Piala Presiden Berakhir, Osas Saha Mengais Rezeki Lewat Tarkam

Bagaimana nasib para pemain yang timnya tersingkir di Piala Presiden untuk menyambung biaya hidup mereka?

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 13 Sep 2015, 11:58 WIB
Diterbitkan 13 Sep 2015, 11:58 WIB
Osas Saha
Osas Saha.

Liputan6.com, Jakarta - Piala Presiden sudah mengakhiri fase grup. Delapan tim yang berhak lolos ke babak selanjutnya adalah Persib Bandung, Persebaya United, PSM Makassar, Sriwijaya FC, Arema Cronus, Mitra Kukar, Pusamania Borneo FC dan Bali United.

Kedelapan tim itu tentu saja masih bisa memberikan nafas kepada para pemain, pelatih hingga para stafnya untuk menyambung hidup. Namun, bagaimana nasib dengan tim yang sudah tersisih di babak penyisihan grup?

Kontrak para pemain yang timnya sudah tersingkir di Piala Presiden tentu sudah berakhir. Lalu, bagaimana nasib para pemain yang timnya tersingkir untuk menyambung biaya hidup mereka?

Salah satu cara adalah bermain sepak bola tarkam (antar kampung). Seperti halnya yang dilakukan oleh striker PSGC Ciamis, Osas Saha. Sabtu (12/9/2015), dia memilih bermain tarkam di Lapangan Pusaka, Pengasinan, Sawangan, Depok.

"Iya, kemarin saya main tarkam di Sawangan. Diajak teman," ucap pria berusia 28 tahun tersebut ketika dihubungi Liputan6.com melalui telepon, Minggu (13/9/2015) pagi.

Terpaksa Main Tarkam

Mantan striker Persiram Raja Ampat itu mengaku terpaksa bermain tarkam untuk mengais rezeki di pinggiran Jakarka demi menyambung kehidupannya. Osas harus mengirit uang bayaran dari PSGC karena situasi kompetisi sepak bola di Indonesia masih menggantung.

"Kalau gaji dari PSGC sudah dilunasi. Saya main tarkam untuk menjaga stamina. Selain itu, untuk menghidupi keluarga saya," papar Osas Saha.

Pemain seperti Osas Saha dan yang lainnya memang terpaksa bermain tarkam karena situasi sepak bola di Indonesia belum bisa ditebak karena ada konflik PSSI dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) sejak April silam.

PT Liga Indonesia memang sudah berencana untuk menggulirkan Liga Super Indonesia (ISL) musim 2015-16. Namun, upaya PT Liga Indonesia masih terkendala izin menggelar pertandingan dari pihak kepolisian.

Sedangkan pihak Kemenpora sudah menggulirkan Piala Kemerdekaan. Kompetisi tersebut sudah berjalan hingga babak final yang mempertemukan Persinga Ngawi melawan PSMS Medan.

Setelah Piala Kemerdekaan berakhir, Kemenpora belum merencanakan bakal menggulirkan kompetisi serupa. Jika seperti ini, bukan tidak mungkin akan ada banyak pemain top di Indonesia yang bermain tarkam. (Cak/Ian)

Baca juga:

Tim Impian Piala Presiden Sampai Babak Penyisihan Grup

Jelang GP San Marino, Marquez Bicara Soal Kematian Simoncelli

Stadion Lebak Bulus: Riwayat Kura-Kura dalam Kolam Sudah Tamat!

Rossi Alami Tekanan Hebat Jelang GP San Marino

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya