Bikin Anak SD di 7 Daerah Keracunan, Segini Ternyata Harga Jajanan Latiao

Produk jajanan asal Tiongkok bernama latiao menjadi perhatian Badan Pengawas Obat dan Makanan Indonesia (BPOM RI).

oleh Arthur Gideon diperbarui 02 Nov 2024, 11:20 WIB
Diterbitkan 02 Nov 2024, 11:20 WIB
Heboh Siswa SD Keracunan Latiao, BPOM Temukan Bakteri Bacillus Cereus, Jakarta (1/11/2024). Foto: Tangkapan layar Youtube BPOM.
Heboh Siswa SD Keracunan Latiao, BPOM Temukan Bakteri Bacillus Cereus, Jakarta (1/11/2024). Foto: Tangkapan layar Youtube BPOM.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI) telah memberikan perintah agar produk jajanan pedas latiao yang menyebabkan kejadian luar biasa keracunan pangan (KLBKP) ditarik dan dimusnahkan.

“Kami minta importir untuk segera melaporkan proses penarikan dan pemusnahan ini terhadap Badan POM. Dan kami akan terus memantau kepatuhan mereka,” kata Kepala BPOM Taruna Ikrar dikutip dari kanal Health Liputan6.com, Sabtu (2/11/2024).

Seperti diketahui, telah terjadi kasus keracunan massal yang menimpa anak-anak SD di tujuh daerah, yang diduga disebabkan oleh jajanan pedas bernama latiao.

Kasus ini mengakibatkan anak-anak mengalami muntah, pusing, dan bahkan dilarikan ke rumah sakit. BPOM menyebut kejadian ini sebagai Kejadian Luar Biasa Keracunan Pangan (KLBKP).

Jajanan latiao saat ini udah ditemukan. Selain sudah di jual di berbagai pameran hingga depan sekolah, jajanan pedas ini juga banyak ditemukan di e-commerce.

Dilacak Liputan6.com, Sabtu (2/11/2024), di beberapa situs e-commerce, latiao dijual dengan dengan beragam harga di kisaran Rp 10 ribu hingga Rp 25 ribu per bungkus. Tentu saja, harga tersebut bisa dibilang cukup terjangkau.

Latiao adalah jajanan pedas yang berasal dari China. Jajanan ini dibuat dari tepung terigu yang dibumbui dengan cabai dan berbagai rempah lain, kemudian diolah menjadi bentuk panjang dan tipis seperti stik.

Latiao pertama kali muncul sekitar tahun 1998 di provinsi Hunan, China, yang dikenal dengan makanan pedasnya. Seiring waktu, latiao menjadi terkenal di seluruh negeri dan bahkan populer di beberapa negara lain, terutama di Asia.

Bahaya di Balik Jajanan Viral, Apa Penyebab Latiao Ditarik BPOM?

Heboh Siswa SD Keracunan Latiao, BPOM Temukan Bakteri Bacillus Cereus
Heboh Siswa SD Keracunan Latiao, BPOM Temukan Bakteri Bacillus Cereus, Jakarta (1/11/2024). Foto: Tangkapan layar Youtube BPOM.

Produk jajanan asal Tiongkok bernama latiao menjadi perhatian Badan Pengawas Obat dan Makanan Indonesia (BPOM RI).

Keputusan penarikan produk ini didasari oleh kasus keracunan yang dialami anak-anak di beberapa wilayah Indonesia seperti Lampung, Sukabumi, Wonosobo, Tangerang Selatan, Bandung Barat, Pamekasan, dan Riau.

Gejalanya meliputi muntah, pusing, dan beberapa anak bahkan harus dilarikan ke rumah sakit.

Latiao Terbuat Dari Apa?

Latiao adalah makanan ringan olahan dari tepung yang memiliki tekstur kenyal dan rasa pedas gurih. Jajanan ini cukup viral di media sosial dan sangat populer di kalangan masyarakat Tiongkok. Sayangnya, meski populer, produk ini kini terindikasi tidak aman dikonsumsi.

Ada Kontaminasi Bakteri di Produk Latiao

BPOM, bekerja sama dengan instansi terkait di berbagai daerah, segera melakukan uji laboratorium terhadap sampel latiao dari beberapa lokasi. Kepala BPOM RI, Taruna Ikrar, mengatakan, hasil uji menunjukkan adanya kontaminasi bakteri Bacillus cereus.

Bakteri ini berbahaya karena dapat menghasilkan toksin yang menyebabkan gejala keracunan seperti sakit perut, pusing, mual, dan muntah. Gejala yang serupa dengan yang dialami anak SD keracunan latiao di 7 daerah. 

 

Tindakan BPOM untuk Melindungi Masyarakat

Merespons kejadian luar biasa ini, Taruna Ikrar menginstruksikan agar semua produk latiao yang terkontaminasi segera ditarik dan dimusnahkan.

Tak hanya itu, BPOM juga melakukan pemeriksaan terhadap fasilitas penyimpanan produk dan menemukan pelanggaran pada prosedur Cara Peredaran Pangan Olahan yang Baik (CPerPOB).

BPOM pun memerintahkan agar semua tautan penjualan latiao di platform daring ditutup.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya