Taat Aturan OJK, 2 BPD Ini Bangun Kelompok Usaha Bank

Penjabat Gubernur NTT mengadakan, konsolidasi membahas skema pemenuhan modal minimum berdasarkan Peraturan OJK soal kerjasama Kelompok Usaha Bank.

oleh Arthur Gideon diperbarui 31 Okt 2024, 18:45 WIB
Diterbitkan 31 Okt 2024, 18:45 WIB
Penjabat Gubernur NTT, Dr. Andriko Noto Susanto, S.P, M.P. memimpin Rapat konsolidasi Penguatan Modal PT. Bank Pembangunan Daerah NTT. (Dok Bank NTT)
Penjabat Gubernur NTT, Dr. Andriko Noto Susanto, S.P, M.P. memimpin Rapat konsolidasi Penguatan Modal PT. Bank Pembangunan Daerah NTT. (Dok Bank NTT)

Liputan6.com, Jakarta - Penjabat Gubernur NTT Andriko Noto Susanto memimpin Rapat konsolidasi Penguatan Modal PT Bank Pembangunan Daerah NTT bersama Kepala Daerah se-Nusa Tenggara Timur.  Penjabat Gubernur NTT dan Kepala Daerah se-NTT ini merupakan pemegang saham seri A.

Rapat konsolidasi ini membahas skema pemenuhan modal minimum berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor 12/POJK.03/2020 tentang Konsolidasi Bank Umum, melalui kerjasama Kelompok Usaha Bank (KUB) antara PT BPD NTT dan PT BPD Jawa Timur.

"Kita ingin Bank NTT tetap menjadi BPD yang terpercaya. Kemitraan yang dibangun bersama Bank Jatim adalah solusi yang baik, sehingga saya mengharapkan proses KUB bersama Bank Jatim ini agar dapat terlaksana dengan didukung oleh Kepala Daerah dan Ketua DPRD/Ketua Sementara DPRD Kabupaten /Kota se-NTT,” jelas Andriko Susanto, dalam keterangan tertulis, Kamis (31/10/2024).

Kepala OJK Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Japarmen Manalu menyatakan, OJK cukup optimistis Bank NTT bisa memenuhi modal inti sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan. "Selanjutnya adalah perlu melakukan langkah-langkah strategis untuk peningkatan kinerja Bank NTT,” ujarnya.

Plt. Direktur Utama Bank NTT Yohanes Landu Praing menambahkan, KUB ini merupakan sinergi dan kolaborasi.

"Sebagaimana arahan OJK, diharapkan manfaat KUB ini selain dalam hal melakukan penyertaan modal dan meningkatkan aset secara anorganik, tetapi juga meningkatkan sinergitas bisnis untuk berbagi sumber daya infrastruktur, pengembangan skill dan knowledge yang dapat meningkatkan kinerja Bank NTT yang baik sehingga turut memberi dampak bagi kesejahteraan masyarakat NTT,” jelas dia.

 

Penyumbang Deviden

Penjabat Gubernur NTT, Dr. Andriko Noto Susanto, S.P, M.P. memimpin Rapat konsolidasi Penguatan Modal PT. Bank Pembangunan Daerah NTT. (Dok Bank NTT)
Penjabat Gubernur NTT, Dr. Andriko Noto Susanto, S.P, M.P. memimpin Rapat konsolidasi Penguatan Modal PT. Bank Pembangunan Daerah NTT. (Dok Bank NTT)

Wakil Ketua DPRD Provinsi NTT, Fernando J.L.O. Soares pada kesempatan yang sama menyampaikan, DPRD Provinsi NTT mendukung langkah-langkah strategis dalam rangka pembangunan Bank NTT.

"Bank NTT adalah Bank yang terus bertumbuh dari tahun ke tahun. Sebagai Bank kebanggaan masyarakat NTT, yang turut menjadi salah satu BUMD penyumbang deviden terbesar saat ini. DPRD mendukung langkah-langkah yang dianggap penting untuk membangun Bank NTT," ungkapnya.

Turut hadir pada kegiatan ini, Sekretaris Daerah Provinsi NTT, Kosmas D. Lana, SH., M.Si., Staf Khusus Gubernur Bidang Pertanian, Dr. Bernard de Rosari, Staf Khusus Bidang Ekonomi, DR. Jefry Wuragian,SE,MSc, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi NTT, Japarmen Manalu, Plt. Direktur Utama (Dirut) PT BPD (Bank Pembangunan Daerah) NTT, Yohanes Landu Praing serta jajaran Direksi dan Komisaris.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya