Liputan6.com, Jakarta - PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) prediksi, jumlah pergerakan penumpang pesawat di 37 bandara InJourney Airports secara kumulatif mencapai 9,27 juta orang, pada periode angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025.
Jumlah itu naik sekitar 6 persen dibandingkan dengan angkutan Nataru 2023/2024, yang sebanyak 8,71 juta orang penumpang.
Baca Juga
"Peningkatan jumlah penumpang pada angkutan Nataru 2024/2025 antara lain didorong terus tumbuhnya permintaan perjalanan udara pasca-pandemi, dan program pemerintah dalam menurunkan harga tiket pesawat yang didukung seluruh ekosistem aviasi," ujar Direktur Utama InJourney Airports Faik Fahmi, Kamis (19/12/2024).
Advertisement
Dua bandara InJourney Airports tersibuk pada Nataru ini adalah Bandara Soekarno-Hatta Tangerang, dengan perkiraan jumlah penumpang mencapai 3,05 juta, atau naik sekitar 7 persen dari sebelumnya 2,85 juta penumpang. Kemudian, Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali dengan 1,39 juta penumpang atau naik sekitar 7 persen dari sebelumnya 1,27 juta penumpang.
Faik Fahmi menuturkan, di tengah tingginya lalu lintas penerbangan pada akhir tahun ini, prioritas InJourney Airports tetap kelancaran operasional bandara. Termasuk aspek keamanan, keselamatan, pelayanan dan kesehatan.
Sejalan dengan ini, InJourney Airports membuka Posko Angkutan Udara Nataru 2024/2025 sebagai wadah koordinasi di antara ekosistem aviasi di bandara.
"Seluruh bandara InJourney Airports membuka Posko Nataru 2024/2025 mulai 18 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025 atau selama 19 hari. Posko menjadi wadah bagi seluruh stakeholder, antara lain Kantor Otoritas Bandara, InJourney Airports sebagai operator bandara, maskapai penerbangan, ground handling, TNI, Polri, BMKG, AirNav Indonesia, KKP Kementerian Kesehatan," bebernya.
Di samping pelayanan, InJourney Airports juga berkomitmen menjaga kelancaran operasional bandara di periode sibuk akhir tahun ini.
Direktur Operasional InJourney Airports Wendo Asrul Rose mengatakan, rencana operasi telah disiapkan agar bandara dapat mengakomodir tingginya permintaan penerbangan pada akhir tahun.
Bandara yang Operasi 24 Jam
"Kami telah memetakan dan mengatur seluruh sumber daya agar bandara InJourney Airports dapat maksimal mendukung angkutan Nataru. Melalui rencana operasi yang disiapkan dengan baik, 37 bandara InJourney Airports disiagakan beroperasi 24 jam selama periode Nataru dengan memperhatikan permintaan maskapai penerbangan," ungkapnya.
Saat ini, bandara yang sudah dipastikan beroperasi 24 jam adalah Bandara Soekarno-Hatta Tangerang, I Gusti Ngurah Rai Bali, Kualanamu Deli Serdang, Halim Perdanakusuma Jakarta, Hang Nadim Batam, Sultan Hasanuddin Makassar dan Sam Ratulangi Manado.
Guna mendukung operasional bandara, InJourney Airports menyiagakan total 15.939 personel yang terdiri dari personel operasional, pelayanan, teknik, dan pendukung yakni antara lain aviation security, customer service, Airport Rescue & Fire Fighting (ARFF) dan BKO TNI & Polri, facility care, AOCC/TOCC, dan sebagainya.
Advertisement
8 Bandara Ini Bakal Tersibuk Selama Nataru 2024/2025
Sebelumnya, Angkasa Pura Indonesia (API) memastikan, ada 8 bandar udara di Indonesia yang akan menjadi super sibuk selama periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025.
Direktur Operasional PT Angkasa Pura Indonesia, Wendo Asrul Rose menuturkan, kesibukan 8 bandara ini terjadi karena beberapa faktor pada saat periode Nataru. Pertama, karena faktor ingin liburan anak sekolah, kedua karena memang ingin berkumpul bersama keluarga untuk merayakan Natal dan Tahun Baru 2025.
"Sudah pasti pertama Bandara Soekarno Hatta, lalu Ngurah Rai Bali, Makasar sebagai lokasi bandara transit. Surabaya, Yogyakarta, Balik Papan, Kualanamu dan Manado, sebagai tujuan berlibur," kata Wendo, aaat Konferensi Pers Persiapan Pelayanan Angkutan Udara Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 PT Angkasa Pura Indonesia, Selasa (17/12/2024).
Selain itu, ada dua bandara kecil yang ternyata tak kalah sibuk saat periode Nataru tahun ini. Seperti Kupang dan Ambon, yang ternyata menjadi tujuan liburan warga.
API tetap bersiap mengoptimalkan pelayanan di 37 bandara di Indonesia. Seperti perpanjangan jam operasional bandara menjadi 24 jam, penghentian sementara pengerjaan di sisi airsite, pengaturan slot penerbangan, termasuk adanya permintaan penerbangan tambahan dari airlines, dan sebagainya.
Buka Posko Pantau
API juga membuka Posko Terpadu untuk pengawasan kelancaran mudik Natal dan Tahun Baru 2025, di Terminal 1B Bandara Soekarno Hatta, 18 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025.
Posko Terpadu ini berfungsi sebagai pusat koordinasi dan monitoring operasional penerbangan, didukung oleh kerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan. Seperti Otoritas Bandara, maskapai penerbangan, TNI, Polri, serta pihak terkait lainnya.
"Disamping itu, kami juga memperhatikan kesiapan fasilitas keselamatan, keamanan, dan pelayanan telah menjadi fokus utama, termasuk penebalan personel operasional yang melibatkan sekitar 6.205 petugas yang tersebar di seluruh area bandara, mencakup area curbside maupun airside,"ujar Asst. Deputy Communication and Legal Bandara Soekarno-Hatta, M. Holik Muardi, Selasa, 17 Desember 2024.
Advertisement
Tiket Pesawat Murah Berlaku 19 Desember 2024-3 Januari 2025
Sebelumnya, pemerintah telah memutuskan untuk menurunkan harga tiket pesawat sebesar 10 persen. Harga tersebut berlaku untuk pembelian tiket pesawat sejak 1 Desember 2024 dengan jadwal keberangkatan mulai 19 Desember 2024 sampai 3 Januari 2025.
Direktur Utama PT Angkasa Pura Indonesia atau InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan skema yang sama juga berlaku pada besara pungutan layanan bandara. Passenger service charge (PSC) otomatis dipotong 50 persen untuk tiket keberangkatan pada periode libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.
Faik menghitung setiap penumpang bisa menghemat hingga Rp 75 ribu dari komponen biaya yang dibebankan ke harga tiket tersebut.
"Untuk PSC-nya, penumpangnya 50 persen, itu rata-rata sekitar Rp 75 ribu," terangnya.
Biaya yang Dipangkas
Diketahui, pemerintah memutuskan untuk menurunkan harga tiket pesawat sebesar 10 persen pada masa Nataru. Salah satu komponennya, dari pelayanan jasa penumpang pesawat udara (PJP2U) dan pelayanan jasa pendaratan penempatan penyimpanan pesawat udara atau (PJP4U) dipangkas 50 persen.
Sederhananya, PJP4U adalah biaya parkir pesawat di area bandara yang dibebankan kepada maskapai penerbangan.
"Kita juga menurunkan 50 persen PJP4U untuk airline. Jadi ada yang mendapatkan manfaat dari airline yang 50 persen PJP4U," ucap Faik.