Liputan6.com, Jakarta - Harga emas dunia mencapai rekor tertinggi sepanjang masa pada perdagangan hari Senin. Kenaikan harga emas ini didukung oleh arus masuk aset safe haven setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan kenaikan tatif impor terhadap Kanada, Tiongkok, dan Meksiko.
Kebijakan tarif Donald Trump ini menambah kekhawatiran akan kenaikan inflasi yang akan menghambat pertumbuhan ekonomi.
Advertisement
Baca Juga
Mengutip CNBC, Selasa (4/2/2025), harga emas di pasar spot naik 0,8% menjadi USD 2.818,99 per ons, setelah mencapai rekor USD 2.830,49 di awal sesi.
Advertisement
Sedangkan harga emas berjangka AS ditutup 0,8% lebih tinggi pada USD 2.857,10 per ons.
Direktur Perdagangan Logam High Ridge Futures David Meger menjelaskan, meskipun ada efek pelemahan dari dolar AS yang kuat di pasar komoditas, harga emas tetap naik dan mencetak rekor tertinggi karena permintaan aset safe haven yang didorong oleh ketidakpastian seputar tarif Trump.
Tarif impor 25% yang diberlakukan Trump pada barang Kanada dan Meksiko mulai Selasa, bersama dengan tarif 10% untuk barang-barang China, memicu kekhawatiran akan perang dagang yang dapat memperlambat pertumbuhan global dan memicu inflasi.
Pemerintah Kanada dan Meksiko telah menyiapkan tindakan balasan sementara China mengatakan akan menentang kenaikan tarif tersebut di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) dan mengambil tindakan balasan yang belum ditentukan saat ini.
Namun, Donald Trump mengumumkan jeda selama sebulan pada tarif yang telah diberlakukan AS pada Meksiko.
Menunggu Data Ekonomi
Kepala analis komoditas TD Securities Bart Melek menjelaskan, pelaku pasar belum sepenuhnya yakin tentang sejauh mana perang dagang ini akan berdampak ke harga emas dan komoditas lainnya.
"Kami belum melihat respons lengkap dari emas dan jika perang dagang ini berlanjut untuk jangka waktu yang cukup lama, itu dapat menyebabkan harga emas yang jauh lebih tinggi di kemudian hari," tambah Melek.
Emas sering dianggap sebagai investasi safe haven selama periode ketidakstabilan ekonomi atau geopolitik.
J.P. Morgan memperkirakan bearish dari ekuitas dapat membebani emas dalam waktu dekat, tetapi kenaikan tarif ini bisa mendorong penguatan harga emas dalam jangka menengah.
Investor menunggu data minggu ini tentang lowongan pekerjaan AS, laporan ketenagakerjaan ADP, dan laporan ketenagakerjaan AS untuk mengukur kesehatan ekonomi AS.
Sementara itu, bank-bank emas mengangkut logam mulia dari pusat-pusat perdagangan Asia seperti Dubai dan Hong Kong ke AS mendapatkan keuntungan dari premi berjangka emas AS yang luar biasa tinggi dibandingkan harga spot.
Untuk logam lainnya, harga perak spot naik 0,8% menjadi USD 31,56 per ons, harga platinum turun 1,5% menjadi USD 963,40, dan paladium naik 0,5% menjadi USD 1.012,85.
Advertisement
Harga Emas Diprediksi Sentuh Harga Tertinggi Baru, Berapa?
Sebelumnya, harga emas global mengawali pekan terakhir Januari 2024 dengan harga USD 2.770 per ons. Emas langsung turun ke USD 2.740 dalam waktu singkat, dan harga emas spot global diperdagangkan di kisaran USD 2.731 per ons. Lantas bagaimana potensi emas pada awal Februari 2025?
Survei terbaru dari Kitco News menunjukkan mayoritas analis Wall Street dan investor ritel Main Street optimistis terhadap pergerakan harga emas dalam waktu dekat. Kedua kelompok ini sepakat bahwa emas berpotensi mencapai rekor tertinggi baru di tengah meningkatnya ketidakpastian ekonomi dan kebijakan global.
Sentimen positif terhadap emas didorong oleh beberapa faktor, termasuk potensi kenaikan tarif serta ketegangan geopolitik yang meningkat. Ketidakstabilan ini mendorong investor untuk mencari aset safe haven seperti emas guna melindungi nilai kekayaan mereka.
Selain itu, prospek kebijakan moneter dari Federal Reserve juga menjadi faktor penting yang memengaruhi harga emas. Jika The Fed mengambil langkah untuk memangkas suku bunga dalam beberapa bulan mendatang, maka daya tarik emas sebagai aset lindung nilai bisa semakin meningkat.
Hal ini karena suku bunga yang lebih rendah cenderung melemahkan dolar AS, sehingga membuat emas lebih murah bagi investor global dan mendorong permintaan yang lebih tinggi.
Pendapat Analis
Para analis mencatat minat terhadap emas tidak hanya berasal dari investor individu, tetapi juga dari institusi keuangan dan bank sentral di berbagai negara. Tren ini mengindikasikan bahwa permintaan terhadap emas masih kuat, yang berpotensi mendorong harga ke level yang lebih tinggi.
Dengan kombinasi faktor ekonomi, kebijakan moneter, dan sentimen pasar yang mendukung, harga emas diprediksi akan terus menunjukkan performa positif. Investor kini menanti apakah harga emas benar-benar akan mencetak rekor baru dalam waktu dekat, seiring dengan dinamika pasar yang terus berkembang.
Advertisement
Optimis terhadap Harga Emas
Kepala strategi pasar di SIA Wealth Management, Colin Cieszynski mengungkapkan dirinya optimis terhadap harga emas pada minggu mendatang.
“Emas baru saja menyelesaikan periode konsolidasi dan telah menembus level tertinggi baru sepanjang masa. Secara teknis, tampaknya mulai naik. Hal yang sangat menarik adalah bahwa Emas menunjukkan kekuatan bahkan terhadap USD yang kuat,” kata Cieszynski, dikutip dari Kitco, Minggu (2/2/2025).
Presiden Adrian Day Asset Management, Adrian Day juga memiliki pandangan sama yaitu harga emas akan naik pada pekan pertama Februari 2025.
“Emas sangat kuat dalam beberapa minggu terakhir karena kekhawatiran tentang kebijakan tarif AS. Meskipun tarif kemungkinan tidak akan seketat ketakutan, kekhawatiran yang telah mendorong harga emas selama dua tahun terakhir tidak akan hilang begitu saja,” jelasnya.