Tiket Pesawat Turun 10% pada Nataru, Bakal Lanjut Diskon saat Lebaran 2025?

Menteri BUMN Erick Thohir menanggapi soal kelanjutan diskon tiket pesawat saat Lebaran 2025.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 02 Jan 2025, 17:30 WIB
Diterbitkan 02 Jan 2025, 17:30 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir (Foto: Liputan6.com/Arief Rahman H)
Pemerintah telah menurunkan harga tiket pesawat sebesar 10% saat masa Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025.(Foto: Liputan6.com/Arief Rahman H)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah telah menurunkan harga tiket pesawat sebesar 10% saat masa Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025. Kebijakan ini berlaku selama 16 hari sejak 19 Desember 2024 hingga Jumat, 3 Desember 2025. 

Lantas, apakah diskon tiket pesawat ini akan berlanjut pada musim mudik Lebaran 2025 mendatang?

Menanggapi itu, Menteri BUMN Erick Thohir belum bisa memastikan secara pasti, apakah potongan tiket pesawat akan kembali berlaku untuk angkutan Lebaran 2025. 

"Saya belum bisa bicara, karena itu tentu konteksnya perlu kajian yang lebih dalam," ujar Erick di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (2/1/2025).

Di samping tarif pesawat, Kementerian BUMN pun kita tengah berfokus pada tingkat efisiensi di industri penerbangan. Lantaran jumlah armada pesawat saat ini terbilang belum mencukupi. 

"Dengan size Indonesia yang memerlukan 750 pesawat, yang hari ini baru 400-an ya memang kita kurang. Jadi laporan yang tadi disampaikan oleh Dirut Garuda, Dirut Pelita, Citilink berusaha menambah pesawat itu. Jadi inovasinya menambah pesawat," imbuhnya. 

Kembali soal kelanjutan diskon tiket pesawat, Erick merespons apresiasi terhadap pengelolaan trafik lalu lintas di musim Nataru 2024/2025 yang tergolong sukses. Bahkan tingkat inflasi nasional di waktu yang sama turut terjaga baik. 

Menurut dia, terjaganya inflasi terjadi berkat dua komponen. Pertama, bagaimana Kementerian BUMN mampu menekan harga tiket untuk penerbangan, dan kedua yakni kesuksesan dalam menjaga logistik pangan melalui Perum Bulog dan PT RNI (Persero) atau ID FOOD.

"Jadi ya kepada BUMN kami ucapkan terima kasih. Karena memang kami yang selalu saya ingatkan kita ini kan bukan kementerian teknis. Tapi kementerian yang men-support daripada pemerintahan," pungkas Erick Thohir.

Ada Diskon Avtur hingga Pajak Bandara, Tiket Pesawat Turun 10% saat Nataru

Penyebab Harga Tiket Pesawat Domestik Mahal
Adanya dua kali pungutan pajak yaitu PPn ketika mengisi bahan bakar dan pajak pembelian tiket, juga mendorong harga tiket pesawat domestik di Indonesia mahal. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) meracik sejumlah cara untuk menurunkan harga tiket pesawat pada periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru). Mulai dari diskon avtur hingga pajak layanan bandara.

Juru Bicara Kemenhub, Elba Damhuri menyampaikan diskon harga avtur akan diberikan oleh PT Pertamina (Persero) di 19 bandara. Utamanya di Denpasar, Surabaya, Medan, Silangit, Lombok, Labuan Bajo, Manado, Yogyakarta Kulon Progo, Pontianak, Ambon, Makassar, Balikpapan, Kupang, Sorong, Timika, Jayapura, Maumere, Nabire, Biak). 

Elba bilang, Pertamina akan menurunkan harga jual avtur pada rentang 7,5-10 persen. Harga jualnya akan mendekati dengan biaya yang dikeluarkan maskapai di Bandara Soekarno-Hatta.

"Harga avtur setelah penurunan harga akan mendekati harga jual avtur di Bandara Soekarno-Hatta (CGK). Jika terdapat kenaikan harga jual avtur di Desember 2024, tidak akan berdampak pada maskapai yang melayani publik," kata Elba dalam keterangannya, Rabu (27/11/2024).

Potongan tarif juga dilakukan pada aspek layanan kebandarudaraan yang dikelola PT Angkasa Pura Indonesia atau InJourney Airports dan Kemenhub. Tarif Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) dan Pelayanan Jasa Pendaratam Penempatan dan Penyimpanan Pesawat Udara (PJP4U) menjadi sebesar 50 persen.

 

Besaran Kompensasi Bahan Bakar

Penyebab Harga Tiket Pesawat Domestik Mahal
Tarif avtur di Indonesia terbilang lebih mahal dibandingkan dengan negara-negara lain di dunia karena minimnya kompetisi penyedia avtur di Indonesia. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Namun, ucap Elba, InJourney Airporta masih membutuhkan konfirmasi Kementerian BUMN untuk dapat mengikutsertakan penurunan tarif di Bandara Soekarno-Hatta Jakarta dan Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali.

Kemudian, besaran kompensasi bahan bakar bagi maskapai (fuel surcharge) pun dipangkas dari 10 persen menjadi 2 persen. Serta memangkas discount propeller jadi 20 persen dari semula 25 persen. Sedangkan AirNav akan memberikan layanan advance dan extend selama periode Nataru untuk mendukung operating hours yang lebih panjang sesuai kebutuhan maskapai.

Elba bilang, atas variabel tersebut dan mempertimbangkan rute dan volume penerbangan, secara rata-rata tertimbang (weighted average) akan terdapat penurunan tarif tiket pesawat sekitar 10 persen.

"Perlu dicatat, analisa dan perhitungan penurunan harga tiket belum menyertakan insentif PPN, mengingat hal ini merupakan kewenangan dari Kementerian Keuangan,” ujar Elba.

 

Hore, Harga Tiket Pesawat Turun 10% Sambut Libur Natal dan Tahun Baru

Penyebab Harga Tiket Pesawat Domestik Mahal
Faktor ini yang membuat biaya operasional maskapai dan harga tiket pesawat jadi melambung tinggi. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Sebelumnya, menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), pemerintah mengumumkan kabar gembira bagi masyarakat Indonesia. Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (Menko AHY), bersama Menteri Perhubungan, Dudy Purwagandhi menyampaikan penurunan harga tiket pesawat hingga 10% secara nasional.

Langkah ini diambil untuk memberikan keringanan bagi masyarakat yang ingin bepergian serta mendukung sektor ekonomi kreatif dan pariwisata domestik.

Menko AHY menyampaikan bahwa keputusan ini merupakan hasil kerja keras selama dua minggu terakhir. Keputusan ini merupakan langkah kolaboratif yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan, termasuk maskapai BUMN, untuk memastikan tiket lebih terjangkau bagi masyarakat.

"Atensi dari Bapak Presiden Prabowo Subianto dan juga harapan masyarakat banyak bersama Menteri Perhubungan dan juga bapak Menko Perekonomian selama dua minggu terakhir ini berupaya agar terjadi penurunan harga tiket pesawat menjelang high seasons yaitu libur natal dan tahun baru," ujar Menko AHY.

"Mudah-mudahan dengan sejumlah elemen yang bisa diturunkan ini melibatkan semua stakeholders, yakni pak Menteri Perhubungan bersama stakeholders yang lainnya, termasuk maskapai BUMN ini juga, sama-sama menyadari pentingnya penurunan harga tiket untuk membantu masyarakat," lanjut dia.

Penerbangan Domestik

Mau Kebagian Tiket Pesawat Promo? Pakai 4 Siasat Jitu Ini
Ilustrasi tiket pesawat (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Penurunan harga tiket pesawat ini akan berlaku untuk penerbangan domestik melalui 19 bandara utama di Indonesia. Menko AHY menambahkan bahwa penurunan harga tiket pesawat ini akan membawa dampak positif, tidak hanya bagi masyarakat yang ingin bepergian, tetapi juga bagi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

“Kita harapkan bisa menjadi kabar baik buat masyarakat yang juga punya keluarga, ingin liburan di akhir tahun. Mudah-mudahan ini juga bisa menggerakkan sektor ekonomi kreatif kita,” jelas Menko AHY.

Pemerintah optimis kebijakan ini akan membawa dampak positif jangka panjang, terutama dalam menggerakkan sektor ekonomi kreatif. Dengan adanya penurunan harga tiket pesawat, masyarakat diharapkan dapat merencanakan perjalanan dengan lebih leluasa sekaligus meningkatkan konsumsi domestik di akhir tahun.

 

Infografis Pemicu Tiket Pesawat Mahal & Taktik Turunkan Harga
Infografis Pemicu Tiket Pesawat Mahal & Taktik Turunkan Harga (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya