Dahlan: Pengusaha Besar Harus Mengalah

Menteri BUMN Dahlan Iskan memilih melakukan kunjungan pabrik pupuk kecil dan mengorbankan jadwal undangan BUMN besar, PT Semen Gresik.

oleh Syahid Latif diperbarui 07 Jul 2013, 13:30 WIB
Diterbitkan 07 Jul 2013, 13:30 WIB
dahlan-iskhan130707b.jpg
... Selengkapnya
Aktivitas padat yang dilakukan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan tak jarang membuat acara yang kerap dihadiri harus dikorbankan. Bahkan Dahlan mengambil risiko dengan memundurkan jadwal undangan dari BUMN besar hanya untuk menghadiri pertemuan dari perusahaan yang lebih kecil.

Hal ini terlihat dari keputusan Dahlan yang lebih mendahulukan peninjuan ke pabrik pupuk PT Metronik Ekopertiwi, Panceng, Gresik. Padahal pada pagi harinya, Dahlan telah menerima undangan untuk menghadiri acara yang digelar di Semen Gresik, salah satu BUMN semen terbesar di Indonesia.

"Pengusaha besar harus mengalah untuk membela dan membesarkan usaha kecil," kata Dahlan Iskan seperti dikutip dari keterangan tertulis BUMN, Minggu (7/7/2013).

Keputusan Dahlan menghadiri undangan pabrik pupuk Metronik ini dilakukan usai  menghadiri perayaan Hari Ulang Tahun PT Petrokimian Gresik yang ke-41 di Lapangan Tridarma Gresik. Didampingi  Direktur Utama (Dirut) PT Pupuk Indonesia Arifin Tasrif, Dirut Petrokimia Hidayat Nyakman, dan Dirut PT Semen Gresik Dwi Sucipto, Dahlan melaju menuju pabrik pupuk Metronik.

Dalam perjalanan yang semula diperkirakan mencapai 20 kilometer (Km), Dirut PT Metronik Ekopertiwi Panceng, Gresik, Chayo Hariwibowo sempat khawatir waktu tempuh yang harus dijalani Dahlan meleset dari target semula. Pasalnya, jarak tempuh menuju pabrik ternyata mencapai 50 Km.

"Wah ini jauh sekali, kasihan Pak Dwi (acara di Semen Gresik seharusnya jam 9 pagi) yang harus diundur," celutuk Arifin, Dirut PT Pupuk Indonesia.

Mendengar celetukan tersebut, Dahlan yang berada satu mobil dengan para direksi itu menanggapi santai kekhawatiran para Dirut yang hadir.

Sebagai informasi, pabrik Metronik Ekopertiwi berdiri sejak 1985 dengan aktifitas pabrikasi pupuk dan tambang phospat seluas 82 hektare. Semula, perusahaan hanya menjual pupuk phospat secara sederhana namun kemudian meningkat sehingga bisa menghasilkan pupuk SP (Super Phospat).

Sampai saat ini, PT Metronik telah mampu memproduksi pupuk SP, NPK, dan organik sebesar 3.000 tobn per bulan. Sebelumnya, perseroan hanya mampu memproduksi sebanyak 1.000 ton per bulan. Produksi pupuk perusahaan kini telah mampu memasok kebutuhan Pupuk Kaltim, PT Pertanian, PT Sang Hyang Seri, dan PT Berdikari.

Saat ditanyakan alasan manajemen Metronik mengundang Dahlan Iskan, Cahyo mengaku kehadiran mantan Dirut PLN itu diharapkan bis amembantu memperluas pemasaran perusahaan.

"Pak Dahlan kami anggap bapaknya pengusaha lemah, sangat membela pengusaha kecil seperti kami, maka harapan kami dengan kedatangan beliau bisa meluaskan pemasaran kita," kata Cahyo.(Shd)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya