Fenomenal, Hiddink Pun Ikut Dukung Leicester

Leicester akan bertemu MU pada laga penentuan.

oleh Ahmad Fawwaz Usman diperbarui 30 Apr 2016, 22:30 WIB
Diterbitkan 30 Apr 2016, 22:30 WIB
Leicester City
Leicester City. (Reuters)

Liputan6.com, Jakarta Leicester City adalah tim yang fenomenal di musim 2015/2016. Selangkah lagi mereka mengamankan gelar Liga Inggris. Pelatih Chelsea, Guus Hiddink, mendukung agar fenomena Leicester tak bersifat sementara.

Jika kembali ke awal musim, tak akan ada orang yang berani bertaruh pada Leicester soal perburuan gelar Liga Inggris. Maklum,Leicester bukan tim yang memiliki reputasi tinggi dalam jagat sepak bola Inggris.

Baca Juga

  • Bulan Depan, Trezeguet dan Crespo Datang ke Jakarta
  • Tantan Jadi Pahlawan, Persib Hindari Kekalahan
  • Bermodal Tato, Fan Ini Bisa Bertemu Pemain Idola



Apalagi, Leicester juga baru kembali merasakan atmosfer tampil di Liga Inggris setelah promosi di musim 2014/2015. Saat itu pun mereka hanya mampu mengamankan urutan ke-14 Liga Inggris. Dari 38 laga, Leicester hanya mengumpulkan 41 poin.

Berbeda dengan kinerja mereka di musim ini. Mereka adalah kandidat utama peraih gelar Liga Inggris. Bahkan, mereka hanya butuh satu kemenangan lagi untuk mengamankan gelar. Kesempatan itu terbuka saat mereka melawat ke markas Manchester United di Old Trafford, Minggu (1/5/2016).

Fenomena Leicester pun mendapat perhatian dari Hiddink. Ia berharap kehebatan Leicester tak hanya berlangsung sesaat. "Mereka tak takut untuk mengamankan gelar. Itu mengagumkan. Jika mereka tak kenal rasa takut, mereka akan kembali mendobrak di musim depan," kata Hiddink seperti dikutip Soccerway.

Ya, saat ini pakar sepak bola banyak yang memprediksi Leicester akan kesulitan mengulangi kinerja terbaiknya di musim depan. Maklum, tekanan yang akan mereka hadapi dipastikan jauh lebih besar di musim ini.

Salah satu hadangan adalah padatnya jadwal yang harus dilakoni. Sekadar catatan, Leicester dipastikan tampil di empat kompetisi musim depan. Mulai dari Piala FA, Piala Liga, Liga Inggris, dan Liga Champions.

Selain itu, anak asuh Claudio Ranieri juga akan kesulitan mempertahankan komposisi pemain terbaiknya. Pemain seperti Riyad Mahrez, N'Golo Kante, Marc Albrighton, dan Daniel Drinkwater kebanjiran peminat.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya