Liputan6.com, Jakarta - Kurang lebih 250 pekerja Bandara Bandara I Gusti Ngurah Rai melakukan mogok kerja pada Senin pagi ini. Langkah mogok kerja ini dilakukan menuntut penghapusan kata project dalam Surat Keputusan Pegawai Tetap Project yang membuat status mereka abu-abu.
General Manager (GM) Bandara Ngurah Rai Handy Heryudhitiawan mengatakan, meskipun ratusan karyawan Bandara Ngurah Rai melakukan mogok kerja tapi bandara tetap beroperasi normal.
Baca Juga
“Operasional bandara tetap berjalan normal seperti biasa, serta tidak terdapat kendala dalam pelaksanaan pelayanan kepada para pengguna jasa bandara,” katanya dikutip dari Antara, Senin (19/8/2024).
Advertisement
Aksi mogok kerja dilakukan oleh ratusan karyawan di Bandara I Gusti Ngurah Rai yang berada di bawah naungan Angkasa Pura Supports (APS), dimana setiap pergantian shift kerja sebanyak 250 orang tidak akan datang ke unitnya untuk bekerja, melainkan mengikuti aksi mogok di area parkir sepeda motor bandara.
Handy mengatakan sejauh ini kondisi pelayanan di bandara dapat terkendali dengan memaksimalkan karyawan organik dari bandara yang secara rata-rata perbandingan jumlahnya 1:2 dengan tenaga kerja dari APS.
Pihak bandara mengaku sudah mendapat surat rencana melakukan mogok kerja sebelumnya, sehingga dapat mengatur strategi. “Yang utama bandara tidak boleh tutup, tidak boleh terganggu. Syukurnya, pagi ini atas dukungan berbagai pihak semua bisa berjalan, operasional berjalan dengan normal dengan saat ini diisi oleh pegawai organik dan pegawai lainnya yang tidak ikut aksi,” ujarnya.
Minta Mitra Bertanggungjawab
Handy juga mengatakan sudah berkoordinasi dengan mitranya yaitu APS yang berjanji akan bertanggung jawab.
Ia mengingatkan bandara adalah objek vital yang harus selalu memberikan layanan optimal, sehingga diharapkan mitranya selaku penyedia tenaga kerja segera menemukan solusi.
“Respon mereka mau bertanggung jawab, mereka berusaha memastikan untuk memenuhi. Saya belum tahu tiga hari ke depan, karena harusnya ditanya ke Angkasa Pura Supports,“ kata Handy.
Sementara itu Ketua Umum Serikat Pekerja Mandiri APS Made Dodik Satriawan mengatakan aksi ratusan karyawan ini untuk menuntut penghapusan kata project dalam Surat Keputusan Pegawai Tetap Project yang membuat status mereka abu-abu.
“Nanti kita lihat perkembangannya, pergerakan bisa kita lihat, terutama di terminal internasional yang padat banget pergerakannya mulai siang. Kalau pagi masih bisa mereka kendalikan,” ujarnya.
Advertisement
Berharap Tuntutan Didengar
Serikat pekerja berharap hilangnya sebagian besar tenaga di dalam bandara baik dari unsur aviation security, customer service, dan unit lainnya, selama tiga hari dapat membuat penyedia jasa melirik dan mengabulkan tuntutan mereka.