Mihajlovic, Korban Ke-4 Keterpurukan Milan

Massimiliano Allegri, Clarence Seedorf, dan Filippo Inzaghi adalah korban sebelumnya.

oleh Ahmad Fawwaz Usman diperbarui 12 Apr 2016, 21:10 WIB
Diterbitkan 12 Apr 2016, 21:10 WIB
Sinisa Mihajlovic
Petualangan Sinisa Mihajlovic bersama AC Milan berakhir pada 12 April 2016. (Reuters)

Liputan6.com, Jakarta AC Milan kembali mengambil keputusan kontroversial. Mereka memutuskan untuk memecat Sinisa Mihajlovic dari posisi sebagai pelatih kepala. Mihajlovic pun menjadi korban keempat keterpurukan I Rossoneri dalam beberapa tahun terakhir.

Milan memang sedang menghadapi masalah serius dalam beberapa tahun terakhir. Mereka seperti sekumpulan prajurit yang kehilangan pemimpin sejak ditinggal Carlo Ancelotti pada 31 Mei 2009. Sejak itu, mereka sulit bangkit dari keterpurukan.

Tanda-tanda kebangkitan Milan sempat terlihat ketika mereka dilatih Massimiliano Allegri. Saat itu, Milan sempat kembali beredar di papan atas. Buktinya, gelar Liga Italia 2010/2011 dan Piala Super Italia 2011 mampu dipersembahkan Allegri. Mereka juga menjadi pesaing utama Juventus dalam perburuan gelar Liga Italia 2011/2012 dan finis di posisi 3 musim 2012/2013.

 

Baca Juga

  • Terry Biayai Pemakaman Bocah Fans Chelsea
  • Sisa Waktu 3 Pekan, Persib Mulai Bersiap Sambut ISC
  • Widodo Targetkan Sriwijaya Juara ISC



Sayang, petualangan buruk di musim 2013/2014 membuat Allegri kehilangan posisinya. Sejak itu, I Rossoneri seperti tim yang kebingungan untuk mencari pelatih tepat. Setelah Allegri, korban kedua keterpurukan Milan adalah Clarence Seedorf.

Diangkat pada 16 januari 2014, Seedorf didepak pada 9 Juni 2014. Anehnya, Milan kembali melanjutkan tren mengangkat mantan pemain menjadi pelatih. Kali ini, giliran Filippo Inzaghi yang menjadi bahan eksperimen Milan. Hasilnya, petualangan Inzaghi bersama Milan juga hanya berjalan semusim. Ia resmi dipecat pada 4 Juni 2015.

Terkini, giliran Mihajlovic yang menjadi korban keterpurukan Milan. Di San Siro, ia memang hanya mampu mempersembahkan 19 kemenangan, 10 hasil imbang, dan 9 kekalahan dari 38 laga. Akibatnya, Milan tertahan di posisi 6 Liga Italia 2015/2016 hingga pekan ke-32. Dengan Fiorentina yang menempati batas akhir zona Liga Europa, Milan terpaut 7 poin.

Korban Berjatuhan


Alhasil, manajemen pun memutuskan untuk mendepak Mihajlovic pada Selasa (12/4/2016). Mungkin, manajemen menilai Mihajlovic gagal memanfaatkan kualitas skuat Milan yang dibangun sejak musim panas 2015.

Seperti diketahui, Milan memang cukup banyak belanja pemain di musim panas 2015. Total, dana yang dikeluarkan Milan sepanjang musim panas 2015 mencapai 89 juta euro. Dana itu digunakan untuk merekrut Andrea Bertolacci, Luiz Adriano, Carlos Bacca, dan Andrea Romagnoli.

Usut punya usut, ternyata mereka bukan pemain yang benar-benar diinginkan Mihajlovic di Milan. Semua orang pun tahu siapa sosok di balik kebijakan transfer Milan selama beberapa musim terakhir. Ya, Presiden Silvio Berlusconi dan wakilnya, Adriano Galliani, yang menjadi sosok vital dalam transfer pemain.

Jadi, pelatih sama sekali tak memiliki kesempatan untuk memilih pemain yang diinginkannya. Bukan hanya Mihajlovic, Seedorf, Inzaghi, dan Allegri juga mendapat perlakukan seperti itu. Jadi, bisa dibilang Mihajlovic adalah korban ke-4 keterpurukan Milan.

Biodata Mihajlovic
Nama lengkap: Sinisa Mihajlovic
Kebangsaan: Serbia
Kelahiran: Vukovar, Kroasia, 20 Februari 1969
Istri: Arianna Mihajlovic
Anak: Nicholas Mihajlovic, Marco Mihajlovic

Karier Mihajlovic Sebagai Pelatih
Bologna (November 2008-April 2009): 7 menang, 8 seri, 7 kalah dari 22 laga
Catania (Desember 2009-Juni 2010): 12 menang, 9 seri, 4 kalah dari 25 laga
Fiorentina (Juli 2010-November 2011): 18 menang, 18 seri, 16 kalah dari 52 laga
Serbia (Mei 2012-November 2013): 7 menang, 4 seri, 8 kalah dari 19 laga
Sampdoria (November 2013-Juni 2015): 26 menang, 23 seri, 19 kalah dari 68 laga
Milan (Juni 2015-April 2016): 19 menang, 10 seri, 9 kalah dari 38 laga

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya