Taufik Hidayat: Berat, Peluang Tunggal Putra di All England

Taufik Hidayat melihat peluang tunggal putra untuk merebut gelar juara All England 2016 sangat berat.

oleh Risa Kosasih diperbarui 03 Mar 2016, 13:50 WIB
Diterbitkan 03 Mar 2016, 13:50 WIB
Taufik Hidayat
Mantan Pebulutangkis Nasional Taufik Hidayat usai menggelar jumpa pers terkait penyelenggaraan Yonex Legends Vision di Jakarta, Selasa (28/7).

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia sudah lama tidak merasakan gelar juara All England di sektor tunggal putra. Terakhir, Haryanto Arbi yang meraih gelar juara di turnamen bulu tangkis tertua di dunia itu pada 1993 dan 1994.

Baca Juga

  • PBSI: All England Ajang Pemanasan Menuju Olimpiade 2016
  • Maria Febe dan Tommy Non Pelatnas, Ini Daftar Atlet All England
  • Demi Emas Olimpiade, Tontowi/Liliyana akan Diberi 'Ramuan' Khusus

Indonesia berpeluang kembali merebut gelar tunggal putra All England pada 1999 dan 2000 lewat Taufik Hidayat. Tapi, Taufilk gagal pada dua kesempatan di partai final. Pertama, dia kalah dari pebulu tangkis Denmark, Peter Gade. Setahun kemudian, giliran Xia Xuanze yang mengubur mimpi Taufik.

Untuk tahun ini, Indonesia mengirimkan empat wakilnya di nomor tunggal putra. Mereka adalah Tommy Sugiarto, Jonatan Christie,
Ihsan Maulana Mustofa, dan Anthony Sinisuka Ginting. Kabar terbaru, Tommy baru saja tersingkir pada babak pertama Jerman Terbuka 2016. Tommy kalah dari wakil Belgia, Yuhan Tan, dengan skor 21-12, 17-21, dan 19-21.

Taufik pun berkomentar tentang peluang keempat tunggal putra itu. "Kalau di tunggal putra berat ya. Apalagi, Tommy di Jerman sudah kalah, itu juga bukan pemain andalan kita. Lapis satu kita pemain junior, Ginting, Ihsan, Jonatan," tutur Taufik kepada Liputan6.com di Lapangan C, Senayan, Jakarta, baru-baru ini.

Bagi Taufik, All England hanyalah pertandingan tua. Pemain top dunia lain, seperti Lin Dan, Lee Chong Wei, dan Chen Long mengganggap di sana mereka bisa mengejar poin untuk meraih tiket ke Olimpiade 2016 Rio de Janiero.

"Kita punya peluang di ganda putra dan ganda putri di All England. Tunggal putra kita bagus. Tapi, ingin generasi bagus itu butuh waktu. Setelah saya, ada Simon (Santoso) dan Sony (Dwi Kuncoro). Mereka bagus, tapi tidak stabil," ucap peraih medali emas Olimpiade Athena 2004.

"Untuk Superseries, All England paling bergengsi. Tapi, tetap saja untuk orang Asia, ada multi-event seperti Kejuaraan Dunia, dan Olimpiade. Semua Superseries seperti Indonesia Terbuka, Singapura Terbuka, dan Tiongkok itu satu kasta. Hanya karena All England pertandingan tua," Taufik mengakhiri.

Daftar tunggal putra Indonesia yang menjuarai All England:

Tan Joe Hok (1959)
Rudy Hartono (1976)
Liem Swie King (1978, 1979, 1981)
Ardy Wiranata (1991)
Heryanto Arbi (1993, 1994)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya