Liputan6.com, Lombok - Lombok dipercaya jadi tuan rumah event balap sepeda internasional, Minggu 2 Oktober 2016 mendatang. Acara bertajuk Gran Fondo New York (GFNY) ini merupakan rangkaian balap sepeda seri dunia (World Series). Puncak kejuaraannya, akan diadakan di New York, Amerika Serikat, pada 21 Mei 2017.
Baca Juga
Balap sepeda ini, kata Axel Moeller, promotor sekaligus penyelenggara GFNY Indonesia, menawarkan trek yang menantang buat para peserta. Mereka akan mengelilingi Pulau Lombok dengan segala medan, mulai dari tepian pantai, hutan, pegunungan penuh tanjakan, hingga hijau persawahan yang khas.
Pantauan Liputan6.com di lapangan, rute yang harus ditempuh peserta memang penuh tantangan. Banyak tanjakan dan turunan yang cukup curam.
Di Senggigi, misalnya. Jalan di atas tebing di tepian pantai, penuh kelokan dan tanjakan. Apalagi, saat memasuki tanjakan menuju Gunung Batu Jangkih yang berketinggian 1.700 meter di atas permukaan laut. Track menantang ini berlanjut hingga Nipah, Malimbe, dan Mentigi.
Jalan mendatar baru dijumpai saat memasuki daerah Pusuk Pass. Wilayah ini dipenuhi hutan jati dan jurang curam.
Menariknya, di Pusuk ini banyak dijumpai monyet di tepi jalan. Satwa-satwa ini mengemis makanan dari pengendara yang melintasi jalan tersebut. "Monyet ini mungkin bisa jadi penonton di balapan nanti," seloroh salah seorang panitia.
Race kemudian dilanjutkan menuju Tugu Sapi, Batu Jai, Batu Jangkah dan berakhir di Senggigi.
Jumlah peserta GFNY Indonesia yang telah terdaftar mencapai 500 pembalap dari 32 negara.
Para pembalap nantinya akan menempuh rute sejauh 180 km di jalan raya yang telah disterilkan. Kendati pesertanya bukan atlet profesional, tapi ajang gowes itu, bakal menggunakan chip timing untuk mengecek catatan waktu para peserta – selaras dengan tajuk event ini: "Be a Pro for a Day."
Di event ini digelar juga jarak non-race 80 km untuk peserta yang ingi menikmati bersepeda di Lombok.