Liputan6.com, Jakarta Menteri BUMN Erick Thohir menggelar pertemuan dengan Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait. Keduanya sepakat mendukung program 3 juta rumah seperti arahan Presiden Prabowo Subianto.
Ada sejumlah aspek yang dibahas keduanya menteri Kabinet Merah Putih (KMP) tersebut. Salah satunya dengan memetakan sejumlah aset BUMN sektor perumahan.
Baca Juga
Timnas Indonesia yang Gagal di Piala AFF 2024 Awalnya Direncanakan untuk Pertahankan Medali Emas di SEA Games
Erick Thohir Kecewa, Timnas Indonesia Seharusnya Bisa Melindas Laos dan Filipina serta Lolos Semifinal Piala AFF 2024
Tersingkir dari Piala AFF 2024, Cristian Gonzales Tawarkan Diri ke Erick Thohir untuk Latih Striker Timnas Indonesia
"Jadi kita tadi punya kesepakatan untuk memetakan seluruh aset BUMN yang tentu konteksnya perumahan dimana yang memang untuk perumahan rakyat, lalu juga dimana yang memang perumahan menengah nantinya," ujar Erick Thohir di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (7/11/2024) malam.
Advertisement
Dia menjelaskan, terobosan yang dibawa Menteri Ara dinilai sukses dan bisa mengejar target yang diberikan Presiden Prabowo. Utamanya dalam penciptaaan 3 juta rumah.
"Terobosan pak Ara luar biasa sangat menolong kami juga kedepannya dan kami punya komitmen yang sama bagaimaan mensukseskan program bapak Presiden, program tiga juta rumah dan kita punya komitmen yang sama dan insyaaAllah kita dukung dari kerja-kerja berat pak Menteri," bebernya.
Pada kesempatan yang sama, Maruarar Sirait menyampaikan, salah satu yang bakal dibahas selanjutnya adalah soal biaya jual perumahan. Ini mendapat dukungan dari PT Bank Tabungan Negara (BTN).
"Dari pak Erick hari ini kuar biasa yang pertama kami mensinergikannya dengan BTN, besok malam kami akan bertemu dan mengabarkan satu kabar baik dimana salah satu bentuk apakah pajak dan pembiayaan bisa kami upayakan kurang, artinya apa? Biaya itukan pada akhirnya diberikan kepada konsumen," urainya.
Menurutnya, ada 3 poin penting yang dibahas keduanya. Pertama, soal ketersediaan tanah murah atau gratis milik BUMN. Kedua, soal efisiensi bahan bangunan. Ketiga, perubahan komponen pembentuk harga bagi rumah rakyat.
"Harusnya buat rakyat jangan lagi dibebani oleh pajak justru harusnya dikasih insentif bukan dipajakin ini berlaku untuk rumah untuk rakyat ya terutama rakyat kecil," pungkasnya.
Â
Maruarar Sirait Bakal Bikin 2 Rusun di Papua Pegunungan pada 2024
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait akan membangun dua tower rumah susun (rusun) di Daerah Otonomi Baru (DOB) Papua Pegunungan. Proyek ini diupayakan bakal dimulai di sisa 2024 ini.Â
Pembangunan ini diinisiasi setelah dirinya mengadakan pertemuan bersama Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY9, Menteri Transmigrasi Iftitah Sulaiman, dam Pj Gubernur Papua Pegunungan Velix Vernando Wanggai para Rabu malam, 6 November 2024.
"Tahun ini akan kami mulai pembangunan 2 tower Rusun di Papua Pegunungan," ujar Maruarar Sirait di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Jakarta, dikutip Kamis (7/11/2024).
Ara menyatakan, anggaran untuk pembangunan Rusun di wilayah tersebut sudah dianggarkan dalam APBN kontrak tahun jamak. Dengan estimasi angka sekitar Rp 22 miliar. "Sudah kami anggarkan pembangunan Rusunnya unyuk tahun jamak," imbuhnya.Â
Â
Advertisement
Bahan Material
Untuk proses pembangunan, Kementerian PKP akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat. Utamanya dalam mendatangkan sejumlah bahan material seperti semen dari Kota Jayapura, Papua.Â
"Doakan agar pembangunannya berjalan lancar. Tentu kita pertimbangkan semua aspek teknis, bagaimana logistik tidak mudah. Karena kalau tidak salah semua dari Jayapura musti pakai pesawat termasuk alat berat. Bagaimana juga aspek keamanan kita pertimbangkan juga," ungkapnya.Â
Ara juga turut menyertakan pesan dari Presiden Prabowo Subianto, untuk menghindari tindak korupsi dalam pembangunan perumahan. Ia turut menyinggung masih banyaknya rusun yang hingga saat ini belum ditempati, lantaran secara posisi atau perencanaan belum matang.Â
"Dalam Rapat kabinet Presiden Pak Prabowo juga selalu mengingatkan kita semua untuk tidak korupsi. Jangan sampai membangun tapi tidak diisi dan ditempati. Yang paling penting harus direncanakan dan dikoordinasi secara matang," tegasnya.Â
Â