Pemerintah Luncurkan ORI 010 Berkupon 8,50%

Kementerian Keuangan membuka masa penawaran Obligasi Ritel Indonesia (ORI) 010 berbunga kompetitif

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 20 Sep 2013, 11:16 WIB
Diterbitkan 20 Sep 2013, 11:16 WIB
ori-1-130920b.jpg
Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU) Kementerian Keuangan membuka masa penawaran Obligasi Ritel Indonesia (ORI) 010 berbunga kompetitif dengan jangka waktu 3 tahun.

Pelaksana Sementara (Pls) Direktur Jenderal (Dirjen) Pengelolaan Utang, Robert Pakpahan mengatakan, struktur ORI ini sangat cocok untuk investor ritel atau individu.

"Kupon yang kami tawarkan 8,50% dan tenor 3 tahun. Yang beli boleh Warga Negara Indonesia (WNI) atau individu yang punya KTP," ujar dia saat ditemui di acara Masa Penawaran ORI 010 Mangrove Untuk Indonesia di Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta, Jumat (20/9/2013).

Direktur Surat Berharga Negara (SBN) DJPU, Loto Sinartia Ginting menambahkan, kupon tersebut sudah diperhitungkan berdasarkan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate), inflasi dan lainnya.

"Untuk obligasi negara dengan tenor 3 tahun, kupon 8,50% sangat tepat karena sudah dihitung dengan rata-rata tingkat bunga deposito serta melihat kondisi ekonomi global saat ini," tutur dia.

Bagi masyarakat yang berminat, berikut Struktur jadwal penerbitan ORI 010:

Masa Penawaran  : 20 September-4 Oktober 2013
Tanggal Penjatahan : 7 Oktober 2013
Tanggal Setelmen : 9 Oktober 2013
Tanggal Jatuh Tempo : 15 Oktober 2016
Holding Period : 1 periode pembayaran kupon pertama (15 November 2013)
Minimum Pemesanan : Rp 5 Juta
Maksimum Pemesanan : Rp 3 Miliar
Tingkat Kupon : 8,50% per tahun
Pembayaran Kupon : Tanggal 15 setiap bulan
Pembayaran Kupon Pertama Kali : 15 November 2013.

Di sisi lain, DJPU bekerja sama dengan Yayasan Keanekaragaman Hayati (KEHATI) berkomitmen untuk turut serta melestarikan lingkungan hidup.

Pada tahun ini, ORI 010 mengambil tema Mangrove Untuk Bumi Indonesia akan melakukan penanaman 100 ribu batang pohon magrove yang akan ditanam di sepanjang Pantura dan Pantai Selatan Pulau Jawa. (Fik/Nur)

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya