Liputan6.com, Jakarta - Pelancong di seluruh dunia akan segera mengalami perubahan besar dalam cara mereka melakukan perjalanan. Boarding pass dan proses check in manual yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari pengalaman bandara selama puluhan tahun akan segera jadi sejarah.
Mengutip dari laman The Sun, Sabtu, 12 April 2025, aturan bandara baru yang sedang dirancang akan memungkinkan penumpang untuk mengakses paspor mereka melalui ponsel pintar. Pelancong juga akan melewati terminal dengan bebas menggunakan teknologi pengenalan wajah.
Menurut laporan dari The Times, teknologi ini diperkirakan akan beroperasi dalam beberapa tahun ke depan. Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) tengah berupaya mewujudkan kredensial perjalanan digital yang akan menghapuskan kebutuhan untuk check-in tradisional.
Advertisement
Sebagai gantinya, penumpang akan mengandalkan tiket perjalanan yang tersimpan di perangkat seluler mereka. Lalu bagaimana sistem baru ini akan bekerja?
Saat penumpang tiba di bandara, bag drop akan memberi tahu maskapai penerbangan tentang kedatangan mereka. Sementara itu, mereka yang hanya membawa tas tangan akan didaftarkan di bagian keamanan.
Saat ini, proses check-in dilakukan saat penumpang tiba di bandara, di mana mereka menerima boarding pass. Penumpang juga harus melewati pemeriksaan keamanan sebelum menunggu panggilan untuk naik ke pesawat.Â
Namun, dengan sistem baru yang sedang dikembangkan oleh Amadeus, perusahaan teknologi perjalanan terbesar di dunia, semua ini bisa berubah. Valérie Viale, direktur manajemen produk di Amadeus, mengatakan kepada The Times bahwa perubahan ini adalah yang terbesar dalam 50 tahun. Â
Â
Pindai Wajah Bisa Mendeteksi Paspor dari Ponsel
"Banyak sistem maskapai penerbangan yang tidak berubah selama lebih dari 50 tahun karena semuanya harus konsisten di seluruh industri dan dapat dioperasikan bersama," ujarnya.Â
Untuk mewujudkan teknologi baru ini, bandara akan perlu memasang peralatan pengenalan wajah dan pemindai yang dapat mendeteksi paspor dari telepon. Gadget ini juga perlu dipantau agar data tidak tersimpan. Namun, Amadeus menegaskan bahwa informasi pelancong akan terhapus dalam waktu 15 detik untuk menjaga privasi dan keamanan data.
Teknologi ini mirip dengan sistem yang digunakan oleh Amazon, yang memungkinkan pembeli melacak paket mereka dan membuka loker melalui Bluetooth. Ada juga rencana untuk memungkinkan penumpang berbagi lokasi mereka dengan maskapai penerbangan guna menerima petunjuk arah ke gerbang keberangkatan mereka.
Beberapa maskapai penerbangan besar, seperti British Airways, Air France-KLM, Finnair, dan Saudia Airlines, telah menunjukkan minat terhadap teknologi ini. Sementara itu, bandara di seluruh Inggris telah mulai memasang pemindai CT generasi terbaru, yang memungkinkan pelancong membawa lebih banyak cairan dalam tas mereka, mengurangi beban peraturan lama. Â
Advertisement
Bandara Frankfurt Sudah Menerapkan
Adapun pada awal November 2023, Bandara Frankfurt mulai menawarkan layanan check-in biometrik untuk semua pelancong dalam beberapa bulan ke depan. Maskapai ini menawarkan sistem pengenalan wajah untuk penumpang Lufthansa dan rute afiliasinya Star Alliance (termasuk United, Air China, dan Air India).
Bandara Frankfurt berharap dapat memangkas waktu antrian dengan menjadi bandara pertama di Eropa yang membuka check-in biometrik untuk semua penumpang. Operator bandara Fraport mengatakan teknologi penghemat waktu ini akan tersedia bagi para pelancong di semua maskapai penerbangan yang mendaftar terlebih dahulu.
Penumpang bisa mendaftar terlebih dahulu dengan aman melalui perangkat seluler mereka melalui aplikasi biometrik Star Alliance atau langsung di kios check-in dengan paspor yang dilengkapi biometrik. Seluruh proses pendaftaran hanya membutuhkan waktu beberapa detik.
Kemudian wajah mereka akan dipindai saat melewati pos pemeriksaan daripada harus menunjukkan dokumen mereka. Sistem yang dijuluki ‘Jalur Cerdas’ ini telah digunakan oleh lebih dari 12 ribu pelancong di gerbang check-in dan keberangkatan bandara.
PT KAI Sudah Menerapkan Sistem Pindai Wajah
Di Indonesia sendiri sistem ini sebenarnya sudah dilakukan untuk moda transportasi kereta api sejak 2023. Sistem ini dikenal sebagai teknologi Face Recognition Boarding Gate.
Kahumas PT KAI Daop 1 Jakarta Eva Chairunisa, mengatakan, teknologi ini mulai dapat dimanfaatkan para pengguna jasa mulai Rabu 17 Mei 2023. Saat ini sudah ada empat Boarding Gate dengan teknologi pindai wajah atau Face Recognition di area hall selatan Stasiun Gambir.
Mengutip dari kanal Bisnis Liputan6.com, 18 Mei 2023, Face Recognition Boarding Gate adalah fasilitas layanan boarding pada area pemeriksaan tiket yang dilengkapi dengan kamera. Fungsinya untuk mengidentifikasi dan memvalidasi identitas seseorang melalui pindai wajah yang datanya sudah diintegrasikan dengan data tiket kereta milik penumpang yang ada pada sistem boarding KAI.
"Pelanggan yang melakukan boarding melalui Face Recognition Gate tidak perlu lagi menunjukan KTP atau bukti print tiket," kata Eva dalam keterangannya, Kamis, 18 Mei 2023.
Untuk bisa menikmati fasilitas tersebut penumpang cukup melakukan satu kali registrasi atau pendaftaran yang berlaku seterusnya termasuk ketika berada di stasiun lain yang sudah memiliki fasilitas Face Recognation Boarding Gate.
Advertisement
