Selain Mulyadi, 5 Pemain Ini Tolak Timnas Negara Kelahirannya

Kiper ketiga Juventus, Emil Audero Mulyadi enggan membela negara kelahirannya, Indonesia.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 24 Mar 2017, 14:30 WIB
Diterbitkan 24 Mar 2017, 14:30 WIB
Emil Audero Mulyadi
Kiper ketiga Juventus, Emil Audero Mulyadi enggan membela negara kelahirannya, Indonesia. (AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Kiper ketiga Juventus, Emil Audero Mulyadi enggan membela negara kelahirannya, Indonesia. Dia memilih memperkuat Timnas Italia.

Mulyadi merupakan pemain keturunan Indonesia-Italia. Ayahnya adalah orang Indonesia, sedangkan ibunya adalah orang Italia. Dia pernah tinggal di Indonesia, namun Mulyadi memilih pindah ke Italia pada tahun 2010. Di sana, dia bergabung bersama salah satu klub kemudian diundang oleh Juventus Allievi (U-17) untuk mengikuti sesi latihan dan akhirnya direkrut.

Karena ketangguhannya di bawah mistar, pelatih Juventus kala itu, Antonio Conte memasukkan Mulyadi ke skuat Utama pada 2015. Awal tahun 2017, PSSI sebenarnya ingin menjadikan Mulyadi Warga Negara Indonesia. PSSI optimistis kalau Mulyadi bakal menjadi kiper terbaik Indonesia di masa depan.

Namun, penjaga gawang kelahiran Mataram, Nusa Tenggara Barat, 18 Januari 1997 itu, memilih untuk menjadi penerus Gianluigi Buffon di skuat Juventus dan Timnas Italia. Ayahnya, Edy Mulyadi mengatakan kalau sang anak bakal menjadi kiper utama Italia pada 2020.

Selain Mulyadi, ada lima pemain lain yang menolak bela negara kelahirannya.

Siapa saja mereka? Simak di halaman selanjutnya.

Deco

Deco (© AFP 2010)
Deco lahir di Brasil, tapi memilih membela Timnas Portugal. (AFP)

Mantan gelandang Barcelona dan Chelsea, Anderson Luis de Souza atau yang akrab disapa Deco lahir dan dibesarkan di Sao Paolo, Brasil. Saat masih kecil, dia sangat berharap bisa memperkuat Timnas Brasil.

Namun saat usianya 20 tahun, Deco pindah ke Portugal. Di sana dia bermain bersama Benfica dan Porto. Merasa nyaman dengan suasana di sana, Deco pun memutuskan untuk membela Timnas Portugal.

Deco tercatat membela Timnas Portugal dalam 75 pertandingan sejak 2003 hingga 2010. Dia mencatatkan lima gol untuk Seleccao (sebutan Portugal).

Pada 23 Maret 2003, Deco harus melawan negara asalnya, Brasil di Estadio das Antas, Porto. Ketika itu dia berhasil mencetak gol penentu kemenangan Portugal atas Brasil dengan skor 2-1 dalam laga uji coba.

Miroslav Klose

Miroslav Klose
Miroslav Klose lahir di Polandia. Dia memilih membela Timnas Jerman karena dapat peluang memenangkan gelar. (Liputan6.com/Yoshiro La Pandita)

Pencetak gol terbanyak di Piala Dunia, Miroslav Klose sebenarnya tidak lahir Jerman. Klose lahir dan dibesarkan di Opole, Polandia, 9 Juni 1978.

Klose memilih memperkuat Timnas Jerman ketimbang Polandia karena bergabung dengan Jerman memungkinkannya meraih banyak medali. Pilihan Klose tak salah, Jerman berhasil meraih trofi Piala Dunia 2014 di Brasil.

Bersama Jerman, mantan striker Bayern Muenchen itu telah mencetak 71 gol dari 137 penampilan sejak 2001 hingga 2014. Klose juga memenangkan penghargaan FIFA World Cup Golden Shoe tahun 2002.

Klose sendiri sebenarnya sudah beberapa kali melawan negara kelahirannya, Polandia. Meski memperkuat Jerman, Polandia masih melekat di hati Klose. "Saya masih mencintai Polandia, dan meninggalkan negara itu adalah pengalaman yang tak terlupakan." katanya.

