Rupiah Melaju Terimbas Sentimen Yuan dan Dolar Australia

Pergerakan nilai tukar Rupiah menguat tipis seiring dengan kenaikan nilai tukar mata uang China yuan dan dolar Australia (AUD).

oleh Dian Ihsan Siregar diperbarui 23 Jul 2013, 07:51 WIB
Diterbitkan 23 Jul 2013, 07:51 WIB
rupiah-bri-130717b.jpg
Pergerakan nilai tukar Rupiah menguat tipis seiring dengan kenaikan nilai tukar mata uang China yuan dan dolar Australia (AUD).

Hal ini disampaikan Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada dalam ulasannya, Selasa (23/7/2013). "Nilai tukar Rupiah masih bergerak tipis, seiring naiknya mata uang Yen dan dolar Australia," ujar dia.

Menurut Reza, nilai tukar yuan menguat setelah partai berkuasa di Jepang gagal meraih mayoritas dalam pemilu tingkat tinggi seiring langkah Perdana Menteri (PM) Shinzo Abe untuk merubah kebijakan ekonomi.

Sementara, nilai tukar dolar Australia menguat setelah terimbas kenaikan yuan China usai People's Bank of China (PboC) mengakhiri kebijakan biaya pinjaman yang sebelumnya ditetapkan 30% di bawah suku bunga acuan.

Dia menambahkan, pergerakan rupiah juga mendapat sentimen positif dari pertemuan negara-negara anggota G20 yang menegaskan komitmen untuk lebih fokus pada kebijakan yang lebih memacu pertumbuhan ekonomi.

Sebelumnya, pergerakan nilai tukar rupiah tetap tidak mampu keluar dari lembah merah seiring minimnya sentimen positif yang mampu mengangkatnya.

Menurut Reza, meski terdapat sentimen positif bagi rupiah dengan turunnya data indeks manufaktur AS namun, dapat diimbanginya dengan penurunan klaim pengangguran. (Dis/Nur)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya