Liputan6.com, Jakarta Duel Manchester United vs Southampton di St Mary Stadium, Senin 8 Desember 2014 (Selasa dinihari WIB) menimbulkan ambisi lebih buat bomber Wayne Rooney.
Meski berstatus sebagai tukang gedor, bomber gempal itu belum menunjukkan produktivitas gol yang menggembirakan untuk striker sekaliber Rooney.
Sejauh ini, Wazza masih menjadi penyerang paling subur yang dimiliki MU. Namun sebagai perbandingan, musim lalu di 5 pertandingan medio September hingga November 2013-14, penyerang 28 tahun itu mencetak 5 gol. Sedangkan, musim ini, Rooney baru membukukan 5 gol dalam 10 pertandingan.
Advertisement
Tidak dapat dipungkiri, badai cedera ikut memiliki andil bagi minimnya produktivitas gol orang Inggris itu. Rooney terakhir mengalami cedera lutut. Terhitung, mulai tanggal 30 November hingga 8 Desember 2014 dia harus beristirahat. Sang pemain pun kemungkinan kembali untuk pertama kali dari cedera ketika menghadapi Southampton, awal pekan ini.
"Cedera yang dialami bukanlah hal serius. Tapi bukan saya dokternya. Saya berbicara sebagai pelatih, bukan sebagai tim medis. Saya kira, dia bisa kembali dalam waktu dekat," kata manajer MU, Louis van Gaal
Di lain pihak, "tukang" bikin gol Southampton, Graziano Pelle sedang on-fire. Penyerang asal Italia itu kini menjadi tulang punggung lini depan Southampton. Sama seperti Rooney, striker 29 tahun itu juga menyandang pemain yang paling sering cetak gol; hingga pekan ke 15, Pelle telah mencetak 6 gol. Satu gol lebih banyak dari Rooney.
Van Gaal sendiri menyadari betul ancaman yang bisa ditimbulkan Pelle di jantung pertahanan tim asuhannya. Di mata pelatih kawakan itu, Pelle memiliki permainan seperti Robin Van Persie.
Pelatih asal Belanda itu termasuk orang yang ikut memoles Pelle. Van Gaal kenal luar-dalam kualitas mantan pemain Feyenoord itu. Dia mendatangkan Pelle ke AZ Alkmaar pada 2007.
"Saya tidak terkejut dengan kesuksesan Pelle, karena saya membelinya ketika masih di AZ," sebutnya seperti dilansir Hereisthecity (8/12/2014).
"Saya sudah mengatakan tentang RVP, saya suka penyerang yang mampu menjadi titik serangan, bukan hanya sosok yang mencetak gol," ujar mantan pelatih Timnas Belanda itu. "Pelle sangat kreatif, ia selalu melihat orang ketiga saat menyerang. Van Persie juga demikian."