Perajin tahu dan tempe di seluruh Indonesia benar-benar merealisasikan janji mereka untuk menggelar aksi mogok produksi dan berdagang sejak Senin (9/9/2013) ini sampai Rabu (11/9/2013) nanti.
Asep Nurdin, Ketua Koperasi Perajin Tahu Tempe Indonesia (Kopti) Jawa Barat mengatakan aksi mogok berlangsung sejak hari ini mulai pukul 00.00 WIB.
"Kita tidak mau seperti ini karena kita rugi tapi bagaimana lagi, pemerintah kita ajak rapat tak digubris, jadi kita mogok," jelas dia saat berbincang dengan Liputan6.com, Senin (9/9/2013).
Dia mengatakan aksi demo berlangsung di seluruh wilayah di Indonesia. Mogok dilakukan perajin maupun pedagang yang sehari-hari menjajakan pangan pokok.
Salah satu tuntutan para perajin tahu tempe yaitu meminta pemerintah segera menurunkan dan menstabilkan harga kedelai di dalam negeri yang terus melambung. Menurut Asep, hal ini mempengaruhi perajin karena kedelai merupakan bahan baku utama produksi tahu dan tempe.
Asep mengaku aksi mogok ini sangat merugikan perajin maupun pekerjanya . Namun ini harus mereka lakukan untuk menggugah hati pemerintah memperhatikan nasib mereka. (Nur/Ndw)
Asep Nurdin, Ketua Koperasi Perajin Tahu Tempe Indonesia (Kopti) Jawa Barat mengatakan aksi mogok berlangsung sejak hari ini mulai pukul 00.00 WIB.
"Kita tidak mau seperti ini karena kita rugi tapi bagaimana lagi, pemerintah kita ajak rapat tak digubris, jadi kita mogok," jelas dia saat berbincang dengan Liputan6.com, Senin (9/9/2013).
Dia mengatakan aksi demo berlangsung di seluruh wilayah di Indonesia. Mogok dilakukan perajin maupun pedagang yang sehari-hari menjajakan pangan pokok.
Salah satu tuntutan para perajin tahu tempe yaitu meminta pemerintah segera menurunkan dan menstabilkan harga kedelai di dalam negeri yang terus melambung. Menurut Asep, hal ini mempengaruhi perajin karena kedelai merupakan bahan baku utama produksi tahu dan tempe.
Asep mengaku aksi mogok ini sangat merugikan perajin maupun pekerjanya . Namun ini harus mereka lakukan untuk menggugah hati pemerintah memperhatikan nasib mereka. (Nur/Ndw)