RI Impor Sayur dan Buah Rp 23,8 Triliun di 2014

Dewan Hortikultura Indonesia memperkirakan nilai impor sayuran dan buah mencapai US$ 2 miliar dari 2013 sebesar US$ 1,7 miliar.

oleh Nurmayanti diperbarui 20 Jan 2014, 10:31 WIB
Diterbitkan 20 Jan 2014, 10:31 WIB
pasokan-sayur-buah-140117c.jpg
Impor sayur dan buah nasional diprediksi masih akan tinggi tahun ini. Dewan Hortikultura Indonesia memperkirakan nilai impor sayuran dan buah mencapai US$ 2 miliar atau setara Rp 23,8 triliun dari 2013 sebesar US$ 1,7 miliar atau Rp 20,2 triliun.

Ketua Dewan Hortikultura Indonesia Benny Kusbini, mengatakan berbagai kondisi di Indonesia membuat negara ini sulit melepaskan ketergantungan terhadap produk impor.

"Ini lebih karena peningkatan produksi tidak terjadi sementara konsumsi naik dan adanya iklim kebanjiran yakin saya pasti naik dan tidak melihat bagaimana bisa turun," ujar dia seperti ditulis Senin (20/1/2014).

Dia mengaku sistem pertanian di Indonesia masih sangat kurang. Terbukti pada musim banjir ini, pasokan sayuran dan buah nasional terancam berkurang. Padahal ini banjir menjadi masa kritis masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pangan mereka.

Kondisi ini terjadi karena misalkan Indonesia tidak memiliki teknologi pertanian yang baik. Kemudian pendukung pertanian seperti pasokan pupuk, infrastruktur tak mampu menopang atau memberikan kekuatan bagi petani menyediakan pangan yang cukup.

Padahal, kata dia, banyak negara lain yang juga mengalami banjir seperti Indonesia. Namun, karena sistem pertanian mereka baik sehingga tidak perlu mengkhawatirkan tentang pasokan pangan seperti sayur dan buah dan lainnya. Bahkan, mereka mampu membuat sistem pertanian tidak terimbas terlalu besar dari bencana banjir.

Sebab itu, Benny meminta pemerintah secara serius membenahi sistem pertanian dengan segera. Apalagi bisa dilihat jika nilai impor pangan nasional tak kunjung turun, justru terlihat terus bertambah tiap tahun."Kita harus perhatian dalam membantu petani dan pengusaha," tandasnya. (Nrm)


POPULER

Berita Terkini Selengkapnya