6 Keegoisan Ini Sangat Fenomenal di Dunia Sepak Bola

Untuk menjadi pemain hebat, biasanya para pemain bintang melakukan hal yang egois.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 03 Nov 2016, 07:30 WIB
Diterbitkan 03 Nov 2016, 07:30 WIB
Sepak Bola
Untuk menjadi pemain hebat, biasanya para pemain bintang melakukan hal yang egois. (ilustrasi)

Liputan6.com, Jakarta - Sepak bola merupakan olahraga yang selalu dipenuhi dengan kompetisi. Tidak hanya tim, pemain yang terlibat pun selalu terlibat persaingan tinggi. Seperti halnya bintang Real Madrid, Cristiano Ronaldo dan pemain andalan Barcelona, Lionel Messi.

Dalam delapan tahun terakhir, Ronaldo dan Messi selalu bersaing memperebutkan gelar Ballon d'Or. Messi sudah meraih penghargaan tersebut sebanyak lima kali, sedangkan Ronaldo baru mengoleksi tiga 'Bola Emas'.

Sebagai pemain terhebat di dunia, Messi sudah memenangkan empat gelar Liga Champions bersama Barcelona. Sedangkan Ronaldo sudah tiga kali menjuarai Liga Champions, dua bersama Real Madrid dan sekali ketika masih memperkuat Manchester United.

Untuk menjadi pemain hebat, biasanya para pemain bintang melakukan hal yang egois. Berikut keegoisan para pemain yang terjadi di lapangan hijau. Simak di halaman selanjutnya.

Menolak Diganti

Lionel Messi
Lionel Messi. (Reuters/Jason Cairnduff)

Oktober 2014, Barcelona menang 3-0 atas Eibar pada ajang La Liga. Dalam pertandingan itu, bintang Los Blaugrana (sebutan Barcelona), Lionel Messi menolak untuk diganti.

Pelatih Barcelona, Luis Enrique ingin mengganti Messi dan memasukkan Munir El Haddadi. Tapi pemain berusia 29 tahun itu menolaknya. Alhasil, Enrique harus menarik keluar Neymar.

Ego besar Messi itu selalu menjadi perbincangan hangat di Spanyol. Kabarnya, striker Timnas Argentina itu memang tidak pernah suka diganti sejak Barcelona masih ditangani Josep Guardiola.  

Selebrasi Berlebihan

Cristiano Ronaldo menghadapi Atletico Madrid di Final Liga Champions musim 2013/14, Luz stadium di Lisbon, Portugal, 24 Mei 2014. EPA/JOSE COELHO
Cristiano Ronaldo menghadapi Atletico Madrid di Final Liga Champions musim 2013/14, Luz stadium di Lisbon, Portugal, 24 Mei 2014. (istimewa)

Final Liga Champions 2014 mempertemukan dua tim asal Spanyol, Atletico Madrid dan Real Madrid. Pada laga yang berlangsung di Estadio da Luz, Lisbon itu, Atletico unggul terlebih dahulu pada menit ke-36 melalui Diego Godin.

Los Blancos --julukan Madrid-- baru bisa menyamakan kedudukan pada masa injury time melalui Sergio Ramos. Madrid akhirnya memenangkan Liga Champions 2014 dengan skor 4-1.

Cristiano Ronaldo mencetak gol keempat Madrid melalui titik penalti. Itu merupakan golnya yang ke-17 di pentas Liga Champions musim 2013/14.

Ketika melakukan selebrasi, Ronaldo membuka baju dan memamerkan otot-otonya. Parahnya, selebrasi itu dilakukan pemain berusia 31 tahun tersebut di depan fans Atletico.

Melecehkan Lawan

BARCAWEEN di hari Halloween
Skuat Barcelona yang mengenakan kostum Halloween menganggu konfrensi pers Getafe. (situs resmi Barcelona)

Pertandingan kandang sangatlah penting bagi semua tim. Namun, Getafe mendapat perlakuan buruk dari Barcelona. Tidak hanya kalah 0-2, Barcelona juga merusak kandang Getafe.

Lionel Messi dan kawan-kawan mengecat ruang ganti Getafe dengan warna merah. Tidak hanya itu, skuat Barcelona yang mengenakan kostum Halloween menganggu konfrensi pers Getafe.

Diiringi teriakan-teriakan histeris, aksi konyol pemain Barcelona benar-benar mengganggu. Saking mengganggunya, pemain Getafe, Mehdi Lacen yang sedang melaukan konfrensi pers terpaksa berhenti berikan keterangan.

Mendukung Tim Rival

Mario Balotelli
Mario Balotelli saat masih di AC Milan. (Isitimewa)

Maret 2010, Mario Balotelli memakai seragam AC Milan, padahal dia masih menjadi bagian dari tim Inter Milan. Balotelli terlihat memakai seragam AC Milan saat dia muncul dalam sebuah program komedi televisi bernama: Striscia La Notizia.

Balotelli awalnya terlihat kikuk saat sang pembawa acara memberinya seragam Milan. Striker yang saat itu berusia 19 tahun tambah kaget ketika nama dirinya tercantum di bagian belakang kostum plus nomor punggung 45, nomornya di Inter saat ini.

Tapi, pemain yang memiliki darah Ghana itu malah menggunakan jersey Milan. Balotelli memakai jersey Milan karena sedang memiliki masalah dengan pelatih Inter, Jose Mourinho. Ketika itu pemain yang saat ini bermain untuk Nice tidak dimainkan Mourinho dalam tiga pertandingan Inter.

Membodohi Klub

Pemain Real Madrid yang masuk nominasi Ballon d'Or 2016
Sergio Ramos sempat membodohi Manchester United. (AFP/Olivier Morin)

Dalam dua musim terakhir, Sergio Ramos dikabarkan bakal bergabung dengan Manchester United. Bahkan, pihak Setan Merah (sebutan MU) bersedia memberikan gaji besar kepada bek Timnas Spanyol tersebut.

Namun kesepakatan Ramos antara MU tidak pernah terjadi. Rupanya, Ramos hanya memanfaatkan Setan Merah untuk mendapat kontrak baru yang lebih menggiurkan dari klubnya, Real Madrid.

Bek berusia 29 tahun itu memperpanjang kontrak bersama Madrid pada Juni 2015. Masa bakti Ramos bersama Los Blancos hingga 2020, tiga tahun lebih lama dari kontraknya yang lama.

Rasis

img_mu_liv-140212.jpg
Selebrasi kemenangan Patrice Evra di depan Luis Suarez. (istimewa)

Oktober 2011, Luis Suarez saat masih memperkuat Liverpool menghina bek kiri Manchester United, Patrice Evra. Bermain di Anfield Stadium pada pertemuan pertama Liga Premier Inggris 2011/12, Suarez menyebut Evra sebagai pemain negro hingga tujuh kali.

Pada pertemuan kedua di Old Trafford Stadium, Evra melakukan selebrasi provokatif usai MU menang 2-1 atas Liverpool. Bek asal Prancis itu melakukan selebrasi kemenangan di depan Suarez.

Evra yang kini memperkuat Juventus tampaknya sangat kesal dengan ulah Suarez. Sebelum pertandingan, Suarez menolak berjabat tangan dengan Evra.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya