Liputan6.com, Jakarta - Delegasi FIFA dan AFC mengakhiri kunjungannya ke Indonesia usai bertemu dengan beberapa pihak. Para delegasi itu pun mengeluarkan pernyataan resmi terkait agenda kunjungannya ke Indonesia itu.
Selaku pimpinan rombongan, Anggota Komite Eksekutif FIFA, Kohzo Tashima, mengaku senang dengan pertemuan yang dilakukan oleh pihaknya dengan PSSI dan pemerintah. Nantinya, pemerintah dan PSSI akan bekerja sama memperbaiki sepakbola Indonesia dalam tim ad hoc reformasi.
Namun, Kohzo tidak berbicara langsung pada jumpa pers itu. Sebagai gantinya Senior Manager Member Association FIFA, James Johnson, yang hadir menjadi kepanjangan lidah dari Kohzo.
Berikut isi pernyataan resminya:
Para delegasi FIFA dan AFC yang dipimpin oleh Mr. Kohzo Tashima (anggota komite eksekutif FIFA) dan juga Mr. HRH Pangeran Abdullah (anggota komite eksekutif FIFA) dan Mariano Araneta (anggota komite eksekutif AFC) melanjutkan pertemuan mereka hari ini dengan para pemangku kepentingan utama sepak bola Indonesia, termasuk perwakilan dari liga profesional, pemain profesional dan wartawan olahraga.
Baca Juga
Dalam setiap pertemuan, PSSI diwakili oleh Sekretaris Jenderal. Delegasi itu senang dengan diskusi terbuka dan jujur selama pertemuan bilateral tersebut, yang menyoroti beberapa masalah yang sangat membutuhkan reformasi. Isu-isu ini akan secara resmi ditangani oleh komite ad-hoc yang akan segera dibentuk dan akan beroperasi di bawah kerangka peraturan FIFA, yang mengakui PSSI sebagai badan sepakbola di Indonesia.
Pertemuan digelar hari ini adalah bagian dari misi dua hari delegasi ke Jakarta, yang termasuk pertemuan dengan Mr Joko Widodo, Presiden Republik Indonesia pada tanggal 2 November 2015. Sebagaimana dijelaskan kepada Presiden, reformasi yang disepakati harus terjadi di bawah naungan Statuta FIFA, tapi pemerintah diperbolehkan sebagai pemangku kepentingan dalam proses.
Advertisement
Delegasi juga mencatat bahwa semua pemangku kepentingan sepakbola Indonesia, termasuk liga, pemain, media, dan pemerintah sepenuhnya mendukung untuk mengakhiri kebuntuan dalam sepakbola Indonesia. Delegasi akan mempresentasikan temuan-temuan mereka kepada Komite Eksekutif FIFA dalam rapat tanggal 2 dan 3 Desember 2015.