Liputan6.com, Jakarta Peringkat Indonesia di ranking FIFA terus menurun. Sejak mendapat sanksi dari induk sepak bola internasional tersebut, Indonesia kini berada di peringkat 185 di bawah negara-negara anggota AFF, seperti Kamboja, Laos, bahkan Timor Leste.
Untuk mendongkrak prestasi sepak bola nasional, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi sudah bersiap merealisasikan idenya, terutama jika FIFA mencabut sanksi. Usai jumpa pers TAFISA Games 2016, di Media Center Kemenpora, Senin (9/5/2016), Imam melontarkan ide untuk merekrut pelatih top dunia yang bisa menukangi tim nasional Indonesia kelak.
Baca Juga
- Madrid Siapkan Dana Besar untuk Gaet Bintang Liga Inggris
- Eks Pelatih Persipura Jadi Direktur Teknik MU
- Ini Alasan Platini Akan Mengundurkan Diri sebagai Presiden UEFA
Indonesia beberapa kali pernah merasakan tangan dingin pelatih impor. Sebut saja Wim Rijsbergen, Alfred Rield hingga, Jackson F. Thiago. Untuk nama yang terakhir, dia tak hanya sukses sebagai pelatih, tapi juga sebagai pemain bersama sejumlah klub Indonesia.
Imam Nahrawi berharap publik pecinta sepak bola di Tanah Air kembali optimistis dengan masa depan timnas Indonesia. Salah satu cara membangkitkan semangat untuk mendukung skuat Merah Putih adalah merekrut pelatih top yang akan berduet dengan juru taktik lokal.
"Paling tidak akan memicu adrenalin pecinta sepak bola. Yang pasti tim nasional kita nanti harus pelatih asing hebat yang didampingi asisten domestik," kata Imam usai.
Ide Menpora ini sempat dilontarkan di depan Presiden Joko Widodo saat bertemu bersama Erick Thohir, Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI). Thohir bahkan mengusulkan nama Guus Hiddink, yang sukses membawa Korea Selatan ke babak semifinal Piala Dunia 2002.
"Motivasi yang ingin kami bangkitkan adalah semangat juang pemain. Kalau Pak Erick bilang jangan Jose Mourinho, tapi Guus Hiddink. Daripada pemain dibayang-bayangi nanti timnas dinegosiasi lagi," Imam menambahkan.
Jika benar Menpora ingin merekrut pelatih ternama, tentu pemerintah harus merogoh koceh dalam-dalam untuk mengontrak Mourinho atau Hiddink. Untuk Mourinho saja, gaji bersih pelatih asal Portugal itu di Chelsea berkisar 250 ribu pound sterling per pekan atau Rp 4 miliar lebih.
"Yang jelas Presiden ingin timnas dilatih pelatih asing. Sekali lagi alasannya untuk meningkatkan kualitas pemain dan nama timnas itu sendiri. Kalau saya sih Mourinho," tutur Imam.
Advertisement