Piala Kemerdekaan Tak Laku di Jawa Tengah

Johar Lin Eng mengatakan langkah Menpora Imam Nahrawi jauh dari harapan.

oleh Risa Kosasih diperbarui 29 Jun 2015, 12:43 WIB
Diterbitkan 29 Jun 2015, 12:43 WIB
Ketua Tim Transisi PSSI Bibit Samad Riyanto
Ketua Tim Transisi PSSI Bibit Samad Riyanto (Liputan6.com / Risa Kosasih)

Liputan6.com, Surakarta - Ketua Asprov Jateng, Johar Lin Eng, mengatakan langkah Menpora, Imam Nahrawi, dalam upaya mengelola sepak bola nasional yang lebih baik jauh dari harapan yang dibayangkan. Sejak Tim Transisi dibentuk untuk mengambil alih fungsi PSSI, belum ada kompetisi atau liga profesional pengganti yang sama dengan ISL, bahkan Divisi Utama.

"Melihat kebijakan Menpora terakhir ini sungguh semakin jauh dari harapan kami untuk menikmati indahnya sepakbola Indonesia. Angan-angan menikmati kompetisi divisi utama saja kandas, apalagi kompetisi ISL," kata Johar dalam laman resmi PSSI.

Sejumlah klub Divisi Utama baru saja melapor kepada PSSI telah menerima undangan agar mengikuti turnamen yang diselenggarakan Tim Transisi Menpora. Turnamen itu menurut rencana digelar pertengahan Juli.

Namun menurut keterangan Direktur Pengembangan sepakbola PSSI, Tommy Welly, mereka telah mengeluarkan sikap menolak untuk ambil bagian. Pasalnya, Tim Transisi sendiri tidak memiliki kekuatan hukum pascaputusan PTUN.

"Semua orang tahu tentang putusan sela PTUN. Lalu, kenapa Menpora dengan sengaja menabrak putusan pengadilan dengan merestui Tim Transisi mengadakan turnamen Piala Kemerdekaan? Apakah ini bukan lelucon Menpora? Untunglah turnamen ini tidak laku di Jawa Tengah," pungkasnya. (Ris/Ary)

Baca Juga:

Besok, Arsenal Umumkan Pembelian Petr Cech

Minim Pemain Baru, MU Rela Lepas Bek Muda Potensial

Neymar Kepergok Merokok Saat Berlibur?

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya