Liputan6.com, Jakarta - Penyidik Kejaksaan Tinggi Nusa Tenggara Timur (Kejati NTT) melakukan penyitaan uang sebesar Rp108.000.000 dari Moerad Radjasa, mantan Direktur PT Bina Artha Sekuritas, Selasa 26 Februari 2025.
Penyitaan ini dilakukan dalam rangkaian penyidikan kasus dugaan tindak pidana korupsi terkait pembelian Medium Term Notes (MTN) atau Surat Utang Jangka Menengah PT. Sunprima Nusantara Pembiayaan oleh PT Bank NTT pada tahun 2018 silam.
Advertisement
Advertisement
Baca Juga
Moerad Radjasa sebelumnya telah diperiksa sebagai saksi oleh tim penyidik Kejati NTT.
"Dia secara sukarela menyerahkan uang sebesar Rp 108.000.000,00 kepada penyidik sebagai bagian dari upaya pengembalian kerugian negara," kata Kepala Kejaksaan Tinggi NTT, Zet Tadung Allo, kepada Liputan6.com, Rabu 26 Februari 2025.
Saat ini, uang hasil penyitaan telah dititipkan oleh penyidik Kejati NTT di rekening titipan Kejati NTT pada Bank BNI. Langkah ini merupakan bagian dari upaya Kejati NTT dalam mengamankan aset negara serta menindak tegas praktik korupsi di wilayah NTT.
Simak Video Pilihan Ini:
Transparan
Ia menegaskan penyitaan ini merupakan langkah penting dalam proses hukum yang sedang berlangsung dan bukti nyata komitmen Kejati NTT dalam pemberantasan korupsi.
"Penyitaan uang ini adalah bukti konkret bahwa Kejati NTT terus bergerak maju dalam mengungkap dan menindak kasus korupsi sebagai upaya memulihkan keuangan negara yang terdampak akibat tindak pidana korupsi," tandasnya.
Keberhasilan ini menjadi bukti nyata bahwa Kejati NTT terus bekerja secara profesional dan transparan dalam menangani kasus korupsi besar yang merugikan negara.
Ia mengajak seluruh masyarakat untuk mendukung upaya pemberantasan korupsi dengan melaporkan dugaan tindak pidana korupsi yang terjadi di lingkungan sekitar.
"Kami akan terus bekerja maksimal mengungkap tuntas perkara ini," ujarnya.
Advertisement
