6 Striker Debutan Terbaik MU

Zlatan Ibrahimovic sudah menciptakan 24 pada kampaynye debut bersama MU.

oleh Harley Ikhsan diperbarui 20 Feb 2017, 14:30 WIB
Diterbitkan 20 Feb 2017, 14:30 WIB

Liputan6.com, Manchester - Zlatan Ibrahimovic hampir pasti mencatat prestasi unik pada musim ini, dengan langsung menjadi top skor pada kampanye debut bersama Manchester United (MU).

Penyerang asal Swedia tersebut sudah melesakkan 24 gol di seluruh kompetisi, dengan melesakkan 18 gol di 20 penampilan terakhir. Teranyar dia memastikan kemenangan 2-1 MU atas Blackburn Rovers pada laga babak kelima Piala FA, Minggu (19/2/2017).

"(Paul) Pogba memberi umpan fantastis dan saya menyelesaikannya. Saya senang bisa membantu," kata Ibrahimovic, dilansir Manchester Evening News.

Ibrahimovic jauh mengungguli kontributor MU selanjutnya, Juan Mata yang melesakkan sembilan gol, serta trio Marcus Rashford, Paul Pogba, dan Anthony Martial yang masing-masing tujuh kali merobek gawang lawan.

Hampir pasti tidak terkejar, Ibrahimovic mengikuti jejak nama-nama lain yang sukses melakukannya. Siapa saja mereka? Berikut lima nama terakhir berdasar penelusuran Liputan6.com.

Anthony Martial

MU mengejutkan dunia dengan menyetor Rp 598 miliar, yang bisa meningkat menjadi Rp 963 miliar tergantung performa, bagi remaja tidak dikenal dari AS Monaco.

Anthony Martial. (AFP/Adrian Dennis)

Kenyataannya, Martial menunjukkan investasi tersebut tidaklah tinggi. Pada debut melawan musuh bebuyutan Liverpool, dia mencetak salah satu gol kemenangan 3-1.

Total Martial melesakkan 17 gol pada kampanye debut di MU. Dia lebih baik ketimbang Wayne Rooney (15).
 

Robin van Persie

Robin van Persie. (AFP/Andrew Yates)

Menjadi top skor Liga Inggris lewat catatan 30 gol pada musim terakhir bersama Arsenal, banyak yang ragu apakah Van Persie dapat mempertahankan produktivitas begitu pindah ke MU.

Penyerang berkebangsaan Belanda tersebut membungkam mereka yang meragukan dengan mencetak 30 gol pada 2012-2013. Van Persie jauh meninggalkan kontributor terdekat Javier Hernandez (18).

Kembali memenangkan gelar sepatu emas Liga Inggris, kinerja Van Persie membuahkan titel Liga Inggris terakhir pada era Sir Alex Ferguson.

Ruud van Nistelrooy

Kedatangannya tertunda semusim karena terkena cedera. MU urung merekrutnya dari PSV Eindhoven pada 2000.

Ruud van Nistelrooy. (AFP Photo/Adrian Dennis)

Akhirnya bergabung setahun kemudian, Van Nistelrooy langsung membuktikan ketajamannya. Dia bersanding bersama Alan Shearer, Mark Stein, dan Thierry Henry dengan mencetak gol di delapan pertandingan Liga Inggris secara beruntun.

Keseluruhan Van Nistelrooy mencetak 36 gol di seluruh ajang. Dia memimpin atas Ole Gunnar Solskjaer yang merobek gawang lawan 25 kali.

Dwight Yorke

Menjadi duet sehati Andy Cole, Yorke memainkan peran penting terhadap keberhasilan MU menjadi treble winners pada 1998-1999. Kontribusi terbesarnya hadir di Liga Champions.

Penyerang Trinidad dan Tobago tersebut merobek gawang Bayern Muenchen, Barcelona, Inter Milan, dan Juventus pada perjalanan MU menuju takhta Eropa.

Dwight Yorke. (EPA/Dean Willens)

Yorke tercatat menciptakan 29 gol dari 51 pertandingan di seluruh ajang. Dia memimpin atas Cole (24).

Ole Gunnar Solskjaer

Tiba di Old Trafford musim panas 1996, ketika MU juga memburu Shearer. Pada akhirnya Shearer pergi ke Blackburn Rovers.

Kegagalan mendapatkan Shearer disebut sebagai salah satu penyesalan terbesar Ferguson. Namun, MU juga beruntung memiliki Solskjaer.

Dengan 19 gol di seluruh kompetisi, striker berjuluk baby faced Assassin ini mengungguli Eric Cantona (15) sebagai top skor MU.

Ole Gunnar Solskjaer. (EPA/Anita Maric)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya