BKPM Wanti-Wanti Pemprov Jaga Iklim Investasi Biar Investor Tak Kabur

Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM mengingatkan pemerintah daerah untuk menjaga iklim investasi tetap kondusif dan sehat sehingga investor merasa nyaman dan tidak hengkang.

oleh Septian Deny diperbarui 06 Nov 2024, 13:30 WIB
Diterbitkan 06 Nov 2024, 13:30 WIB
Data Pertumbuhan Ekonomi G20 per Kuartal III 2022
Suasana gedung pencakar langit di Jakarta, Selasa (15/11/2022). Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi salah satu yang terbaik di antara negara G20. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengingatkan Pemerintah Provinsi Banten untuk menjaga iklim investasi tetap kondusif dan sehat sehingga investor merasa nyaman dan tidak hengkang. Hal ini menyusul adanya berbagai keluhan dari investor yang sering didatangi pihak-pihak yang meminta sumbangan atau hal lainnya.  

Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi atau Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI, Nurul Ichwan, menilai ketidaknyamanan investor bisa berdampak negatif terhadap iklim bisnis dan berimplikasi pada meningkatnya angka pengangguran. Kehadiran perusahaan tentunya akan berdampak pada terbukanya lapangan kerja dan penyerapan tenaga kerja, termasuk dari masyarakat sekitar. 

“Jadi, sekali lagi, yang ingin saya sampaikan adalah masyarakat komunitas harus memahami bahwa bisnis adalah bisnis. Karena itu, tolong bangun empati kepada masyarakat yang bekerja di situ agar mereka dan keluarga yang membutuhkan makanan dan pendidikan dapat dihidupi dari hadirnya investasi,” tegas Ichwan dikutip Rabu (6/11/2024).

Ichwan mengingatkan semua pihak untuk bersama-sama menjaga iklim investasi. Tanpa adanya tanggung jawab dan komitmen bersama, maka kondisi ekonomi daerah yang tadinya sudah baik, justru terjadi sebaliknya. 

“Jangan sampai iklim investasi yang sudah baik ini tercemar. Jika mereka merasa iklimnya tidak baik karena gangguan tersebut, mereka bisa saja hengkang dari Banten dan tidak menyelesaikan persoalan penyerapan tenaga kerja,” imbaunya lagi. 

Sementara itu, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Banten, Virgojanti, meminta masyarakat Banten agar lebih terbuka terhadap investasi. Jika semua pihak mau saling bersinergi, maka Banten bisa menjadi tujuan investasi. Hal ini tentu saja akan berdampak besar terhadap perekonomian daerah dan masyarakat. 

 

Jaga Komunikasi

Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)
Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengingatkan Pemerintah Provinsi Banten untuk menjaga iklim investasi tetap kondusif dan sehat sehingga investor merasa nyaman dan tidak hengkang. Hal ini menyusul adanya berbagai keluhan dari investor yang sering didatangi pihak-pihak yang meminta sumbangan atau hal lainnya.

Dia menambahkan, Pemprov Banten akan menjaga komunikasi yang baik dengan dunia usaha dan sektor lainnya agar iklim investasi di Banten tetap sehat. “Jika ada permasalahan, pihaknya bertanggung jawab untuk memfasilitasi hambatan yang dirasakan investor. Selain itu, pelaku usaha juga diminta untuk memperhatikan masyarakat sekitar agar manfaat kehadiran investor dapat dirasakan,” ujarnya. 

Oleh karena itu, lanjut Virgojanti, Banten Investment Forum 2024 diharapkan menjadi ajang mempertemukan para pelaku usaha atau investor, calon investor, unsur perbankan, pemerintah daerah, dan masyarakat. Ajang ini juga sangat terbuka terhadap masukan dari para pemerhati dan pelaku ekonomi terkait peluang investasi yang bisa dilakukan maupun rekomendasi perbaikan di bidang layanan investasi di Banten. 

Adapun diskusi memfokuskan pada peluang investasi dan tantangan ekonomi ke depan serta peluang investasi ekonomi hijau. Selain itu, juga dilakukan penyerahan penghargaan kepada para bupati/wali kota sebagai bentuk apresiasi atas kinerja pemerintah kabupaten/kota yang telah bersama-sama mendorong pertumbuhan dan juga kemudahan dalam investasi di Banten. “Tidak akan tercapai realisasi investasi tanpa kerja sama dan kolaborasi kita bersama-sama,” kata dia. 

 

UMKM da Pengusaha

Ilustrasi investasi
Ilustrasi investasi. (Foto: Freepik/Funtap)

Selain penghargaan kepada para kepala daerah, Pemprov Banten juga memberikan apresiasi kepada dunia usaha yang sudah berkinerja baik dalam hal pemberian laporan pelaksanaan kemitraan usaha dan sebagainya. Kemudian, penandatangan perjanjian kerjasama (MoU) kemitraan usaha antara pengusaha besar dan beberapa UMKM yang ada di Provinsi Banten. 

BIF 2024 juga sekaligus menjadi momen perkenalan brand Investment di Banten, yakni Banten Gold. Virgojanti menjelaskan, Banten Gold sebagai identitas dalam bidang investasi didasarkan atas berbagai masukan dari berbagai kalangan. Jika diartikan, Banten memiliki potensinya sangat besar, namun kurang populer dan dieksplorasi. 

Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan penyerahan nomor induk berusaha (NIB) kepada pelaku UMKM, pertemuan dan diskusi secara mendalam bagi investor terkait dengan apa saja peluang investasi yang bisa dilakukan di Provinsi Banten. Peluang itu di antaranya, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung, Proyek Strategis Nasional (PSN) PIK 2, dan pengembangan KEK Terpadu Bumi Serpong Damai (BSD) City. 

“Potensi investasi di Banten masih terbuka luas. Selain industri pengolahan, sektor properti, pariwisata, dan jasa juga menjadi peluang emas untuk berinvestasi,” tandasnya. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya