Rencana PT Pertamina (Persero) menaikkan harga elpiji 12 kilogram (kg) nampaknya akan terhalang oleh kegiatan pemilihan umum (pemilu) di tahun depan. Hal itu karena pemerintah hanya akan fokus kepada kebijakan politik demi kelancaran penyelenggaraan pesta demokrasi lima tahunan itu.
Pengamat Ekonomi Indef, Ahmad Erani Yustika mengungkapkan, rencana Pertamina mungkin akan terganjal oleh pertimbangan-pertimbangan pemerintah yang lebih konsen dari sisi politik, bukan ekonomi.
"Memang ada niat Pertamina untuk menjadi lebih sehat atau membantu memperbaiki neraca transaksi berjalan (dengan menaikkan harga elpiji). Tapi pertimbangan politis tahun depan dari pemerintah akan lebih kuat dibanding tahun ini," ujar Erani di Jakarta, Selasa (26/11/2013).
Pemerintah, tambah Erani, akan menunda kebijakan-kebijakan tendensi yang justru tidak menciptakan stabilitas politik dalam tahun pemilu. "Sebab pemerintah tidak mau persiapan politiknya terganggu untuk mengatasi problem-problem politik akibat kebijakan ekonomi yang tidak populer," terang dia.
Intinya, dia mengaku pemerintah tidak akan mengambil kebijakan-kebijakan ekonomi di 2014. "Kalau ekonomi tidak hancur-hancur sekali, pasti akan dibiarkan oleh pemerintah. Mereka akan fokus di politik saja dan tidak mengambil kebijakan ekonomi," pungkas Erani. (Fik/Ahm)
Pengamat Ekonomi Indef, Ahmad Erani Yustika mengungkapkan, rencana Pertamina mungkin akan terganjal oleh pertimbangan-pertimbangan pemerintah yang lebih konsen dari sisi politik, bukan ekonomi.
"Memang ada niat Pertamina untuk menjadi lebih sehat atau membantu memperbaiki neraca transaksi berjalan (dengan menaikkan harga elpiji). Tapi pertimbangan politis tahun depan dari pemerintah akan lebih kuat dibanding tahun ini," ujar Erani di Jakarta, Selasa (26/11/2013).
Pemerintah, tambah Erani, akan menunda kebijakan-kebijakan tendensi yang justru tidak menciptakan stabilitas politik dalam tahun pemilu. "Sebab pemerintah tidak mau persiapan politiknya terganggu untuk mengatasi problem-problem politik akibat kebijakan ekonomi yang tidak populer," terang dia.
Intinya, dia mengaku pemerintah tidak akan mengambil kebijakan-kebijakan ekonomi di 2014. "Kalau ekonomi tidak hancur-hancur sekali, pasti akan dibiarkan oleh pemerintah. Mereka akan fokus di politik saja dan tidak mengambil kebijakan ekonomi," pungkas Erani. (Fik/Ahm)