Mau Pecat Ruben Amorim, Manchester United Bisa Rugi Bandar

Liputan6.com, Jakarta Manchester United tengah menghadapi dilema besar. Performa buruk tim di bawah asuhan Ruben Amorim, yang ditunjuk November lalu sebagai pengganti Erik ten Hag, membuat kursi kepelatihannya terancam. Amorim, yang sebelumnya sukses di Sporting CP, gagal membawa angin segar bagi Manchester United ke Old Trafford.

Hanya dalam tiga bulan, MU terperosok ke peringkat 15 klasemen sementara Premier League, nyaris dipastikan gagal lolos ke kompetisi Eropa musim depan.

Situasi ini diperparah dengan kebijakan penghematan biaya ekstrem yang diterapkan Sir Jim Ratcliffe, CEO INEOS, yang berdampak pada moral tim.

Bayar Kompensasi Amorin Bisa Bikin Rugi

Pertanyaan besar kini muncul: Berapa biaya yang harus dikeluarkan Manchester United jika benar-benar memecat Amorim?

Angka pastinya belum diketahui, namun melihat sejarah pengeluaran klub untuk pemecatan manajer sejak pensiunnya Sir Alex Ferguson pada Mei 2013, biaya yang dikeluarkan bisa sangat fantastis.

Total, MU telah menghabiskan 70 juta poundsterling untuk memberhentikan manajer sebelumnya, termasuk 24,7 juta poundsterling untuk Ole Gunnar Solskjaer dan Ralf Rangnick, 5 juta poundsterling untuk David Moyes, dan 8,4 juta poundsterling untuk Louis van Gaal. Belum lagi biaya kompensasi untuk Amorim sendiri, serta gaji pelatih pengganti yang akan direkrut.

Dilema MU

Situasi keuangan Manchester United memang sedang tidak ideal. Selain biaya pemecatan dan perekrutan pelatih, klub juga menghadapi tantangan lain, seperti pembelian pemain yang merugikan, contohnya Antony yang dibeli dengan harga 86 juta poundsterling. Penjualan Antony menjadi salah satu opsi untuk menambah kas klub.

Di tengah kondisi ini, keputusan untuk memecat Ruben Amorim menjadi pertimbangan serius bagi petinggi klub. Meskipun belum ada keputusan final, spekulasi mengenai calon pengganti Amorim sudah beredar. Mantan pemain internasional Jerman, Markus Babbel, bahkan yakin Manchester United akan segera mencari pengganti Amorim.

Meskipun kinerjanya mengecewakan, beberapa petinggi Manchester United masih ragu untuk memecat Amorim. Mereka menilai Amorim membutuhkan waktu dan kesabaran untuk menerapkan strateginya.

Namun, posisi MU yang mengkhawatirkan, hanya tiga peringkat di atas zona degradasi, membuat masa depan Amorim di Old Trafford semakin tidak pasti. Delapan kekalahan dari 12 pertandingan terakhir di Liga Primer semakin memperburuk situasi.

Laporan dari GIVEMESPORT menyebutkan bahwa pekerjaan Amorim masih aman untuk saat ini. Petinggi MU mengapresiasi komitmen Amorim pada filosofi sepak bolanya.

Namun, jika performa tim tidak membaik, pemecatan Amorim tampaknya tak terhindarkan. Perlu diingat, Amorim juga sempat mengajukan permintaan dana sebesar 166 juta pounds atau setara Rp3,37 triliun untuk mendatangkan tiga pemain bintang pada bursa transfer Januari 2025, sebuah angka yang cukup besar di tengah kondisi keuangan klub yang kurang stabil.

Amorim sendiri telah mulai melakukan evaluasi terhadap skuad MU. Ia telah mengidentifikasi pemain yang akan dipertahankan dan disingkirkan.

Beberapa pemain dengan kontrak habis musim ini akan dilepas, sementara yang lain akan dijual untuk mengumpulkan dana guna membangun kembali skuad. Penjualan pemain seperti Antony, yang memiliki gaji tinggi dan dianggap sebagai pembelian yang merugikan, menjadi salah satu opsi yang dipertimbangkan.

Manchester United menghadapi tantangan keuangan yang signifikan. Biaya operasional yang tinggi, ditambah dengan hasil pertandingan yang kurang memuaskan, membuat klub harus berpikir dua kali sebelum mengambil keputusan besar seperti memecat pelatih.

Selain biaya pemecatan dan gaji pelatih baru, klub juga harus mempertimbangkan biaya transfer pemain dan pengeluaran lainnya.

Keputusan untuk memecat Amorim akan sangat bergantung pada performa tim dalam beberapa pertandingan ke depan. Jika performa tim tidak menunjukkan peningkatan signifikan, maka pemecatan Amorim akan menjadi langkah yang mungkin diambil oleh manajemen Manchester United.

Namun, besarnya biaya yang harus dikeluarkan akan menjadi pertimbangan yang sangat penting dalam pengambilan keputusan tersebut.