Liputan6.com, Jakarta Presiden Prabowo Subianto menargetkan pemerataan akses listrik ke seluruh wilayah Indonesia sebagai bagian dari program elektrifikasi 100 persen dalam lima tahun ke depan. Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat di berbagai daerah.
Menurut laporan yang diterima Presiden, anggaran sebesar Rp48 triliun dibutuhkan untuk merealisasikan program tersebut.
Advertisement
Baca Juga
“Ada ribuan dusun yang belum terjangkau listrik. Kita memerlukan sekitar Rp48 triliun, dibagi lima tahun, kira-kira Rp9 triliun per tahun. Saya yakin ini bisa diselesaikan dalam lima tahun,” ungkap Presiden Prabowo saat meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Jatigede di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, dikutip dari ANTARA, Senin (20/1/2025).
Advertisement
Di sela-sela acara peresmian, Presiden kembali menegaskan komitmennya terhadap program elektrifikasi ini.
“Masih ada saudara-saudara kita yang belum menikmati listrik. Insyaallah, dalam lima tahun ke depan, program ini akan tuntas. Kami sangat optimis melihat perkembangan yang ada saat ini,” ujar Presiden Prabowo kepada para wartawan.
Dorongan untuk Energi Baru dan Terbarukan
Presiden Prabowo juga menekankan pentingnya transisi dari energi fosil menuju energi baru dan terbarukan.
“Indonesia terus konsisten dalam upaya peralihan ke energi terbarukan. Kami tidak hanya berbicara, tetapi juga melakukan langkah nyata. Hal ini akan membantu mengurangi impor energi dan mendukung tercapainya swasembada energi,” jelasnya.
Pada kesempatan tersebut, Presiden meresmikan 26 pembangkit listrik di 18 provinsi secara terpusat, dengan total kapasitas mencapai 3,2 GigaWatt (GW). Selain itu, 11 gardu induk dan jaringan listrik juga diresmikan untuk mendukung sistem kelistrikan nasional.
Kapasitas PLTA Jatigede
PLTA Jatigede di Sumedang memanfaatkan debit air Waduk Jatigede untuk menghasilkan listrik. Dengan kapasitas mencapai 2x55 MegaWatt (MW), pembangkit ini menjadi salah satu sumber energi terbarukan yang mendukung percepatan pemerataan akses listrik di Indonesia.
Langkah strategis ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan elektrifikasi nasional tetapi juga mendorong pembangunan berkelanjutan.
Program ini sejalan dengan visi pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus memperkuat perekonomian nasional.
Advertisement
Prabowo: BBM hingga Harga Pangan Terkendali
Presiden Prabowo Subianto optimistis dan bangga terhadap kinerja kabinet saat masuk 100 hari kerja. Adapun kabinet merah putih dilantik pada 20 Oktober 2024.
Prabowo menegaskan pentingnya semangat kerja keras dan kekompakan tim sebagai kunci keberhasilan. "Penting niat kerja keras dan saya bangga tim saya kabinet saya bekerja dengan sangat kompak tanpa lelah, mereka katakan bahwa dalam kabinet kita itu kalendernya, enggak ada tanggal merah,” tutur Prabowo kepada media, Sumedang, Jawa Barat, Senin (20/1/2025).
Prabowo melihat bagaimana para menteri tetap bekerja pada malam tahun baru, memantau langsung kondisi di lapangan. Keberhasilan selama 100 hari pertama terlihat dari berbagai pencapaian nyata.
"Alhamdulillah akhir tahun-tahun baru berjalan dengan baik BBM terkendali, harga pangan terkendali, harga-harga pesawat bisa turun pertama kali dalam sejarah republik kita semua kerja untuk efisiensi ya di semua bidang,” ujar dia.
Selain itu, Prabowo juga mengapresiasi langkah menurunkan biaya naik haji, sebuah kebijakan yang dinilai membawa manfaat besar bagi rakyat. Meski demikian, dia mengaku belum sepenuhnya puas dan terus mendorong upaya efisiensi lebih lanjut.
"Jadi ya alhamdulillah, tapi kita bekerja bukan untuk cari penilaian baik kita bekerja. Sungguh-sungguh untuk memberi yang terbaik untuk rakyat, ya kita optimis, saya sudah lihat buktinya, saya sudah saya sudah lihat kemampuan kita yang real,” tegasnya.
Prabowo juga menyampaikan pentingnya membangun tim yang solid. Dia menggambarkan kabinetnya sebagai "Tim Merah Putih,” yang memiliki misi bersama untuk membawa Indonesia ke arah yang lebih maju.
Pemerintah Indonesia akan terus melakukan pembangunan transformasi dan akan bekerja dengan sangat cepat dan luar biasa.
"Di sana sini masih ada hal-hal yang kita kurang puas kita perbaiki, ada kadang-kadang salah pengertian ya kita selesaikan kita perbaiki niatnya adalah bawa kemajuan kesejahteraan ke rakyat kita niatnya pilar kemiskinan, niatnya hilangkan kelaparan niatnya adalah tingkatkan kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia, penghasilan rakyat semuanya harus naik itu niat kita semua," ujar Prabowo.