Inalum akan 100% Milik Indonesia

PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) akan resmi sepenuhnya oleh Indonesia.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 28 Okt 2013, 09:16 WIB
Diterbitkan 28 Okt 2013, 09:16 WIB
inalum-rugi-131025c.jpg

PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) akan resmi 100% dimiliki oleh Indonesia pada 1 November 2013, yang sebelumnya mayoritas kepemilikan dimiliki oleh Jepang.

Dengan diambil alihnya PT Inalum oleh pemerintah Indonesia, maka perusahaan ini akan menjadi perusahaan joint venture pertama yang sepenuhnya menjadi milik Indonesia.

"Belum ada dalam sejarah republik Indonesia, Perusahaan Joint Venture 100% menjadi milik Indonesia, dan ini terjadi di masa Pemerintahan Pak SBY. Kita harus mencatat hal ini," ungkap Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan seperti yang disampaikan Kepala Humas BUMN, Faisal Halimi, Senin (28/10/2013).

Dahlan menambahkan, ini menjadi sebuah perjuangan sendiri dari pemerintah Indonesia mengingat Jepang sebenarnya ngotot masih sangat menginginkannya.

"Kenapa tidak diperpanjang, karena memang kontraknya sudah habis, walau Jepang masih sangat ngotot menginginkannya," kata Dahlan.

Usai diambil alih pemerintah banyak yang memperkirakan pengelolaan Inalum akan menjadi tidak maksimal mengingat pangsa pasar yang sebelumnya mayoritas di ekspor ke Jepang kini tak lagi dilakukan. Selain itu, bahan baku yang masih banyak di impor dikhawatirkan akan sulit didapatkan.

Namun sebagai menteri yang akan bertanggung jawab atas perkembangan bisnis Inalum kedepan Dahlan mengingatkan untuk tidak terlalu khawatir. Hal itu karena dirinya sudah memiliki strategi khusus untuk Inalum.

"Namun kekhawatiran itu tidak perlu terjadi, karena menejemen sekarang sudah ada strategi, termasuk kontrak penjualan produk semuanya sudah ada pembelinya," tutur Dahlan.

Seperti diketahui, beberapa waktu lalu dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, telah ditetapkan PT Inalum akan sepenuhnya dibawah kementrian BUMN. Meski begitu namun kesepakatan harga pengambil alihan antara Indonesia dengan Jepang masih belum ada titik temu. Meski begitu, hal itu tidak mempengaruhi jadwal pengambil alihan Inalum pada 1 November 2013 menjadi milik Indonesia. (Yas/Ahm)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya