Harga Emas Turun Usai Cetak Rekor Termahal Sepanjang Sejarah

Harga emas turun 0,5% menjadi USD 2.569,43 per ons setelah mencapai titik tertinggi sepanjang masa di level USD 2.589,59 pada hari Senin. Sedangkan harga emas berjangka AS ditutup pada level 0,6% lebih rendah pada USD 2.592,40.

oleh Septian Deny diperbarui 18 Sep 2024, 07:30 WIB
Diterbitkan 18 Sep 2024, 07:30 WIB
Ilustrasi harga emas hari ini
Ilustrasi harga emas hari ini. Harga emas turun 0,5% menjadi USD 2.569,43 per ons setelah mencapai titik tertinggi sepanjang masa di level USD 2.589,59 pada hari Senin. Sedangkan harga emas berjangka AS ditutup pada level 0,6% lebih rendah pada USD 2.592,40.(dok: Foto AI)

Liputan6.com, Jakarta Harga emas melemah pada hari Selasa (Rabu waktu Jakarta) setelah naik ke level tertinggi sepanjang masa pada sesi perdagangan sebelumnya. Penurunan harga emas dunia didorong oleh kurs dolar Amerika Serikat (AS) dan imbal hasil Treasury yang menguat, sementara para pedagang memposisikan diri untuk kemungkinan keputusan pemangkasan suku bunga AS oleh Bank Sentral AS, Federal Reserve (The Fed) minggu ini.

Dikutip dari CNBC, Rabu (18/9/2024), harga emas turun 0,5% menjadi USD 2.569,43 per ons setelah mencapai titik tertinggi sepanjang masa di level USD 2.589,59 pada hari Senin. Sedangkan harga emas berjangka AS ditutup pada level 0,6% lebih rendah pada USD 2.592,40.

Sorotan di bidang keuangan tertuju pada pertemuan kebijakan dua hari Fed yang berakhir pada hari Rabu. Pasar sekarang memperkirakan peluang 63% untuk pemangkasan suku bunga sebesar 50 basis poin dibandingkan 34% seminggu yang lalu, menurut alat CME FedWatch .

Pasar keuangan telah memperkirakan peluang yang lebih besar bahwa The Fed akan bertindak lebih agresif. Ini akan menjadi pemangkasan suku bunga pertama The Fed sejak 2020.

“Tren kami menurun hari ini karena lonjakan suku bunga di kurva imbal hasil karena sebagian orang khawatir jika Fed menaikkan suku bunga 25 basis poin besok, mungkin akan ada lebih sedikit insentif untuk membeli emas, seperti yang disarankan oleh bank besar,” kata Kepala Strategi Komoditas TD Securities Bart Melek.

Penurunan Taktis Harga Emas

Goldman Sachs pada hari Senin mengatakan mereka melihat beberapa penurunan taktis pada harga emas berdasarkan skenario dasar ekonom mereka yakni pemangkasan suku bunga TThe Fed sebesar 25 bps pada hari Rabu dan menegaskan kembali rekomendasi perdagangan emas jangka panjang dan target harga sebesar USD 2.700 per ons pada awal tahun 2025.

 

Dampak Suku Bunga ke Harga Emas

Ilustrasi harga emas dunia hari ini (Foto By AI)
Ilustrasi harga emas dunia hari ini (Foto By AI)

Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang dalam memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.

“Seiring dengan menurunnya biaya peluang untuk menyimpan emas, kita mungkin akan melihat peningkatan permintaan untuk ETF yang didukung emas dari manajer aset, terutama di Barat,” kata Kepala Strategi Komoditas di Saxo Bank Ole Hansen,.

Yang juga membebani emas batangan sebagai tempat berlindung yang aman, penjualan ritel AS secara tak terduga meningkat pada bulan Agustus, menunjukkan bahwa ekonomi tetap pada landasan yang kokoh hingga sebagian besar kuartal ketiga.

Selain harga emas, harga perak juga turun 0,2% menjadi USD 30,71 per ons setelah mencapai titik tertinggi dua bulan pada hari Senin. Sementara itu, harga Platinum naik 0,2% menjadi USD 982,30 dan harga Paladium naik 3,5% menjadi USD 1.113,94. 

Donald Trump Mau Dibunuh, Harga Emas Cetak Rekor Tertinggi Lagi

Ilustrasi harga emas dunia hari ini (Foto By AI)
Ilustrasi harga emas dunia hari ini (Foto By AI)

Harga emas dunia kembali mencetak rekor tertinggi sepanjang masa pada perdagangan Senin. Kenaikan harga emas dunia ini karena didukung oleh melemahnya dolar Amerika Serikat (AS) dan prospek pemangkasan suku bunga besar-besaran oleh Bank Sentral AS atau Federal Reserve (Fed).

Mengutip CNBC, Selasa (17/9/2024), harga emas di pasar spot naik 0,2% menjadi USD 2.580,24 per ons setelah menyentuh rekor tertinggi USD 2.589,59 per ons. Sedangkan harga emas berjangka AS turun 0,1% menjadi USD 2.607,80 per ons.

Indeks dolar turun 0,4%, membuat emas batangan lebih menarik bagi pembeli yang memegang mata uang lain.

Analis Blue Line Futures Phillip Streible menjelaskan, pemangkasan suku bunga the Fed lima puluh basis poin sudah diperhitungkan di pasar saat ini.

"Itulah sebabnya harga emas berjangka berada pada level tertinggi saat ini dan saya pikir harga emas berjangka akan turun jika kita hanya melihat pemangkasan sebesar 25 basis poin,” kata dia.

Fokus utama minggu ini adalah keputusan suku bunga The Fed yang akan dirilis pada hari Rabu. Menurut alat CME FedWatch, ekspektasi pedagang adalah peluang 61% untuk pemangkasan 50 basis poin.

 

Ketidakpastian Politik

Dengan Telinga Diperban, Donald Trump Hadiri Konvensi Nasional Partai Republik 2024
Sebelumnya diberitakan, Donald Trump terluka setelah pria bersenjata Thomas Matthew Crooks, melepaskan tembakan ke arahnya selama rapat umum di Butler, Pennsylvania, pada Sabtu, 13 Juli 2024. (Brendan SMIALOWSKI/AFP)

Wakil Presiden dan analis logam senior Zaner Metals Peter A. Grant menjelaskan, upaya terbaru terhadap mantan presiden Trump menciptakan ketidakpastian politik yang cenderung positif bagi emas.

FBI mengatakan bahwa calon presiden dari Partai Republik Donald Trump menjadi sasaran upaya pembunuhan kedua pada hari Minggu.

Emas batangan dianggap sebagai aset yang aman selama ketidakpastian politik dan ekonomi.

Emas batangan juga cenderung berkembang pesat dalam lingkungan suku bunga rendah karena suku bunga yang lebih tinggi mengurangi daya tarik untuk menyimpan emas yang tidak memberikan imbal hasil.

“Kami memperkirakan pemulihan dalam investasi strategis dalam emas akan mendorong harga lebih tinggi. Pemangkasan 100 bp dapat menghasilkan aliran bersih dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) sebesar 200–250 (metrik) ton selama beberapa bulan mendatang,” kata analis ANZ dalam sebuah catatan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya