Liputan6.com, Jakarta - Dalam sebuah kompetisi sepak bola, rivalitas antar klub memang kerap terjadi. Bahkan meski klub-klub itu tidak menjadi juara, pertandingan antar keduanya masih nikmat disaksikan.
Namun ternyata, rivalitas itu tidak hanya terjadi pada klub-klub, tapi juga antar pelatih. Ketatnya pertandingan dan seringnya kedua pelatih bertemu membuat mereka tentu memiliki ambisi tidak ingin dikalahkan satu sama lain.
Baca Juga
Baru-baru ini di sepak bola Inggris permusuhan antara manajer Arsenal, Arsene Wenger, dan manajer Chelsea, Jose Mourinho, semakin meruncing. Mourinho dan Wenger tidak berjabat tangan usai pertandingan Community Shield, Minggu (2/8/2015) di Wembley.
Advertisement
Rivalitas keduanya memang sudah terlihat sejak 2005 lalu. Perang komentar hingga adu argumen kerap terjadi, puncaknya pada gelaran Liga Premier 2014/2015, keduanya nyaris baku hantam di pinggir lapangan.
Akan tetapi ternyata banyak rivalitas antar pelatih yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir. Siapa saja mereka?
Berikut 5 rivalitas pelatih top Eropa:
Wenger vs Ferguson
1. Arsene Wenger vs Sir Alex Ferguson
Manchester United dan Arsenal adalah dua klub yang sering bersaing berebut trofi di era 90an. Sejak kedatangan Arsene Wenger ke Arsenal pada 1996, Ferguson sudah menyambutnya dengan komentar pedas.
"Orang-orang mengatakan Wenger adalah orang yang pintar, dapat berbicara lima bahasa. Saya juga punya pemain berusia 15 tahun dari Pantai Gading yang dapat berbicara lima bahasa," kata Ferguson.
Wenger juga sempat mempersoalkan jadwal bertanding Manchester United yang menurutnya terlalu menguntungkan. Akibatnya, Wenger tidak pernah berjabat tangan dengan Sir Alex Ferguson dan baru pada tahun 2002 keduanya berjabat tangan.
Advertisement
Mourinho vs Guardiola
2. Jose Mourinho vs Pep Guardiola
Jose Mourinho bergabung dengan Real Madrid pada tahun 2010. Berbekal kesuksesannya meraih treble winners bersama Inter Milan, kedatangan Mourinho membuat pelatih Barcelona saat itu, Pep Guardiola, panik.
Guardiola yang saat itu banyak meraih trofi bersama Barcelona 'terpancing' emosinya oleh provokasi Mourinho. Akhirnya pada 2011, Guardiola terang-terangan mengakui enggan bersaing dengan pria asal Portugal itu.
"Di ruangan ini (media centre Real Madrid), Mourinho bosnya, orang yang brengsek. Saya di sini tidak bisa berkompetisi dengannya. Jika Barcelona ingin berkompetisi dengannya, mereka harus mencari pelatih baru," ungkap Guardiola.
Bersama Los Blancos, Mourinho sukses meraih gelar Liga Spanyol, Copa del Rey dan Piala Super Spanyol.
Meski sedang meraih sukses, pada 2012, Guardiola meninggalkan Barcelona dan memilih untuk cuti sebagai pelatih. Pada 2013 ia akhirnya kembali melatih, namun bukan klub Spanyol melainkan Bayern Muenchen.
Rafael Benitez vs Alex Ferguson
3. Rafael Benitez vs Sir Alex Ferguson
Rafael Benitez mulai menukangi Liverpool pada 2004. Sejak kedatangannya, ia langsung terlibat perseteruan dengan manajer Manchester United, Sir Alex Ferguson.
Ferguson berkata, "Ketika Anda membuatnya pribadi, Anda tidak punya peluang. Saya sudah berhasil sukses bersama tim saya. Rafael Benitez haus gelar makannya ia mengejar saya. Itu sungguh tidak bijaksana."
Enam tahun melatih The Reds, Benitez sukses meraih satu gelar Piala FA, dan Liga Champions Eropa.
Advertisement
Ferguson vs Dalglish
4. Sir Alex Ferguson vs Kenny Dalglish
Dominasi Manchester United terhenti pada musim 1994/1995 setelah Blackburn Rovers memenangkan gelar Liga Premier. Adalah Kenny Dalglish yang mampu mematahkan dominasi MU yang saat itu ditukangi Sir Alex Ferguson.
Pada musim itu, Ferguson yang tidak ingin tertinggal di klasemen Liga Premier terus melontarkan provokasi pada Dalglish. Akan tetapi Dalglish tidak pernah menanggapi hal itu dan akhirnya ia sukses memenangkan gelar bersama Blackburn.
Mourinho vs Rijkaard
5. Jose Mourinho vs Frank Rijkaard
Pertemuan antara Chelsea dan Barcelona di Liga Champions 2005 ternyata diwarnai 'bentrok' antar pelatih. Jose Mourinho yang saat itu menukangi Chelsea tidak terima dengan keputusan wasit yang memimpin pertandingan.
Pada leg pertama, The Blues tumbang 1-2 dari Barca di Camp Nou. Mourinho menuduh pihak Barcelona mendatangi ruang ganti wasit saat jeda babak pertama.
Bahkan sebelum laga dimulai, Mourinho sudah melontarkan provokasi pada Rijkaard.
"Sejarah saya sebagai pelatih tidak bisa dibandingkan dengan sejarah Rijkaard. Saya punya banyak trofi, ia tidak," ucap Mourinho.
Pada leg kedua, Chelsea sukses mengalahkan Barcelona 4-2 di Stamford Bridge. Rijkaard pun sedikit meluapkan amarahnya di lorong menuju ruang ganti stadion saat itu.
Advertisement