2 Faktor Ini Bisa Buat Mourinho Gagal di MU

Mourinho adalah pelatih yang selalu mengenyam kesuksesan di setiap klub yang dia tangani.

oleh Achmad Yani Yustiawan diperbarui 03 Agu 2016, 20:10 WIB
Diterbitkan 03 Agu 2016, 20:10 WIB
Jose Mourinho
Manajer MU Jose Mourinho

Liputan6.com, Jakarta Setelah mengalami masa buruk dalam karier sepak bolanya, Jose Mourinho akhirnya menemukan kembali pekerjaan. Pelatih asal Portugal ini, ditunjuk menjadi manajer anyar Manchester United.

MU resmi mengontrak Jose Mourinho selama tiga tahun sebagai manajer, dengan opsi untuk dipertahankan hingga 2020. Sosok The Special one menggantikan Louis van Gaal yang dipecat manajemen tim berjuluk "Setan Merah".

Sebelumnya, Mourinho dipecat karena performa Chelsea melorot drastis. Hingga pekan ke-17, The Blues masih tertahan di posisi ke-16 klasemen Liga Inggris.

Mourinho seperti meninggalkan rasa pahit di mulut fans Chelsea. Musim itu akan selalu dikenang mantan pelatih Real Madrid ini, karena pemain memberontak, manajer gelisah, dan berselisih dengan staf medis.

Tak lama setelah ditunjuk sebagai pelatih, Mourinho langsung mendatangkan 3 pemain bintang, Eric Bailly, Henrikh Mkhitaryan dan Zlatan Ibrahimovic. Dan, gelandang Juventus Paul Pogba adalah pemain keempat yang menjadi incarannya.  

Namun, keraguan dan pertanyaan akhirnya mulai merayap ke dalam pikiran fans United, bagaimana jika Mourinho tidak bisa benar-benar mewujudkan semua ambisinya?

Kontroversial

Jose Mourinho
Manajer MU Jose Mourinho

Penunjukan Mourinho sebagai manajer anyar akan menjamin MU tiga hal; trofi, kontroversi, dan perpecahan. Memang tak terbantahkan, Mourinho adalah pelatih yang selalu mengenyam kesuksesan di setiap klub yang dia tangani.

Saat melatih Porto, Mourinho mengejutkan dunia sepak bola dengan memenangkan Liga Champions pada tahun 2004. Di Italia, dia membawa trofi Liga Champions ke San Siro untuk Inter.

Mungkin tugas yang paling kontroversial hingga saat ini, adalah ketika manajer asal Portugal ini menciptakan banyak musuh daripada aliansi di Madrid. Itu setelah gagal memberikan trofi berharga 'La Decima' kepada Presiden Madrid Florentino Perez.

Kemudian, saat menjalankan tugas di Chelsea, Mourinho betindak revolusioner dan mengubah wajah sepakbola Inggris.

Gaya Bermain

Ketika MU masih ditangani Sir Alex Ferguson, model sepakbola menyerang dianut di Old Trafford. Tapi, kini mampukan filosofi Mourinho menegakkannya lagi?

Bukan hanya soal gaya bermain, pendekatan dan pemilihan pemain muda yang dilakukan Mourinho juga patut mendapat pengawasan. Dia memang sudah membantah bahwa dirinya akan menghambat karier pemain muda.

Namun, fans United tetap tidak bisa tenang soal masa depan Rashford dan Martial. Januzaj dan Blackett tampaknya sudah berada di jalan keluar. Siapa pemain berikutnya? Sepak bola adalah bisnis dan meski cadangan kas mereka tak tertandingi, pemilik MU sudah pasti memahami nilai reputasi dan mereka tidak mau mengalami kegagalan lagi.

Fans dan investor ingin sukses diraih dengan cara instan, dan Mourinho mungkin akan membawa kembali gelar juara ke Manchester, tapi mungkin pula akan menjadi manajer yang baru berhasil dalam waktu  jangka panjang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya