Miliarder Ozilhan, Bukan Mobil Mewah yang Dikoleksi Tapi 3000 Pen

Beberapa miliarder di dunia ternyata memiliki koleksi unik. Adalah Tuncay Ozilhan, pengusaha Turki yang koleksi 3000 pulpen.

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 07 Jan 2014, 18:30 WIB
Diterbitkan 07 Jan 2014, 18:30 WIB
miliarder-ozilhan-140107c.jpg

Selain mengoleksi harta kekakayaan dan berbagai aset, beberapa miliarder di dunia ternyata memiliki koleksi lain yang cukup unik untuk ditelisik. Adalah Tuncay Ozilhan, pengusaha asal Turki yang memiliki lebih dari 3.000 pulpen sebagai koleksinya.

 

Bahkan Ozilhan yang saat ini berusia 66 tahun ini selalu membawa sebagian pulpen kesayangannya tersebut di dalam tasnya. Sebagai salah satu orang terkaya di dunia, kebiasaan ini sangat menarik mengingat konglomerat biasanya lebih memilih untuk mengkoleksi kendaraan mewah dan properti mahal.

Ozilhan merupakan salah satu produsen bir nomor satu di Turki dengan total kekayaan mencapai US$ 1,6 miliar atau setara Rp 19,6 triliun. Selain itu, lulusan Istanbul University ini juga merupakan pimpinan perusahaan Coca-Cola Icecek.

Perusahaan yang dipimpinnya tersebut merupakan produsen botol Coca-Cola. Aktivitas pengusaha penggemar pulpen ini meliputi kegiatan produksi, distribusi dan penjualan Coca-Cola Zero, Coca-Cola Light, Fanta, Sprite, Cappy, dan Sen Sun.

Mengapa Ozilhan sangat menyukai alat tulis tersebut hingga mampu mengoleksi lebih dari 3.000 pulpen? Berikut kisahnya seperti dikutip dari Forbes, The Richest, Business Week, Selasa (7/1/2014):

3-miliarder-ozilhan-140107c.jpg

Perjalanan Ozilhan hingga terjun ke dunia bisnis

Tuncay Ozilhan merupakan pengusaha yang lahir di Turki pada 9 Juli 1947. Kecintaannya pada Turki membuat dia membesarkan bisnisnya di negeri sendiri dan tidak menetap di luar negeri seperti kebanyakan pengusaha sukses lainnya.

Dia meraih gelar sarjananya dari Istanbul University dan melanjutkan pendidikannya ke Long Island University. Dari perguruan tinggi tersebut, Ozilhan menyandang gelar master bisnis yang membuatnya menerjunkan diri ke dunia itu setelah lulus.

Kabarnya, Ozilhan merupakan pewaris bisnis keluarga dan sukses membesarkannya. Pada 1984, dia telah sukses menduduki kursi CEO di Anadolu Endustri Holding hingga saat ini. Dia bahkan telah menjadi pimpinan perusahaan sejak Mei 2007.

Sejak menginjak usia 37 tahun, Ozilhan telah menduduki jabatan tertinggi di sejumlah perusahaan ternama seperti McDonald's dan Coca-Cola.

2-miliarder-ozilhan-140107c.jpg

Produsen bir nomor satu di Turki

Bersama miliarder dunia lainnya, Kamil Yazici, Tuncay Ozilhan kini mengelola Anadolu Group. Perusahaan tersebut merupakan induk dari Anadolu Efes, perusahaan produsen bir bermerek nomor satu di Turki.

Saat ini, Anadolu Efes telah memiliki sejumlah pabrik di beberapa negara. Perusahaan milik Ozilhan ini telah membuka sebanyak lima pusat produksi di Turki, delapan pabrik di Rusia, dua di Kazakhstan dan satu di Modlova, Ukraina serta Georgia.

Selain itu, perusahaan bir kolektor pulpen ini merupakan produsen bir terbesar kelima di Eropa dan ke-13 di dunia berdasarkan volume penjualannya. Bir buatannya mendominasi sejumlah pasar minuman di Turki dan Kazakhstan.

Anadolu Efes saat ini memegang 50,2% saham di Coca Cola Beverages. Perusahaannya sempat menjadi kontroversi saat tim basket di Israel menggunakan merek birnya sebagai nama klubnya.

1-miliarder-ozilhan-140107c.jpg

Tuncay Ozilhan, pengusaha handal yang kelola bisnis otomotif hingga alat tulis

Anadolu Group yang berada di bawah kepemimpinannya ternyata mengawali bisnisnya dari sektor otomotif. Setelah mendulang sukses dari bidang tersebut, di bawah instruksi Ozilhan Anadolu mulai memperluas bisnisnya.

Dia memasuki pasar perdagangan alat tulis pada 1969 dengan mendirikan Adel Company. Adel memproduksi berbagai alat tulis seperti pensil, pulpen dan spidol. Lalu dia menggandeng perusahaan alat tulis asal Jerman, Faber Castell. Perusahaan yang bekerjasama dengannya itu, merupakan pemain terbesar di dunia sebagai produsen alat tulis.

Pada 1995, setelah puluhan tahun bekerjasama dan saling mempercayai, dua perusahaan tersebut menjadi rekanan bisnis satu sama lain. Setelah sukses berkolaborasi dengan Faber Castell, Anadolu memperluas bisnisnya dengan memasuki sektor perbankan dan berinvestasi di ABank pada 1996.

4-miliarder-ozilhan-140107c.jpg

Ozilhan mengoleksi lebih dari 3.000 pulpen

Sebagai pengusaha besar, bukannya mengoleksi kendaraan dan rumah mewah, miliarder yang satu ini justru lebih tertarik mengoleksi ribuan pulpen. Hingga tahun lalu, koleksi pulpennya tercatat telah mencapai lebih dari 3.000 buah.

Pria berusia 67 tahun ini bahkan sering membawa sebagian pulpennya kemanapun dia pergi. Uniknya, masyarakat Turki justru menduga Ozilhan sempat bercita-cita sebagai penulis dan akhirnya justru menjadi pebisnis multinasional.

Selain itu, sebagian lain menduga kebiasaannya mengoleksi pulpen tersebut karena kesukaannya pada alat tulis. Terbukti salah satu anak perusahaannya juga bergerak di bidang jual beli alat tulis. Kolektor pulpen ini telah menikah dan memiliki tiga anak yang siap menggantikan posisinya. (Sis/Igw)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya