasi di Jawa Tengah. Hal itu terlihat dari 4.566 unit pompa air yang dibagikan dan sudah terpasang sebanyak 4.251 unit atau 93%.

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, Andi Nur Alam Syah, membeberkan hingga saat ini, sudah 4.566 unit dibagikan dan 4.251 unit terpasang di seluruh wilayah Jawa Tengah.

"Saya apresiasi semua kerja keras dinas pertanian provinsi, kabupaten dan komponen kementan semua, yang sudah luar biasa bekerja, sisa 7% yang belum terpasang disegerakan, kinerja baik ini terus kita lanjutkan untuk peningkatan produksi," bebernya.

Andi mengatakan, pemerintah daerah perlu menunjukkan komitmen penuh dalam pelaksanaan program ini. Menurutnya, hal itu sebagai langkah konkret mempercepat pemasangan pompa air sebagai bagian dari upaya akselerasi pertanaman guna mengatasi ancaman kekeringan.

"Kita harus sama-sama sadar betapa pentingnya pengawasan distribusi bantuan alat mesin pertanian (alsintan) agar tepat sasaran dan tidak terjadi penyimpangan," katanya.

Mampu Swasembada

Percepatan Pompanisasi, Wamentan Sudaryono: Pemerintah Komitmen Kebijakan Pro-Petani
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono saat meninjau irigasi perpompaan di Desa Bojongkunci, Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Bandung, pada Rabu, 7 Agustus 2024.

Sebelumnya, Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman optimis Indonesia akan mampu mencapai swasembada pangan dalam waktu kurang dari tiga tahun. Optimisme ini didorong oleh berbagai langkah strategis yang diambil pemerintah, termasuk program Perluasan Areal Tanam (PAT) dan penerapan pompanisasi sebagai respons cepat menghadapi kekeringan panjang akibat gelombang panas.

"Insya Allah dalam waktu tidak lebih dari tiga tahun, kita akan kembali swasembada dan pompanisasi ini dilakukan untuk memanfaatkan air sungai yang tidak pernah kering agar dapat dialirkan ke sawah," ujarnya.

Amran juga menekankan pentingnya evaluasi secara berkala terhadap pemanfaatan pompa air di setiap wilayah. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa sistem ini dapat berjalan maksimal dan memberikan dampak positif bagi peningkatan produksi padi di berbagai daerah.

"Bantuan pompa ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan produksi beras nasional," ucapnya.

Sebagai informasi, Provinsi Jawa Tengah dengan luas sawah tadah hujan mencapai 267.720 hektare, merupakan wilayah dengan potensi lahan baku sawah terbesar ketiga di Indonesia. Melalui program pompanisasi, diharapkan indeks pertanaman (IP) di Jawa Tengah dapat meningkat dari IP 100 menjadi IP 200 guna berkontribusi lebih besar terhadap produksi padi nasional.

 

(*)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya