Harga Emas Tembus Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah

Harga emas naik 1% dan mencapai rekor tertinggi. Harga emas di pasar spot naik 1,1% menjadi USD 2.656,38 per ons setelah sebelumnya mencapai rekor USD 2.654,96. Sedangkan harga emas berjangka AS naik 1% menjadi USD 2.680,00.

oleh Septian Deny diperbarui 25 Sep 2024, 07:30 WIB
Diterbitkan 25 Sep 2024, 07:30 WIB
Ilustrasi harga emas hari ini
Ilustrasi harga emas hari ini. Harga emas naik 1% dan mencapai rekor tertinggi. Harga emas di pasar spot naik 1,1% menjadi USD 2.656,38 per ons setelah sebelumnya mencapai rekor USD 2.654,96. Sedangkan harga emas berjangka AS naik 1% menjadi USD 2.680,00.(dok: Foto AI)

Liputan6.com, Jakarta Harga emas naik 1% dan mencapai rekor tertinggi pada hari Selasa (Rabu waktu Jakarta). Harga emas dunia melanjutkan reli baru-baru ini karena ketegangan Timur Tengah memicu daya tariknya sebagai aset safe haven, sementara investor memperhatikan isyarat baru untuk lebih banyak pemangkasan suku bunga AS.

Dikutip dari CNBC, Rabu (25/9/2024), harga emas dunia di pasar spot naik 1,1% menjadi USD 2.656,38 per ons setelah sebelumnya mencapai rekor USD 2.654,96. Sedangkan harga emas berjangka AS naik 1% menjadi USD 2.680,00.

Harga emas telah naik 28% sejauh ini pada 2024, karena kekhawatiran akan adanya perang habis-habisan di Timur Tengah meningkat.

"(Lonjakan harga emas saat ini didorong oleh) penerbangan ke tempat yang aman terkait kekhawatiran Timur Tengah; bahwa akan ada kemungkinan tindakan baru oleh Iran... kami rasa kami akan terus mencetak serangkaian rekor tertinggi,” kata Ahli Strategi Pasar Senior RJO Futures Bob Haberkorn.

Dia menambahkan, harga emas bisa melampaui USD 2.700, mungkin paling cepat pada akhir minggu ini, jika kita melihat eskalasi lebih lanjut di Timur Tengah, dan dengan pembicaraan mengenai lebih banyak pemotongan suku bunga.

Israel menyerang target-target Hizbullah di Lebanon selatan dan mengatakan akan terus meningkatkan tekanan.

Harga Emas Batangan

Kenaikan harga emas batangan juga didorong oleh dimulainya pelonggaran moneter oleh Bank Sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed) yang mengurangi biaya peluang dalam menyimpan emas dengan imbal hasil nol, terutama setelah pemangkasan suku bunga sebesar 50 basis poin oleh bank sentral yang lebih besar dari biasanya minggu lalu.

Presiden Fed Chicago Austan Goolsbee mengindikasikan ia mengantisipasi lebih banyak pemangkasan pada tahun mendatang. Pedagang menunggu pernyataan Ketua Fed Jerome Powell dan data inflasi AS akhir minggu ini.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Perkembangan di Tiongkok

Ilustrasi harga emas dunia (Foto By AI)
Ilustrasi harga emas dunia (Foto By AI)

Investor juga mencermati perkembangan di Tiongkok, konsumen utama negara itu, dengan bank sentralnya meluncurkan stimulus terbesar sejak pandemi.

Bank-bank besar memperkirakan emas akan melanjutkan kenaikan harga yang memecahkan rekor hingga tahun 2025 karena kebangkitan arus masuk yang besar ke dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) dan ekspektasi penurunan suku bunga tambahan dari bank-bank sentral terkemuka.

Sementyara itu, harga perak naik 4,8% menjadi USD 32,14, harga platinum naik 3,1% menjadi USD 985,95, dan harga paladium naik 1,6% menjadi USD 1.057,93. 


Harga Emas Dunia Cetak Rekor Termahal

Ilustrasi harga emas dunia hari ini (Foto By AI)
Ilustrasi harga emas dunia hari ini (Foto By AI)

Harga emas dunia naik pada perdagangan Senin dan menyentuh level tertinggi sepanjang masa. Pendorong kenaikan harga emas dunia ini karena sentimen pasar yang bullish setelah Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve (Fed) memangkas suku bunga minggu lalu.

Selain itu, harga emas juga diangkat oleh ketegangan geopolitik meskipun dolar AS juga mengalami penguatan.

Mengutip CNBC, Selasa (24/9/2024), harga emas di pasar spot naik 0,2% menjadi USD 2.627,94 per ons, setelah mencapai level tertinggi sepanjang masa di USD 2.634,16 pada awal sesi.

Kepala analis komoditas TD Securities Bart Melek menjelaskan, pelaku pasar masih bereaksi terhadap pemangkasan 50 basis poin oleh Fed Rabu lalu.

"Bank Sentral AS telah mengisyaratkan bahwa mereka tidak terlalu khawatir tentang inflasi dan akan melakukan yang terbaik untuk memastikan bahwa pengangguran tidak menjadi masalah di AS,” kata dia.

Namun, terdapat catatan bahwa Fed tidak terlalu terburu-buru menuju suku bunga netral. Alasannya, Presiden Fed Atlanta Raphael Bostic menyebutkan bahwapara pembuat kebijakan moneter terlibat dalam perdebatan keras tentang seberapa jauh dan cepat suku bunga perlu diturunkan.

Melek melanjutkan, jika tingkat ketenagakerjaan anjlok, hal itu akan membuat pasar percaya bahwa Fed mungkin akan menjadi jauh lebih agresif dalam hal pemotongan yang sangat membantu emas.

 


Situasi Israel

Ilustrasi harga emas dunia hari ini (Foto By AI)
Ilustrasi harga emas dunia hari ini (Foto By AI)

"Situasi ketidakstabilan regional di Timur Tengah juga dapat semakin memicu reli emas," kata dia.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan Israel menghadapi "hari-hari yang rumit saat meningkatkan serangan terhadap Hizbullah di Lebanon selatan dan ia meminta warga Israel untuk tetap bersatu saat kampanye berlangsung.

Emas merupakan instrumen lindung nilai tradisional terhadap ketidakpastian geopolitik dan ekonomi, menuju tahun terbaiknya dalam empat belas tahun.

World Gold Council mengungkapkan dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) emas yang didukung secara fisik secara global melihat arus masuk bersih yang sederhana sebesar 3 metrik ton minggu lalu.

Pedagang akan menantikan komentar dari pejabat Fed selama seminggu dan data inflasi PCE AS yang akan dirilis pada hari Jumat untuk petunjuk kebijakan lebih lanjut.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya