Liputan6.com, Shropshire - Mantan striker Manchester City, Dalian Atkinson ditembak polisi dengan taser, alat kejut listrik, sebanyak tiga kali. Atkinson ditembak karena berniat membunuh ayahnya sendiri.
Seperti diberitakan The Sun, Atkinson terlibat pertengkaran dengan sang ayah di Telford, Shropshire, Inggris. Dikuasai amarah, Atkinson sempat mencekik sang ayah.
Baca Juga
Adik kandungnya, Kenroy mengatakan bahwa Atkinson terlihat sangat depresi ketika datang ke rumah ayahnya. Striker yang pernah memperkuat Aston Villa di tahun 1990-an itu memang sedang berjuang melawan penyakit ginjal.
"Dia dalam keadaan depresi dan selalu mengomel setiap bertemu dengan ayah. Atkinson malah pernah merobek bahunya dan keluar rumah dengan berlumuran darah," kata Kenroy.
"Ketika terlibat pertengkaran, dia mengatakan kepada ayah bakal membunuhnya. Dia sudah tidak waras. Kami sebagai keluarga sangat kecewa," ucap pria berusia 53 tahun tersebut.
Advertisement
Tembak Mati
Ernest, saksi mata sekaligus tetangga Atkinson mengatakan bahwa dirinya mendengar mantan pemain Timnas Inggris B itu membuat kegaduhan. Ernest pun langsung menelepon polisi agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
"Saya tidak tahu apakah dia mabuk atau kecanduan obat-obatan. Tapi dia terlihat gelisah dan kesal," ucap Ernest.
Saat ingin diamankan, Atkinson melakukan perlawanan kepada polisi. Tak mau masalah bertambah parah, polisi menembak Atkinson dengan taser berdaya 50 ribu volt untuk melumpuhkan Atkinson.
Tapi tembakan polisi yang pertama dan kedua tidak mengenainya dan Atkinson pun berteriak: "Saya Juru Selamat".
Ketika tembakan ketiga dilepaskan polisi, Atkinson terjatuh tak sadarkan diri. Polisi membawanya ke rumah sakit. Namun nyawa Atkinson tak bisa diselamatkan. Dia diduga tewas karena serangan jantung akibat tembakan taser.
Advertisement