Liputan6.com, Jakarta Investasi adalah langkah cerdas buat mengamankan masa depan finansial. Di Indonesia, emas dan deposito jadi dua pilihan investasi populer yang dikenal sebagai safe haven alias investasi berisiko rendah. Tapi, mana yang lebih menguntungkan? Yuk, kita kupas tuntas perbandingan investasi emas dan deposito!
Perbedaan Dasar: Emas vs Deposito
Dikutipd ari Galeri24 Pegadaian, Selasa (24/3/2025), sebelum membahas keuntungan, penting banget buat tahu perbedaan mendasar dari dua instrumen ini:
Baca Juga
- Emas: Aset fisik yang harganya cenderung naik dari waktu ke waktu dan tahan terhadap inflasi.
- Deposito: Produk perbankan di mana kamu menyimpan uang dalam jangka waktu tertentu dengan bunga tetap.
Potensi Keuntungan
Salah satu faktor utama dalam memilih investasi tentu adalah seberapa besar cuan yang bisa didapat.
Advertisement
1. Emas
Dalam lima tahun terakhir, harga emas terus menunjukkan tren naik. Data dari Goldprice.org mencatat kenaikan sekitar 60% dalam periode tersebut, atau rata-rata 12% per tahun. Lonjakan paling tinggi terjadi saat pandemi COVID-19 pada 2020, dan hingga kini harga emas tetap stabil bahkan mencapai rekor tertinggi dalam dua tahun terakhir.
2. Deposito
Deposito menawarkan bunga tetap, tapi biasanya lebih rendah dibandingkan emas. Rata-rata bunga deposito bank BUMN per Januari 2023 hanya sekitar 2,8% per tahun. Selain itu, ada potongan pajak final sebesar 20%, yang bikin keuntungan bersih jadi lebih kecil.
Risiko dan Likuiditas
Selain keuntungan, penting juga memahami risiko dan kemudahan mencairkan dana dari investasi ini.
1. Emas
- Minim risiko karena tahan terhadap inflasi.
- Butuh tempat penyimpanan khusus untuk menghindari kehilangan atau pencurian.
- Bisa dijual kapan saja tanpa terikat waktu tertentu.
2. Deposito
- Deposito dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) hingga batas tertentu.
- Risiko kerugian sangat rendah, tapi kurang fleksibel karena dana hanya bisa dicairkan saat jatuh tempo.
- Pencairan sebelum jatuh tempo kena penalti.
Pengaruh Inflasi
Inflasi punya dampak besar terhadap nilai investasi. Nah, bagaimana dengan emas dan deposito?
1. Emas
Emas punya korelasi positif dengan inflasi. Artinya, ketika inflasi naik, harga emas juga ikut naik. Inilah alasan kenapa emas sering dianggap sebagai aset lindung nilai yang efektif.
2. Deposito
Sebaliknya, deposito punya korelasi negatif dengan inflasi. Jika inflasi naik sementara suku bunga tetap, maka nilai riil dari bunga deposito bakal turun. Misalnya, jika suku bunga deposito 4% dan inflasi 2%, maka bunga riilnya 2%. Tapi kalau inflasi naik jadi 3%, bunga riilnya tinggal 1%.
Biaya dan Pajak
Biaya dan pajak juga mempengaruhi keuntungan investasi, lho!
1. Emas
- Saat beli emas batangan, ada pajak sebesar 0,45% - 0,90%.
- Ada biaya tambahan seperti cetak emas dan biaya penyimpanan (jika disimpan di Safe Deposit Box/SDB).
- Keuntungan dari jual emas tidak dikenakan pajak.
2. Deposito
- Keuntungan dari deposito kena pajak penghasilan final 20%.
- Ada biaya materai saat membuka rekening deposito.
- Tidak ada biaya penyimpanan tambahan karena uang disimpan di bank.
Advertisement
Minimum Investasi dan Kemudahan Akses
Buat investor pemula, kemudahan akses dan jumlah investasi awal jadi faktor penting.
1. Emas
- Bisa mulai investasi dengan nominal kecil, bahkan dari Rp20.000 lewat tabungan emas digital.
- Pilihan emas fisik atau digital semakin beragam.
2. Deposito
- Biasanya butuh setoran awal lebih besar, sekitar Rp5.000.000 – Rp10.000.000.
- Kurang fleksibel bagi investor dengan modal terbatas.