Lukas Podolski

Podolski Akhiri Kiprahnya Bersama Jerman dengan Sebuah Gol
Gelandang Jerman, Lukas Podolski, melambaikan tangan ke suporter usai laga persahabatan kontra Inggris di Stadion Signal Iduna Park, Jerman, Rabu, (22/03/2017). Pertandingan tersebut adalah laga terakhir Podolski bersama Jerman. (AFP/ Marius Becker)

Sama seperti Miroslav Klose, Lukas Podolski juga lahir di Polandia. Mantan striker Arsenal ini sangat matang dalam teknik dan unggul dalam skill individu.

Dia memang lahir di Polandia, tapi besar di Jerman. Alhasil, Podolski punya dua kewarganegaraan. Kendati bisa bermain untuk timnas Polandia, Podolski lebih memilih membela Der Panzer (sebutan Jerman). Dia memperkuat Timnas Jerman sejak 2004.

Bersama Der Panzer, striker berusia 31 tahun itu telah mencetak 49 gol dari 130 penampilan. Podolski juga salah satu bintang Timnas Jerman saat meraih gelar Piala Dunia 2010 di Brasil.

Podolski juga sudah sering melawan Polandia dalam beberapa pertandingan. Teranyar, dia memperkuat Jerman saat melawan Polandia pada September 2015 pada laga kualifikasi Piala Eropa 2016.

Pada 22 Maret 2017, Podolski memainkan laga terakhirnya bersama Jerman. Dia berhasil mencetak satu gol kemenangan Jerman atas Inggris di Signal Iduna Park, Dortmund.

Pepe

Pepe Portugal
Pepe memilih membela Timnas Portugal karena bakatnya tidak diakui oleh Brasil. (Reuters)

Bek tangguh Real Madrid Pepe lahir di Maceio, Brasil, 34 tahun silam. Pepe adalah bek yang tangguh, garang, dan jago dalam duel udara. Dia juga pandai memainkan emosi lawan. Pepe juga tidak segan menghentikan pergerakan lawannya dengan tekel yang keras.

Pemain bernama lengkap Kepler Laveran Lima Ferreira itu memilih membela Timnas Portugal karena bakatnya tidak diakui oleh Brasil. Dia memperkuat Portugal sejak 2007 hingga saat ini.

Pepe juga sudah melawan Brasil. Tentu yang paling diingatnya pertandingan yang berlangsung di Moses Mabhida Stadium, Durba, pada babak penyisihan Grup G Piala Dunia 2010.

Pepe tampil habis-habisan menghentikan serangan dari Tim Samba. Ketangguhan Pepe di lini pertahanan membuat skor berakhir imbang tanpa gol. Hasil itu juga meloloskan Portugal ke babak 16 Piala Dunia 2010.

Tahun lalu, dia berhasil mempersembahkan gelar Piala Eropa untuk Timnas Portugal. Dalam laga final melawan Prancis, Pepe bermain selama 120 menit. Portugal menang 1-0.

Diego Costa

"Diego Costa Hanya Belum Beruntung"
Diego Costa sempat membela Timnas Brasil pada Maret 2013. Tapi sebulan kemudian dia mendapat kewarganegaraan Spanyol. (istimewa)

Striker Chelsea Diego Costa lahir di Lagarto, Sergipe, Brasil. Dia sempat membela Timnas Brasil pada Maret 2013. Tapi sebulan kemudian dia mendapat kewarganegaraan Spanyol.

Federasi Sepak Bola Spanyol pun langsung meminta FIFA untuk memperbolehkan mereka menaturalisasi Costa. Permintaan tersebut dikabulkan karena Costa hanya bermain di laga uji coba tak resmi bersama Brasil.

Mantan striker Atletico Madrid itu setuju memperkuat Spanyol karena lebih mendapat banyak kesempatan ketimbang bergabung dengan Timnas Brasil. Costa pun tampil bersama Timnas Spanyol di Piala Dunia 2014. Sayang kehadiran Costa tak membuat Spanyol sukses di Piala Dunia 2014.

Nasib sial juga menimpa Costa saat Piala Dunia 2014. Dia dihujat oleh penonton Brasil. Tidak hanya itu saja, Federasi Sepakbola Brasil (CBF) marah besar dengan keputusan Diego Costa yang memilih mewakili tim nasional Spanyol. CBF menuding Costa sebagai pemain yang mata duitan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya