Liputan6.com, Jakarta Harga emas mengalami penurunan signifikan pada hari Kamis, mencapai level terendah dalam lebih dari dua minggu. Pelemahan harga emas ini terjadi seiring dengan menguatnya dolar AS.
Sementara investor menanti data inflasi utama yang dapat memberikan gambaran lebih jelas mengenai kebijakan moneter Federal Reserve.
Advertisement
Baca Juga
Harga Emas Spot dan Kontrak Berjangka
Dikutip dari CNBC, Jumat (28/2/2025), Harga emas spot turun 1,1% menjadi USD 2.885,13 per ons setelah sempat menyentuh level terendah sejak 12 Februari di sesi perdagangan sebelumnya.
Advertisement
Pada hari Senin, harga emas sempat mencapai rekor tertinggi USD 2.956,15 yang didorong oleh permintaan aset safe-haven.
Sementara itu, kontrak berjangka emas AS ditutup turun 1,2% di USD 2.895,9.
Penguatan Dolar dan Dampaknya pada Emas
Indeks dolar AS naik 0,7%, membuat emas yang dihargai dalam dolar lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
Menurut Alex Ebkarian, Chief Operating Officer di Allegiance Gold, pergerakan emas masih dalam tren yang jelas, dan fluktuasi jangka pendek serta aksi ambil untung adalah bagian normal dari siklus pasar.
Fokus Investor pada Data Inflasi AS
Para investor kini menantikan rilis indeks Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) AS pada hari Jumat. Berdasarkan survei Reuters, angka inflasi ini diperkirakan tetap di 0,3%.
Menurut Bart Melek, Kepala Strategi Komoditas di TD Securities, jika data PCE menyimpang signifikan dari perkiraan, reaksi pasar bisa negatif karena meningkatnya kekhawatiran bahwa The Fed mungkin tidak akan menurunkan suku bunga dalam waktu dekat.
Ekspektasi Kebijakan Federal Reserve
Pasar memperkirakan bahwa The Fed akan memangkas suku bunga setidaknya dua kali pada tahun ini, dengan total pelonggaran sekitar 55 basis poin yang telah diperhitungkan untuk tahun 2025. Investor juga menunggu wawasan lebih lanjut dari pidato beberapa pejabat The Fed yang dijadwalkan dalam waktu dekat.
Advertisement
Dampak Tarif Impor AS terhadap Pasar
Di sisi lain, Presiden AS Donald Trump mengumumkan bahwa tarif impor yang diusulkannya terhadap Meksiko dan Kanada akan mulai berlaku pada 4 Maret, sesuai jadwal. Trump juga menambahkan bahwa tarif tambahan 10% akan dikenakan pada impor dari China pada hari yang sama.
Menurut Ebkarian, emas memiliki potensi kuat untuk menembus angka $3.000 per ons dalam 30 hingga 60 hari mendatang, tergantung pada reaksi pasar terhadap kebijakan tarif tersebut.
Pergerakan Logam Mulia LainnyaSelain emas, harga perak spot turun 1,2% menjadi $31,45 per ons, platinum melemah 1,2% menjadi $954,05 per ons, dan paladium turun 0,6% menjadi $921 per ons.
Dengan perkembangan ekonomi global yang terus berubah, para investor emas dan logam mulia lainnya perlu terus memantau pergerakan pasar dan kebijakan moneter guna mengambil keputusan investasi yang tepat.
