"KONI dan KOI Harus Cepat Disatukan"

Saat ini KONI dan KOI berjalan sendiri-sendiri.

oleh Bagusthira Evan Pratama diperbarui 20 Feb 2015, 16:07 WIB
Diterbitkan 20 Feb 2015, 16:07 WIB
Agum Gumelar
Agum Gumelar (Antara)

Liputan6.com, Bogor - Mantan Ketua Umum PSSI, Agum Gumelar angkat suara terkait retaknya hubungan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dengan [Komite Olimpiade Indonesia (KOI)](KOI Bahas Persiapan Asian Games 2018 ""). Pria yang juga pernah menjabat sebagai Menteri Perhubungan tersebut menyarankan agar kedua lembaga itu segera bersatu.

"Saya rasa itu satu harapan agar induk-induk organisasi bisa lebih bersatu. Lebih mempunyai satu kesamaan visi misi ke depan. Kalau KONI dan KOI seperti sekarang ini yang kasihan itu ya atlet," ucapnya, Jumat (20/2/2015).

Hubungan KONI dan KOI kian memanas menyusul penggunaan gambar lima lingkaran. Saat ini gambar tersebut tertera di logo KONI. Padahal gambar itu milik International Olympic Committee (IOC) selaku lembaga penggagas olimpiade. IOC meminta bahwa gambar lima lingkaran tersebut hanya boleh dipergunakan oleh anggotanya yang dalam hal ini adalah KOI.

Akibat kekisruhan ini, Indonesia terancam dicoret sebagai tuan rumah Asian Games 2018. Bahkan jika permasalahan ini tidak bisa diselesaikan, maka atlet-atlet Indonesia terancam tak bisa tampil di event olahraga internasional.

"Penyatuan ini adalah suatu upaya yang harus disetujui oleh Menpora. Perjuanagan untuk KONI dan KOI Bersatu. Ini perjuangan yang makan waktu. Yang justru kita hadapi saat ini adalah beberapa event yang ada di depan kita yaitu SEA Games dan Asian Games," tegas Agum yang pernah memimpin KONI pada 2003-2007.

"Kita Asian Games jadi tuan rumah itu suatu kepercayaan buat Indonesia dari Asia. Itu merupakan suatu kehormatan. Jadi kita akan menjalankan kepercayaan ini dengan tidak mengecewakan. Ini pekerjaan seluruh bangsa. Bukan hanya pekerjaan KOI, KONI atau pemerintah," tambahnya.

Di sisi lain, Rita Subowo yang menjabat sebagai Ketua Umum KOI saat ini mendukung langkah penyatuan tersebut. Ia mengaku pihaknya sudah bertemu dengan KONI beberapa waktu lalu.

"Kami sudah berbicara dengan KONI untuk bicara sama-sama, jangan sendiri-sendiri agar meminta pemerintah menyatukan kembali. Sebab yang jadi korban adalah PB (pengurus besar) dan juga para atlet," ungkapnya.

IOC sendiri sudah melayangkan surat teguran beberapa waktu lalu. Tidak tanggung-tanggung, selain ke [KOI](KOI Bahas Persiapan Asian Games 2018 "") surat teguran tersebut bahkan dilayangkan ke Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.


Baca Juga:
KOI Bahas Persiapan Asian Games 2018
Video Cuplikan Gol Bigmatch Tottenham Hotspur vs Fiorentina
Messi Akui Barcelona Tak Hanya Andalkan Tiki Taka

 

 

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya