Sponsor Jadi Pemasukan Terbesar PSSI di 2014

Pendapatan PSSI pada 2014 meningkat dibandingkan 2013.

oleh Rejdo Prahananda diperbarui 04 Jan 2015, 13:44 WIB
Diterbitkan 04 Jan 2015, 13:44 WIB
PSSI Gelar Kongres Tahunan
PSSI menggelar Kongres Tahunan Tahun 2014 di Hotel Borobudur, Jakarta (4/1/2015). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - PSSI melaporkan hasil keuangan sepanjang 2014. Dari hasil laporan Kongres, pendapatan PSSI meningkat dibanding pada 2013.

Sponsor menjadi penyumbang terbesar PSSI di musim 2014 dengan presentase sebesar 75 persen. Pemasukan tersebut meningkat dari 2013 sebesar 54 persen. 

Namun, pemasukan dari tiket pada 2014 hanya dua persen. Selebihnya, bantuan menjadi menjadi penyumbang terbesar bagi pendapatan PSSI sebesar 19 persen. Sisanya, denda Komdis (1 persen), lain-lain (1 persen) dengan nilai kenaikan aset sebesar Rp 4,6 miliar.

Pengumuman tersebut disampaikan di hadapan peserta Kongres tahunan PSSI yang digelar di Hotel Borobudur, Minggu 4 Januari 2014. Lewat data tersebut, Bendahara PSSI, Husni Hasibuan menyatakan, PSSI telah mandiri dalam mencari pemasukan, terutama dari sponsor."Kami tidak menerima bantuan apapun, termasuk menggunakan APBD. Kami murni mendapat bantuan dari sponsor," ujar dia.

Jadi, Husni melanjutkan, opini yang berkembang PSSI masih mengandalkan bantuan pemerintah sama sekali tidak benar. "Laporan tersebut memberikan gambaran, kami sama sekali tidak pernah meminta bantuan dari pemerintah. Kami mencari sponsor sendiri. Mandiri," tegas Husni.

Masih menurut Husni, kenaikan tersebut berbanding lurus dengan bertambahnya sponsor dibanding 2013. Ketika itu, PSSI pemasukan sponsor hanya 54 persen dari pendapatan."Pada 2014 kami mengalami kenaikan neto Rp 4,6 miliar. Itu mencapai 76 persen." 

Baca Juga:

3 Alasan Mengapa MU Harus Pulangkan Pogba

Sensual, Foto Bikini Pacar Goetze di Atas Moge

Mourinho Waspadai Potensi Kejutan Tim Gurem

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya