Bye Bye Harga Emas Antam Murah!

Harga emas antam hari ini, Rabu (22/1/2025) tercatat melonjak Rp 15.000 dibandingkan Harga kemarin yang dibandrol Rp 1.591.000 per gram.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 22 Jan 2025, 09:00 WIB
Diterbitkan 22 Jan 2025, 09:00 WIB
Ilustrasi harga emas antam
Ilustrasi harga emas antam... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Harga emas yang dijual oleh PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau harga emas Antam melonjak pecah rekor termahal sepanjang sejarah. Sebelumnya, harga emas Antam tertinggi di Rp 1.594.000 per gram. Namun, hari ini harga emas antam tembus Rp 1.606.000 per gram

Harga emas antam hari ini, Rabu (22/1/2025) tercatat melonjak Rp 15.000 dibandingkan Harga kemarin yang dibandrol Rp 1.591.000 per gram.

Hal yang sama juga terjadi pada harga emas Antam buyback. Harga buyback juga naik cetak rekor termahal menjadi Rp 1.454.000 per gram atau naik Rp 17.000 per gram. Harga buyback ini adalah jika Anda ingin menjual emas, Antam akan membelinya di harga Rp 1.454.000 per gram.

Perubahan harga emas Antam dipengaruhi oleh sejumlah faktor, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Pemahaman mengenai faktor-faktor ini sangat penting bagi mereka yang berencana untuk berinvestasi dalam emas Antam.

Antam menjual emas dengan ukuran mulai 0,5 gram hingga 1.000 gram. Anda dapat memperoleh potongan pajak lebih rendah (0,45 persen) jika menyertakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

Hingga pukul 08.18 WIB, sebagian besar kepingan emas Antam sudah tidak tersedia untuk lokasi di butik Logam Mulia Gedung Antam Jakarta.

Daftar Harga Emas Antam

Berikut rincian harga emas Antam hari ini di butik emas Gedung Antam, melansir laman logammulia.com:

  • Harga emas 0,5 gram: Rp 853.000
  • Harga emas 1 gram: Rp 1.606.000
  • Harga emas 2 gram: Rp 3.152.000
  • Harga emas 3 gram: Rp 4.703.000
  • Harga emas 5 gram: Rp 7.805.000
  • Harga emas 10 gram: Rp 15.555.000
  • Harga emas 25 gram: Rp 38.762.000
  • Harga emas 50 gram: Rp 77.445.000
  • Harga emas 100 gram: Rp 154.812.000
  • Harga emas 250 gram: Rp 386.765.000
  • Harga emas 500 gram: Rp 773.320.000
  • Harga emas 1.000 gram: Rp 1.546.600.000

Harga Emas Cetak Rekor Tertinggi Usai Donald Trump Dilantik

Ilustrasi harga emas dunia hari ini (Foto By AI)
Ilustrasi harga emas dunia hari ini (Foto By AI)... Selengkapnya

 Harga emas melonjak ke level tertinggi dalam lebih dari dua bulan pada hari Selasa (Rabu waktu Jakarta). Lonjakan harga emas dunia didukung oleh melemahnya dolar Amerika Serikat (AS) dan pasar beralih ke aset safe haven karena ketidakpastian seputar tarif potensial Presiden AS Donald Trump terus membayangi.

Dikutip dari CNBC, Rabu (22/1/2025), harga emas dunia di pasar spot naik 1,3% menjadi USD 2.742,57 per ons. Harga emas mencapai level tertinggi sejak 6 November dan mendekati level tertinggi sepanjang masa di USD 2.790,15 pada bulan Oktober 2024 lalu.

Sedangkan harga emas berjangka AS naik 0,3% menjadi USD 2.757,80.

Kurs dolar AS merosot 0,9%, bertahan mendekati level terendah 2 minggu yang dicapai pada sesi sebelumnya dan membuat harga emas batangan lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.

“Langkah hari ini sebagian besar terkait dengan ancaman tarif menyeluruh AS setelah pelantikan Trump. Informasi terkait potensi tarif baru muncul sedikit,” kata Ahli Strategi Komoditas di TD Securities, Daniel Ghali.

Presiden AS Donald Trump belum memberikan perincian khusus tentang tarif universal atau biaya tambahan pada mitra dagang utama, yang menjadi inti kampanye pemilihannya.

Namun, ia telah mengisyaratkan kemungkinan mengenakan bea masuk pada barang-barang Kanada dan Meksiko secepatnya pada tanggal 1 Februari.

Selama tahun pertama pemerintahan pertama Donald Trump pada tahun 2017, harga emas batangan mencatat kenaikan tahunan sebesar 13%, kinerja tahunan terbaiknya dalam tujuh tahun.

Investasi Aman

Ilustrasi Harga Emas Hari Ini di Dunia. Foto: DAVID GRAY | AFP
Ilustrasi Harga Emas Hari Ini di Dunia. Foto: DAVID GRAY | AFP... Selengkapnya

Emas batangan dianggap sebagai investasi yang aman selama ketidakpastian ekonomi dan geopolitik, tetapi kebijakan yang diusulkan Trump secara luas dipandang bersifat inflasioner, yang dapat mendorong Federal Reserve AS untuk mempertahankan suku bunga lebih tinggi lebih lama untuk mengekang tekanan harga.

Suku bunga tinggi merugikan daya tarik aset yang tidak memberikan imbal hasil.

“Pasar mungkin juga menantikan pertemuan FOMC minggu depan dan data Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE), khususnya angka inflasi,” kata Wakil Presiden dan Ahli Strategi Logam Senior Zaner Metals, Peter Grant.

“Saya kira tidak ada yang memperkirakan Fed akan melakukan apa pun minggu depan, tetapi yang pasti pernyataan kebijakannya akan dicermati dengan saksama untuk mendapatkan petunjuk tentang sisa tahun ini," tutup dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya