Penerapan sistem permohonan izin usaha melalui dunia maya membawa berkah tersendiri bagi Kota Surabaya, Jawa Timur. Walikota Surabaya Tri Rismaharini menilai sistem permohonan izin usaha lewat online memiliki banyak keuntungan dibandingkan dengan sistem perizinan yang biasa diterapkan selama ini.
"Itu izin kita pakai online, kalau izin usaha sambil kita mendata. Makanya kita antar ke rumah. Jadi pemohon bisa lebih mudah karena tidak perlu datang, tetapi saya juga punya data base untuk usaha ini. Jadi ada 2 keuntungan," ujar dia seperti ditulis Sabtu (21/9/2013).
Menurut dia, keuntungan dari penerapan sistem online ini adalah dinas terkait bisa memiliki database tentang berbagai usaha di wilayahnya yang bisa dikembangkan. Dengan demikian, akan terpantau perkembangan dari usaha-usaha yang telah berjalan.
"Kita bisa meng-upgrade dari usaha kecil ke menengah, strateginya seperti apa, jumlah berapa, kekuatannya seperti apa, itu mudah sekali. Tetapi kalau saya tidak punya data kan susah," tutur dia.
Dia mengaku, dengan penerapan sistem ini terlihat berhasil menumbuhkan perekonomian di kota yang dipimpinnya tersebut.
Sebagai perbandingan, saat dirinya belum menjabat, pertumbuhan ekonomi di wilayah ini hanya sekitar 5,11% dan naik pada 2012 telah mencapai 7,64%.
"Pertumbuhan ekonomi di Surabaya naik 2 digit, sebelum saya (menjabat) itu 5,11%, kemudian pada tahun 2011, saat saya menjabat 1 tahun naik menjadi 7,35% dan terakhir tahun 2012 menjadi 7,64%," tandasnya. (Dny/Nur)
"Itu izin kita pakai online, kalau izin usaha sambil kita mendata. Makanya kita antar ke rumah. Jadi pemohon bisa lebih mudah karena tidak perlu datang, tetapi saya juga punya data base untuk usaha ini. Jadi ada 2 keuntungan," ujar dia seperti ditulis Sabtu (21/9/2013).
Menurut dia, keuntungan dari penerapan sistem online ini adalah dinas terkait bisa memiliki database tentang berbagai usaha di wilayahnya yang bisa dikembangkan. Dengan demikian, akan terpantau perkembangan dari usaha-usaha yang telah berjalan.
"Kita bisa meng-upgrade dari usaha kecil ke menengah, strateginya seperti apa, jumlah berapa, kekuatannya seperti apa, itu mudah sekali. Tetapi kalau saya tidak punya data kan susah," tutur dia.
Dia mengaku, dengan penerapan sistem ini terlihat berhasil menumbuhkan perekonomian di kota yang dipimpinnya tersebut.
Sebagai perbandingan, saat dirinya belum menjabat, pertumbuhan ekonomi di wilayah ini hanya sekitar 5,11% dan naik pada 2012 telah mencapai 7,64%.
"Pertumbuhan ekonomi di Surabaya naik 2 digit, sebelum saya (menjabat) itu 5,11%, kemudian pada tahun 2011, saat saya menjabat 1 tahun naik menjadi 7,35% dan terakhir tahun 2012 menjadi 7,64%," tandasnya. (Dny/Nur)