Tahun 2014 Harga CPO dan Karet Diprediksi Masih Lesu

Harga komoditas hasil alam seperti minyak sawit mentah (crude palm oil/cpo) dan karet diperkirakan masih akan lesu di 2014.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 26 Nov 2013, 11:03 WIB
Diterbitkan 26 Nov 2013, 11:03 WIB
cpo-130924b.jpg
Harga komoditas hasil alam seperti minyak sawit mentah (crude palm oil/cpo) dan karet diperkirakan masih akan lesu di 2014.

"Tahun depan harga komoditi sepertinya masih belum terlalu bagus," ungkap Presiden Direktur PT Jaya Agra Watie Tbk, Harijadi Soedarjo di Hotel Indonesia, Senin (25/11/2013).

Dampak dari kondisi ini, pimpinan perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan karet dan kelapa sawit ini tidak berani menargetkan laba yang terlalu tinggi untuk tahun depan.

Pendapatan perusahaan diprediksi hanya naik maksimum 10% pada tahun depan dibandingkan tahun ini yang ditargetkan sebesar Rp 500 miliar. Meski dengan melihat kondisi yang ada, dia pun belum yakin target tersebut bisa tercapai.

Harga CPO dan karet yang menjadi andalan ekspor Indonesia, selain produk hasil tambang dalam kurun waktu belakangan memang turun tajam.

Meski para analis mengungkapkan harga saham perusahaan komoditas dalam masa rebound, namun penguatannya belum seperti harapan.

"Semua tergantung harga komoditi, soalnya turunnya sudah terlalu jauh. Tahun 2013 awal, karet itu kan tinggi sekali harganya," tutup dia.

Pada tahun 2013, PT Jaya Agra Watie masuk perusahaan terbaik ke-9 di Indonesia versi majalah Forbes.(Yas/Nur)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya