Pemerintah Siapkan Rp 13 Triliun Bangun 104 Km Jalan Baru di 2025

Direktur Jenderal Bina Marga, Kementerian PUPR Rachman Arief Dienaputra mengatakan, untuk infrastruktur jalan dialokasikan anggaran sebesar Rp 13 triliun.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 05 Sep 2024, 10:44 WIB
Diterbitkan 05 Sep 2024, 10:44 WIB
Jalur Lintas Selatan (JLS) Banyuwangi- Jember (Istimewa)
Jalur Lintas Selatan (JLS) Banyuwangi- Jember (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Bina Marga mengalokasikan anggaran Rp 32,31 triliun pada 2025. Anggaran ini prioritas pembangunan untuk membangun jalan baru.

Selain itu juga digunakan untuk peningkatan kapasitas dan struktur jalan, pembangunan dan duplikasi jembatan, penggantian jembatan, pembangunan flyover/underpass/terowongan, serta peningkatan konektivitas jalan tol.

Direktur Jenderal Bina Marga, Kementerian PUPR Rachman Arief Dienaputra mengatakan, untuk infrastruktur jalan dialokasikan anggaran sebesar Rp 13 triliun. Di dalamnya terdapat pembangunan jalan nasional baru dengan target sepanjang 104 km, dan preservasi/peningkatan kualitas jalan nasional sepanjang 1.642 km.

"Anggaran tersebut juga digunakan untuk pembangunan dan duplikasi jembatan 1.662 meter, preservasi dan penggantian jembatan sepanjang 107.394 meter, serta preservasi rutin jalan nasional sepanjang 47.763 km dan jembatan sepanjang 548.515 meter. Termasuk pekerjaan-pekerjaan yang dilaksanakan dengan skema padat karya," jelasnya dalam keterangan resmi Kementerian PUPR, Kamis (5/9/2024).

Anggaran Tahun Depan

Selain itu, Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR pada tahun depan mengalokasikan anggaran Rp 1,35 triliun untuk pekerjaan dengan skema Padat Karya Tunai (PKT/cash for work).

Anggaran PKT dilaksanakan untuk penanganan ruas jalan dan jembatan nasional yang dikerjakan oleh seluruh Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN)/Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) di seluruh Indonesia, dengan target menyerap 24.578 tenaga kerja atau setara 3.836.980 Hari Orang Kerja (HOK).

Pada 2025, Rachman Arief mengungkapkan juga akan menyelesaikan pembangunan flyover/underpass sepanjang 142 meter dengan alokasi anggaran sebesar Rp 49 miliar.

Antara lain, Flyover Sudirman di Sumatera Selatan dan Underpass Bitung di Banten. Selanjutnya dukungan jalan bebas hambatan sepanjang 4,83 km dengan alokasi anggaran sebesar Rp 4,83 triliun.

 

Jembatan Gantung

6 Destinasi Wisata di Kota Bukittinggi yang Kaya Budaya dan Keindahan Alam
Potret Jembatan Gantung Guguak Nagari Tabek Sarojo yang menghubungkan dua bagian desa. (dok. Instagram @dji.era/https://www.instagram.com/p/Bqt0S34HQ8r/?utm_source=ig_web_copy_link/Rusmia Nely)

Rachman Arief juga menyampaikan program pembangunan jembatan gantung yang dilaksanakan pada 2024, dimana webanyak 70 jembatan merupakan bagian dari aspirasi Komisi V DPR RI.

Dengan rincian 22 jembatan gantung dengan total bentang 1.856 meter dan alokasi sebesar Rp 194 miliar telah terkontrak. Selanjutnya, 48 unit dengan total panjang bentang 3.888 meter membutuhkan anggaran sebesar Rp 536 miliar diusulkan untuk dilaksanakan dengan skema kontrak Multi Years Contract TA 2024-2025.

"Adanya usulan pembangunan jembatan gantung tahun anggaran 2024 yang harus dilaksanakan dengan skema MYC/MYP 2024-2025 karena pengusulan jembatan gantung terlambat. Selain itu lokasi usulan jembatan gantung awal harus diubah dikarenakan lahan di lokasi usulan tidak bebas dan masyarakat lebih memilih jembatan untuk kendaraan roda empat," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya